TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prancis Emmanuel Macron mendiskusikan masalah Suriah, Iran dan Ukraina bersama Presiden Rusia Vladimir Putin ketika mereka bertemu di Moskow, Ahad, saat final Piala Dunia 2018 antara Prancis dan Kroasia.
Sumber yang tak bersedia disebutkan namanya di istana kepresidenan Prancis, Elysee Palace, mengatakan, situasi di Ukraina bagi Macron belum cukup menggembirakan.
Baca: Prancis dan Jerman Desak Rusia Hentikan Serangan Suriah
Presiden Prancis, Emmanuel Macron (kanan) berjabat tangan dengan Presiden Rusia, Valdimir Putin, sebelum melakukan pembicaraan empat mata di Istana Versailles dekat Paris, 29 Mei 2017. Marcon menjadi pemimpin pertama negara barat yang berbicara dengan Putin, setelah pertemuan G7. Stephane de Sakutin/Pool Photo via AP
"Pertemuan kedua pemimpin sekaligus untuk menyampaikan undangan Macron kepada Putin menghadiri pertemuaan Kelompok Tujuh atau G7 di Biarritz, selatan Prancis, pada musim panas 2019," Middle East Monitor melaporkan, Ahad, 15 Juli 2018.
Menyusul pertemuan G7 di Kanada, Macron mengatakan, dia ingin mengundang Putin ke Biarritz. Namun undangan tersebut tergantung kepada aplikasi Rusia mengenai proses kesepakatan di Minsk dengan Prancis, Jerman dan Ukraina untuk memecahkan kembali konflik Ukraina.Presiden Prancis, Emmanuel Macron (kanan) dan Presiden Rusia, Valdimir Putin, di Galerie des Batailles (Gallery of Battles) di Istana Versailles dekat Paris, 29 Mei 2017. Stephane de Sakutin/Pool Photo via AP
Sumber di Istana Kepresidenan menerangkan, diskusi Macron dan Putin juga terkait dengan kesempatan kedua pemimpin menyampaikan posisinya atas krisis Suriah.
Baca: Macron Bujuk Trump Tak Keluar dari Kesepakatan Nuklir Iran
Mengenai Iran, kata sumber, Presiden Prancis itu mendesak Presiden Amerika Serikat Donald Trump tidak menarik diri dari kesepakatan internasional yang menghapus sanksi terhadap Iran terkait dengan program nuklirnya.