TEMPO.CO, Jakarta - Juara tinju dunia kelas welter versi World Boxing Association (WBA), Manny Pacquiao, menyumbangkan peralatan latihan tinjunya untuk pemerintah Malaysia. Dalam konferensi persnya setelah mengalahkan lawan asal Argentina, Lucas Matthyse, Pacman julukan Pacquiao menjelaskan alasan pemberian alat latihannya adalah sebagai simbol untuk mempromosikan dan mendukung perkembangan tinju di Malaysia.
"Saya telah bicara dengan Perdana Menteri Mahathir Mohamad dan peralatan yang saya gunakan di Kuala Lumpur selama latihan akan saya sumbangkan. Kami juga berbicara tentang mempromosikan tinju di Malaysia. Kami akan memulainya," Kata Pacman ketika ditanya apakah akan membuat akademi tinju di Malaysia .
Baca: 10 Catatan Seusai Manny Pacquiao MengKO Lucas Matthysse
"Saya menyukai tempat ini, terima kasih banyak untuk fasilitas yang indah dan luar biasa di Kuala Lumpur. Saya berharap ini bukan terakhir kali saya di bawah MP Promotions yang digelar di sini. Ini adalah salah satu pertandingan terbaik di Asia, yang mana disaksikan lebih dari 200 negara. Kami menunggu lebih banyak acara selanjutnya di sini," kata Pacquiao sebagaimana dikutip oleh Channel News Asia, 16 Juli 2018.
Petinju berusia 39 tahun yang juga menjadi senator Filipina itu menambahkan bahwa Malaysia terpilih menjadi tempat bertarungnya karena dia ingin mempromosikan tinju di Asia. Antusiasme atas olahraga tersebut masih berada jauh di bawah jika dibandingkan dengan Amerika Serikat atau Amerika Latin.
Petinju Filipina, Manny Pacquiao merayakan kemenangannya setelah mengalahkan petinju Argentina, Lucas Matthysse pada kelas welter versi WBA di Kuala Lumpur, Malaysia, Ahad, 15 Juli 2018. AP Photo/Yam G-Jun
Pacman memenangkan gelarnya kedua belasnya setelah mengalahkan lawannya dalam tujuh ronde. Matthyse yang dikenal dengan julukan "The Machine" karena memiliki pukulan agresif meraih sabuk welter pada Januari lalu setelah mengalahkan petinju asal Thailand, Tewa Kiram.
Perdana Menteri Mahathir Mohamad, Presiden Filipina Rodrigo Duterte, dan Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia Syed Saddiq menghadiri laga tinju ini. Pertandingan yang digelar di Axiata Arena Bukit Jalil, Kuala Lumpur dinilai sebagai pertandingan tinju terbesar di negara tersebut setelah laga antara Muhammad Ali melawan Joe Bugner pada 1975.
Baca: Tinju Dunia: Kemenangan KO Pertama Manny Pacquiao Setelah 9 Tahun
Selain itu, laga tinju yang dijalani petinju Filipina di Malaysia itu juga menimbulkan interaksi antara kedua negara. Seperti misalnya agenda Presiden Duterte, seperti dilansir oleh The Star, yang mana sebelumnya ia telah menelepon Perdana Menteri Mahathir Mohamad sebelum rapat kabinet di Manila awal pekan lalu untuk mendiskusikan masalah keamanan di Filipina dan ancaman terorisme. Kunjungan terakhir Duterte ke Malaysia adalah pada 2016 lalu saat membahas upaya berbagai negara untuk melawan pembajakan yang dilakukan oleh kelompok teror Abu Sayyaf.
Menteri Luar Negeri Filipina Alan Cayetano juga bertemu Menteri Luar Negeri Malaysia pada Jumat. Duta besar Filipina untuk Malaysia, Charles C. Joe, mengatakan selain sibuk mempromosikan pertarungan besar yang dijalani Pacquiao, ia juga berharap kedua negara dapat mengambil kesempatan untuk menjalin hubungan jauh lebih intens.
CHANNEL NEWS ASIA | NEW STRAIT TIMES | THE STAR |ERVIRDI RAHMAT