TEMPO.CO, Jakarta - Peristiwa penyelamatan 12 remaja pesepakbola Thailand yang terjebak di gua telah mengungkap sisi kelam masyarakat yang hidup di sekitarnya, yakni tak memiliki kewarganegaraan atau stateless.
Lokasi gua tempat 12 remaja pesepabola Thailand terjebak dekat dengan perbatasan Thailand dengan Myanmar, dimana terdapat ribuan orang tanpa kewarganegaraan hidup tanpa dapat memenuhi hak-hak dasar mereka.
Baca: Thailand Minta Bantuan AS Selamatkan 12 Anak Terjebak di Gua
Bahkan empat dari 12 anak yang terjebak di gua tersebut tidak memiliki kewarganegaraan.
"Saya merasa senang karena kisah gua Wild Boars telah menyoroti masalah ini," kata Tuanjai Deetes, Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Thailand, seperti dilansir The Star pada Sabtu, 14 Juli 2018.
Menurut statistik resmi, 486.440 orang terdaftar oleh pemerintah Thailand sebagai warga tanpa kewarganegaraan dan 146.269 di antaranya berusia di bawah 18 tahun.
Provinsi Chiang Rai yang buram, di ujung utara Thailand, telah lama menjadi pintu masuk bagi para imigran gelap, penyelundupan manusia dan perdagangan obat terlarang dari kawasan 'Segitiga Emas' yang meliputi Thailand, Myanmar, dan Laos.
Kondisi ekonomi yang lebih baik di Thailand yang lebih kaya, menarik minat keluarga dari sisi lain perbatasan.
Setelah di Thailand, mereka memenuhi syarat untuk pendidikan dasar dan perawatan kesehatan tetapi perjalanan mereka dibatasi. Mereka tidak memiliki akses ke layanan keuangan, dan tidak dapat menikah atau membeli properti.
Baca: Begini Pilihan Evakuasi Remaja Thailand Yang Terjebak di Gua
Somsak Kanakham, kepala kantor distrik di Mae Sai, daerah di mana anak-anak itu terperangkap di dalam gua, mengatakan kantornya pada akhirnya hanya mengikuti hukum Thailand.
"Saya mengerti mengapa atas dasar hak asasi manusia kita semua ingin menyelesaikan masalah ini," katanya. "Tapi itu masalah yang menyangkut keamanan nasional."
Di distrik Mae Sai saja, ada lebih dari 27.000 kasus yang tertunda dari orang-orang tanpa kewarganegaraan yang telah mengajukan permohonan untuk kewarganegaraan Thailand.
Sebagian besar penduduk desa yang mencari nafkah dengan menanam nenas dan beras, tidak memiliki kewarganegaraan Thailand, dan lebih dari 200 bahkan tidak terdaftar.
Undang-undang Thailand mewajibkan pengaju kewarganegaraan harus sedikitnya telah tinggal lebih dari 10 tahun di wilayah negara tersebut.
Kini dengan peristiwa 12 remaja terjebak di gua di Thailand yang menghebohkan dunia, kepala distrik Mae Sai Somsak Kanakham mengatakan kantornya telah bermitra dengan kelompok masyarakat sipil mengenai masalah ini untuk memastikan proses transparansi dan tanpa perilaku koruptif.