Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bom Bunuh Diri Taliban Tewaskan Politikus Sekuler Pakistan

image-gnews
Orang-orang membawa peti mati korban pemboman bunuh diri untuk dimakamkan di Peshawar, Pakistan, Rabu, 11 Juli 2018.[AP Photo / Muhammad Sajjad]
Orang-orang membawa peti mati korban pemboman bunuh diri untuk dimakamkan di Peshawar, Pakistan, Rabu, 11 Juli 2018.[AP Photo / Muhammad Sajjad]
Iklan

TEMPO.CO, JakartaTaliban Pakistan, Rabu, 11 Juli 2018, mengklaim bertanggung jawab atas pengeboman bunuh diri pada Selasa malam saat kampanye politik, yang menewaskan seorang politikus sekuler dan 20 lainnya, tepat dua minggu sebelum pemilihan umum Pakistan.

Mohammad Khurasani, juru bicara Taliban Pakistan, seperti dilaporkan Associated Press, 12 Juli 2018, membenarkan kelompok militan Taliban menargetkan kampanye Partai Nasional Awami di Kota Peshawar di barat laut Pakistan. Serangan menewaskan Haroon Ahmed Bilour, seorang calon di dewan legislatif provinsi. Selain 21 korban tewas, 65 orang lain terluka.

Baca: Ghani: Afganistan Batalkan Gencatan Senjata dengan Taliban

Ekstremis Islam makin membenci Partai Nasional Awami ketika memerintah Provinsi Khyber Pakhtunkhwa—Peshawar adalah ibu kota provinsinya—dari 2008 hingga 2013. Selama kurun tersebut, militer melancarkan serangan besar terhadap militan di Provinsi Lembah Swat. Para militan Taliban membalasnya dengan melakukan gelombang serangan menjelang pemilihan 2013, yang menewaskan ratusan pendukung Partai Nasional Awami.

Haroon Ahmed Bilour.[RFE/RL]

Ayah Haroon Ahmed Bilour, yang merupakan pemimpin senior Partai Nasional Awami, Bashir Bilour, juga tewas dalam serangan bom bunuh diri pada akhir 2012, menjelang pemilihan umum Pakistan.

Taliban Pakistan, kelompok yang terdiri atas beberapa kelompok militan dan sektarian, telah berperang melawan negara Pakistan selama lebih dari satu dekade, mengutuk Partai Nasional Awami.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Partai Nasional Awami yang anti-Islamisme tidak bisa bersembunyi dari siapa pun, dan partai sekuler ini banyak yang menjadi menewaskan anggota kelompok Muslim selama pemerintahan sebelumnya," kata juru bicara militan, Mohammad Khurasani, seperti dikutip dari Reuters.

Bashir Ahmed Bilour.[SamaaTV]

Haroon Bilour diyakini memenangi kursi majelis provinsi pada Juli mendatang. Secara keseluruhan, kekerasan di Pakistan telah menurun dalam beberapa tahun terakhir setelah beberapa serangan militer terhadap kubu militan di barat laut.

Baca: Taliban Tolak Berdamai, Afganistan Akhiri Gencatan Senjata

Namun banyak gerilyawan Taliban yang melarikan diri ke negara tetangganya, Afghanistan. Selain itu, Islamabad mengatakan mereka melancarkan serangan kembali ke Pakistan. Sebelumnya, Selasa, 10 Juli, militer Pakistan mengumumkan akan mengerahkan 371 ribu pasukan untuk memastikan pemilihan yang damai, adil, dan bebas pada 25 Juli mendatang.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

4 hari lalu

Polisi berjalan melewati orang-orang yang mengantri untuk memberikan suara mereka di luar tempat pemungutan suara saat pemilihan umum, di Peshawar, Pakistan, 8 Februari 2024. REUTERS/Fayaz Aziz
10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

Negara dengan biaya hidup termurah di dunia pada 2024, Pakistan berada di urutan pertama


Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

5 hari lalu

Korban penusukan di Australia. Istimewa
Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.


Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

13 hari lalu

Anggota ISIS memegang bendera di Raqqa , 29Juni 2014. REUTERS
Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.


Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

14 hari lalu

Annalena Baerbock bersama Armin Laschet  (kanan) dan Olaf Scholz (kiri)  berfoto sebelum debat televisi calon kanselir Jerman di Berlin,  12 September 2021. (Michael Kappeler/Pool via REUTERS)
Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

Menlu Jerman Annalena Baerbock disebut mendesak NATO untuk memblokir rancangan resolusi PBB yang menyerukan penghentian ekspor senjata ke Israel.


Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

16 hari lalu

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi berbicara dalam Sidang ke-55 Dewan HAM PBB di Jenewa, Swiss, pada Senin 26 Februari 2024. ANTARA/HO-akun X @Menlu_RI
Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

Dewan HAM PBB akan mempertimbangkan rancangan resolusi pada Jumat 5 April 2024 yang menyerukan embargo senjata terhadap Israel.


Asif Ali Zardari Terpilih sebagai Presiden Pakistan, Mengenali Perjalanan Politiknya

39 hari lalu

Presiden Pakistan Asif Ali Zardari. AFP/MUSTAFA OZER
Asif Ali Zardari Terpilih sebagai Presiden Pakistan, Mengenali Perjalanan Politiknya

Asif Ali Zardari mantan suami Benazir Bhutto yang dua kali menjabat perdana menteri Pakistan


Putusan Pengadilan Pakistan: Hukuman Gantung Zulfikar Ali Bhutto Sewenang-wenang

44 hari lalu

Gedung Mahkamah Agung Pakistan di Islamabad, Pakistan. REUTERS/Akhtar Soomro
Putusan Pengadilan Pakistan: Hukuman Gantung Zulfikar Ali Bhutto Sewenang-wenang

44 tahun lalu, Zulfikar Ali Bhutto, ayah Benazir Bhutto, dihukum gantung dengang sewenang-wenang di bawah rezim militer Pakistan Jenderal Zia-ul-Haq.


Inggris Tangkap 5 Anggota Pasukan Khusus SAS, Diduga Terlibat Kejahatan Perang di Suriah

44 hari lalu

Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi memeriksa sebuah bangunan saat mencari militan ISIS saat bentrokan di luar penjara di Hasaka, Suriah 22 Januari 2022. Militan ISIS meledakkan bom mobil di dekat gerbang penjara yang membantu puluhan narapidana melarikan diri ke distrik Ghweiran al-Hasaka. North Press Agency Digital/Handout via REUTERS
Inggris Tangkap 5 Anggota Pasukan Khusus SAS, Diduga Terlibat Kejahatan Perang di Suriah

Lima anggota unit pasukan khusus elit SAS Inggris ditangkap karena dicurigai melakukan kejahatan perang di Suriah


Partai Sekutu Imran Khan Tak Penuhi Syarat Masuk Parlemen Pakistan

46 hari lalu

Mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan berhenti sejenak saat berbicara dengan Reuters selama wawancara, di Lahore, Pakistan 17 Maret 2023. REUTERS/Akhtar Soomro/
Partai Sekutu Imran Khan Tak Penuhi Syarat Masuk Parlemen Pakistan

Kandidat independen dari Dewan Sunni Ittehad (SIC) yang didukung partai Imran Khan, yakni Pakistan Tehreek-e-Insaf tak memenuhi syarat masuk parlemen.


Bulog Membeli Beras 300 Ribu Ton dari Thailand dan Pakistan, Tambah Stok Jelang Ramadan

47 hari lalu

Seorang pedagang menjual beras di pasar di Kota Quezon, Filipina pada 6 September 2023. (Xinhua/Rouelle Umali)
Bulog Membeli Beras 300 Ribu Ton dari Thailand dan Pakistan, Tambah Stok Jelang Ramadan

Perum Bulog mengimpor beras sebanyak 300 ribu ton dari Thailand dan Pakistan untuk memperkuat stok pangan nasional menghadapi Ramadan dan Idul Fitri