TEMPO.CO, Jakarta - Taiwan menutup sekolah, perkantoran dan membatalkan sejumlah penerbangan menjelang serangan Badai Maria yang diperkirakan tiba di negeri kepulauan itu Selasa, 10 Juli 2018.
"Badai ini dapat menimbulkan tanah longsor dan banjir," tulis Al Jazeera, Selasa.
Lihat Foto: Ini Kedahsyatan Badai Maria yang Menghantam Puerto Rico
Rafael Reyes memegang foto sisa-sisa rumah kayunya yang dihancurkan Badai Maria pada 7 Oktober 2017, di lokasi yang sama di San Lorenzo, Puerto Rico, 26 Mei 2018. Badai Maria melewati sejumlah negara lainnya seperti Republik Dominika, Haiti dan Bahama. AP/Ramon Espinosa
Biro Cuaca Pusat dalam keterangannya kepada media mengatakan, Badai Maria sepertinya bakal menghantam sangat keras wilayah bagian utara Taiwan mulai dari Selasa tengah malam hingga Rabu dini hari waktu setempat.
Sementara itu, otoritas Taiwan menyampaikan pengumuman kepada masyarakat bahwa perkantoran dan sekolah akan ditutup pada Selasa petang di lima kota termasuk Yilan, kawasan yang akan dihantam gelombang badai paling keras.Foto mobil jip yang melintasi sungai setelah badai Maria pada 7 Oktober 2017 ditempatkan di jembatan baru yang berdiri di San Lorenzo, Puerto Rico, 26 Mei 2018. Badai Maria menghancurkan jembatan lama dengan kekuatan badai kategori lima. AP/Ramon Espinosa
Televisi lokal di Taiwan dalam siarannya memperlihatkan gambar para petani di Yilan berbondong-bondong ke ladang mereka untuk memanen lebih awal daun bawang, tanaman populer di negeri itu.
Lihat Foto: Kegelapan Selimuti Puerto Riko Setelah Dihantam Badai Maria
Adapun para nelayan di kawasan pantai Keeling juga mulai mengangkuti hasil tangkapan ikan mereka dan mengamankan perahunya dari sergapan badai.
Gelombang Badai Maria juga membuat sejumlah maskapai di Taiwan membatalkan penerbangan. Salah satunya Uni Air. Maskapai ini membatalkan sekitar 70 penerbangan domestik pada Selasa ini, sementara dua maskapai lainnya membatalkan penerbangan ke Pulau Okinawa, Jepang.