TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Maroko, Ahad 8 Juli 2018, menemukan 45 mayat imigran ilegal Afrika setelah disapu gelombang ombak Samudera Atlantik menuju pantai Kota Larache, sebelah utara Maroko.
Salah seorang pejabat di Tangier, utara Maroko, mengatakan kepada kantor berita Anadolu, "Otoritas lokal menemukan sejumlah mayat terapung di pantai Kota Larache."
Baca Juga:
Baca: Spanyol Selamatkan 700 Imigran Afrika di Mediterania
Seorang imigran asal Afrika tengah tertidur di sekitar tenda, sejumlah imigran mendirikan tenda di stasiun Austerlitz. Ribuan imigran asal Afrika dan Asia membanjiri wilayah Eropa, para imigran ini berusaha mencari penghidupan yang layak di benua Eropa. Paris, Perancis, 31 Agustus 2015. Chesnot / Getty Images
Pejabat Maroko lainnya yang tak bersedia disebutkan namanya menambahkan, "Kami mengirimkan petugas khusus ke lokasi setelah menerima informasi ada 45 mayat Afrika ditemukan di pantai. Dari jumlah tersebut, tujuh di antaranya wanita," ucapnya dikutip Middle East Monitor.
Dia mengatakan, korban tewas setelah perahu yang mereka tumpangi tenggelam ke dalam laut ketika mereka mencoba mencapai pantai Spanyol dari pantai Maroko melalui Lautan Atlantik.Imigran menaiki sampan karet saat mereka diselamatkan oleh penjaga pantai Libya di Laut Mediterania, lepas pantai Libya, 15 Januari 2018. Organisasi Internasional untuk Migrasi atau IOM melaporkan 176 pengungsi dan migran meninggal dalam 10 hari pertama bulan ini. REUTERS/Hani Amara
Otoritas Maroko tidak memberikan keterangan lebih lanjut mengenai insiden itu atau apakah ada korban tewas lainnya yang ditemukan.
Baca: Dalam Sehari, Spanyol Selamatkan 600 Manusia Perahu dari Maroko
Berdasarkan data statistik, pada 3 Juli 2018, Organisasi Internasional untuk Migran (IOM) mengatakan, lebih dari 1.000 orang tewas di Mediterania sejak awal 2018.
Pada 29 Juni 2018, para pemimpin negara-negara Uni Eropa mencapai kata sepakat atas isu imigrasi. Mereka bersedia menyediakan tempat untuk pembangunan pusat penerimaan imigran yang masuk ke negara anggota Uni Eropa.