Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pecat Ribuan PNS, Turki Dikritik Kelompok HAM

Reporter

image-gnews
Ribuan Warga Turki Peringati Setahun Kudeta
Ribuan Warga Turki Peringati Setahun Kudeta
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok HAM mengkritik keputusan otoritas berwenang Turki yang melakukan pemecatan terhadap lebih dari 18.000 pegawai negeri sipil atau PNS negara itu. Mereka menyerukan kepada pemerintah Turki agar mengakhiri pemecatan besar-besaran para PNS yang dilakukan setelah percobaan kudeta militer

Kelompok-kelompok HAM dalam kritiknya menyebut tindakan keras itu memiliki efek mendalam pada masyarakat Turki. Para pekerja yang kena dipecat itu karena dicurigai terkait dengan kelompok-kelompok yang bertindak melawan keamanan nasional Turki.

“Di bawah keadaan darurat, pemerintah Turki dengan sengaja mulai membongkar masyarakat sipil, mengunci pembela HAM, menutup organisasi dan menciptakan iklim ketakutan yang mencekik”, kata Gauri van Gulik, Direktur Amnesty International untuk wilayah Eropa, yang pada April 2018 menyerukan komunitas internasional agar menekan Turki karena melakukan langkah-langkah ini. 

Pemerintah Turki telah memecat lebih dari 18.500 pegawai negara dalam dekrit darurat yang terbit pada Minggu, 8 Juli 2018. Dilansir dari Deutsche Welle, dari 18.500 PNS yang dirumahkan sekitar 9.000 anggota polisi dan 6.000 anggota militer. Bukan hanya diberhentikan, paspor mereka pun dibatalkan. Turki dikabarkan akan menutup sekitar 12 organisasi non pemerintah, tiga surat kabar dan satu saluran TV.

Baca: Pemilu Turki, Trump Ucapkan Selamat kepada Erdogan

Pendukung Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berkumpul di luar Istana Kepresidenan, saat peringatan gagalnya kudeta di Ankara, Turki, 16 Juli 2017. Turki memperingati gagalnya kudeta militer setahun lalu. AP 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebelumnya, lebih dari 110.000 PNS diberhentikan dan puluhan ribu lainnya dibekukan dari jabatannya, di bawah keputusan serupa. Pemecatan ini dilakukan saat Turki berstatus darurat yang mulai berlaku setelah percobaan kudeta militer pada 15 Juli 2016 untuk menggulingkan pemerintahan Erdogan.

Baca: Kudeta Militer di Turki Bukan yang Pertama

Sebagian besar mereka yang diberhentikan karena dituduh oleh Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, memiliki hubungan dengan ulama bernama Fethullah Gulen, yang kini menetap di Saylorsburg, Pennsylvania, Amerika Serikat. Erdogan sangat yakin, Gulen adalah dalang di balik aksi kudeta militer Juli 2016. Dalam aksi tersebut, pasukan yang disebut Erdogan ‘kelompok Gulen’ turun dengan senjata penuh.

Aksi tersebut gagal setelah warga Turki turun ke jalan dan melawan gerakan kudeta. Dalam upaya kudeta militer itu, setidaknya 290 orang tewas, termasuk 100 orang yang diduga sebagai perencana kudeta.

DW l TW l MUH.BASKHORO W.D.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

1 hari lalu

Ismail Haniyeh REUTERS
Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

Qatar menyatakan tetap berkomitmen dalam upaya memediasi gencatan senjata antara Hamas dan Israel.


Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

3 hari lalu

Maung Zarni. Rohringya.org
Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976


Erdogan Bertemu Ismail Haniyeh, Israel Mengecam

4 hari lalu

Presiden Turki Tayyip Erdogan berbicara dalam rapat umum solidaritas dengan warga Palestina di Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Istanbul, Turki 28 Oktober 2023. REUTERS/Dilara Senkaya
Erdogan Bertemu Ismail Haniyeh, Israel Mengecam

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah berusaha untuk menjadi penengah dalam konflik Gaza yang telah mengguncang Timur Tengah sejak 7 Oktober.


Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

6 hari lalu

Presiden Turki Tayyip Erdogan menghadiri konferensi pers dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz (tidak dalam gambar) di Kanselir di Berlin, Jerman, 17 November 2023. REUTERS/Liesa Johannssen
Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.


Israel Diduga Menghalang-halangi Investigasi Pelanggaran HAM dalam Serangan 7 Oktober

8 hari lalu

Anak-anak Palestina bermain di tengah reruntuhan taman yang hancur akibat serangan militer Israel, saat Idul Fitri, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Kota Gaza 11 April 2024. REUTERS/Mahmoud Issa
Israel Diduga Menghalang-halangi Investigasi Pelanggaran HAM dalam Serangan 7 Oktober

Komisi penyelidikan independen terhadap pelanggaran HAM di Israel dan Palestina menuding Israel menghalangi penyelidikan terhadap serangan 7 Oktober oleh Hamas.


Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

8 hari lalu

Ilustrasi digital nomad (Pixabay)
Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

Apa saja persyaratan untuk mendapatkan visa digital nomad di Italia atau Turki?


15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

8 hari lalu

Berikut ini daftar fakta unik Turki, mulai dari kebiasaan minum teh, asal-muasal Sinterklas, hingga bunga tulip yang jadi bunga nasional. Foto: Canva
15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

Berikut ini daftar fakta unik Turki, mulai dari kebiasaan minum teh, asal-muasal Sinterklas, hingga bunga tulip yang jadi bunga nasional.


Jelajahi Situs Bersejarah di Turki dengan Kereta Wisata Baru

10 hari lalu

Kayseri, Turki. Unsplash.com/yusuf Onuk
Jelajahi Situs Bersejarah di Turki dengan Kereta Wisata Baru

Turki memiliki kereta wisata baru yang akan membawa wisatawan menjelajahi situs bersejarah di negara tersebut


5 Tradisi Perayaan Lebaran di Berbagai Negara, Hidangan Ouzi di UEA sampai Ziarah Kubur di China

13 hari lalu

Orang-orang menghadiri salat Idul Fitri menandai akhir bulan puasa Ramadhan, di luar Masjid Agung Hagia Sophia di Istanbul, Turki 13 Mei 2021. REUTERS/Kemal Aslan
5 Tradisi Perayaan Lebaran di Berbagai Negara, Hidangan Ouzi di UEA sampai Ziarah Kubur di China

Perayaan lebaran di berbagai negara menunjukkan kekayaan budaya dan keberagaman. Berikut yang dilakukan di 5 negara ini.


Desak Gencatan Senjata di Gaza, Turki Batasi Ekspor Puluhan Jenis Produk ke Israel

15 hari lalu

Pekerja memproduksi masker wajah karena permintaan untuk produksinya meningkat pesat dan berjuang untuk memenuhi pesanan, atas mewabahnya Virus Corona di fasilitas pabrik Turki di Istanbul, Turki, 30 Januari 2020. REUTERS/Umit Bektas
Desak Gencatan Senjata di Gaza, Turki Batasi Ekspor Puluhan Jenis Produk ke Israel

Kementerian Perdagangan Turki mengumumkan pembatasan ekspor produk tertentu ke Israel untuk mendesak gencatan senjata dan aliran bantuan kemanusiaan ke Gaza.