Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemimpin Sekte Kiamat Aum Shinrikyo Dieksekusi, Jepang Siaga Satu

image-gnews
Pemimpin sekte kiamat asal Jepang, Shoko Asahara, di Bonn, Jerman, 30 November 1989.[AP Photo/Roberto Pfeil]
Pemimpin sekte kiamat asal Jepang, Shoko Asahara, di Bonn, Jerman, 30 November 1989.[AP Photo/Roberto Pfeil]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Jepang mulai meningkatkan kewaspadaannya di tengah kekhawatiran eksekusi mati mantan pemimpin sekte, Shoko Asahara, dan anggota sekte kiamat yang melakukan serangan gas sarin di kereta bawah tanah Tokyo pada 1995, kemungkinan memicu tindakan pembalasan oleh pendukung atau kelompok baru serupa yang fanatik.

Departemen Kehakiman Jepang menggantung Shoko Asahara pada Jumat 6 Juli bersama enam anggota sekte kiamat Aum Shinrikyo lainnya, setelah mereka terbukti bersalah mendalangi serangan gas sarin yang menewaskan 13 orang.

Baca: Jepang Eksekusi Mati Pemimpin Sekte Kiamat Aum Shinrikyo

Dilaporkan Reutes, 7 Juli 2018, polisi dan badan intelijen keamanan publik mengumpulkan intelijen dan memantau pengikut Asahara. Seorang pejabat polisi senior mengatakan bahwa pengikut sekte kiamat Aum Shinrikyo masih tetap aktif.

Badan keamanan Jepang mencari 16 fasilitas milik tiga kelompok di seluruh Jepang pada Jumat kemarin, termasuk para penerus resmi sekte dan anak organisasi yang didirikan oleh mantan juru bicara Aum.

Dalam foto ini menunjukkan pemimpin dan anggota sekte kiamat Aum Shinrikyo yang dieksekusi (dari atas kiri ke kanan): Shoko Asahara (pemimpin), Tomomasa Nakagawa, Seiichi Endo, dan Masami Tsuchiya. (kiri bawah ke kanan) Yoshihiro Inoue, Tomomitsu Nimi, dan Kiyohide Hayakawa.[Kyodo News via AP, File]

Eksekusi mati pemimpin membuat media lokal menyelidiki bagaimana sekte kiamat Aum Shinrikyo dapat merekrut para pengikutnya, pasalnya banyak dari mereka yang masih muda dan berpendidikan tinggi, dan apakah cabang atau kelompok yang baru terbentuk dapat melakukan serangan serupa.

Harian bisnis Nikkei mengatakan dalam editorialnya tentang pengaruh sekte kiamat Aum Shinrikyo dan bahwa aliran ini masih aktif merekrut orang-orang muda.

"Dari sudut-sudut jalan, universitas, dan dunia internet, kelompok-kelompok sekte yang menargetkan anak-anak muda belum hilang," tulis editorial Nikkei.

"Banyak kondisi bagi orang muda untuk jatuh ke dalam kegelapan sekte, seperti dikucilkan, ketidakpuasan dengan negara, dan penyebaran ide-ide ekstrem, yang sebenarnya menjadi lebih kuat."

Baca: Bekas Korban Penculikan Desak PM Jepang Bertemu Kim Jong Un

Sekte kiamat Aum Shinrikyo, yang memadukan meditasi Buddha dan Hindu dengan ajaran apokaliptik, memiliki setidaknya 10.000 anggota di Jepang dan di luar negeri pada masa puncaknya, bahkan para pengikut termasuk lulusan dari beberapa universitas terkemuka di Jepang.

Seorang staf surat kabar Jepang Yomiuri Shimbun mendistribusikan edisi surat kabar yang memberitakan pemimpin sekte kiamat Shoko Asahara dieksekusi, di Tokyo Jumat, 6 Juli 2018.[AP Photo / Shuji Kajiyama]

Hirohito Suzuki, seorang profesor sosiologi di Sekolah Pascasarjana Desain Proyek di Tokyo, mengatakan kombinasi pengawasan yang lebih besar terhadap cabang Aum Shinrikyo dan kesadaran masyarakat yang lebih besar menyebabkan kelompok ini untuk mendapatkan senjata atau melakukan pelatihan militer. Individu yang mengidentifikasi dengan sekte atau Asahara lebih mungkin untuk memulai serangan.

"Ada kemungkinan bahwa orang-orang yang bersimpati dengan Asahara dapat meluncurkan tindakan kekerasan di kota-kota, atau dekat stasiun. Sangat sulit bagi pihak berwenang untuk memantau individu yang sendirian," tambah Suzuki.

Pemimpin sekte kiamat Aum Shinrikyo, Shoko Asahara, menjadi otak serangan gas sarin pada 1995 di kereta bawah tanah Tokyo yang menewaskan 13 orang dan membuat 6.000 orang terluka atau cacat permanen.

Baca: Akita, Prefektur dengan Tingkat Kelahiran Terendah di Jepang

Juru bicara pemerintah Jepang, seperti dilansir dari Associated Press, Yoshihide Suga, menegaskan Asahara dieksekusi Jumat oleh Pihak berwenang dan disusul oleh enam anggota sekte lainnya dengan cara digantung.

Lahir dengan nama Chizuo Matsumoto pada tahun 1955, Shoko Asahara mendirikan sekte kiamat Aum Shinrikyo, atau yang berarti kebenaran tertinggi pada pertengahan 1980-an. Sekte ini mulai menarik orang-orang muda yang kecewa dengan cara hidup materialistis modern. Setengah buta, dengan rambut kusut dan janggut, Asahara adalah tokoh kunci dalam serangan acak dan mematikan yang memukau menargetkan komuter Tokyo, Jepang.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Top 3 Dunia: Jepang Krisis Tenaga Kerja Hingga Profil Cawapres AS Nicole Shanahan

13 jam lalu

Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi dalam acara jumpa wartawan di kantor Kedutaan Besar Jepang, Jakarta Pusat pada Senin, 25 Maret 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Top 3 Dunia: Jepang Krisis Tenaga Kerja Hingga Profil Cawapres AS Nicole Shanahan

Berita Top 3 Dunia pada Rabu 27 Maret 2024 diawali oleh Duta Besar Jepang untuk Indonesia mengungkap alasan negaranya membuka banyak loker bagi WNI


Dua Tewas, Lebih 100 Orang Dirawat di Jepang akibat Suplemen Angkak

1 hari lalu

Tangkapan layar (kiri) salah satu suplemen kesehatan yang ditarik kembali oleh Kobayashi Pharmaceutical pada 22 Maret 2024. Beberapa produk lainnya, termasuk Mio Sparkling Sake Premium (Rose) (kanan), telah ditarik kembali sehubungan dengan meningkatnya kekhawatiran akan kesehatan.  (Gambar dan foto: situs Kobayashi Pharmaceutical dan Singapore Food Agency
Dua Tewas, Lebih 100 Orang Dirawat di Jepang akibat Suplemen Angkak

Dua orang tewas dan lebih dari 100 lainnya dilarikan ke rumah sakit di Jepang akibat mengonsumsi suplemen makanan angkak dalam waktu lama


Jepang Krisis Tenaga Kerja, Butuh Banyak Pekerja dari Indonesia

1 hari lalu

Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah dan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Jepang untuk Indonesia, Yasushi Masaki, di Jakarta, Selasa (19 Maret 2024). (ANTARA/HO-Kemnaker)
Jepang Krisis Tenaga Kerja, Butuh Banyak Pekerja dari Indonesia

Duta Besar Jepang untuk Indonesia mengungkap alasan negaranya banyak membuka lowongan kerja bagi warga negara Indonesia.


Jepang Tertarik Kembangkan Proyek untuk IKN, dari Lift hingga Teknologi Smart City

1 hari lalu

Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi dalam acara jumpa wartawan di kantor Kedutaan Besar Jepang, Jakarta Pusat pada Senin, 25 Maret 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Jepang Tertarik Kembangkan Proyek untuk IKN, dari Lift hingga Teknologi Smart City

Jepang telah menyampaikan 25 surat pernyataan niat untuk kerja sama pembangunan di IKN.


Adik Kim Jong Un Tolak Pertemuan Apa Pun dengan Jepang, Ini Alasannya

2 hari lalu

Kim Yo Jong, saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, tiba di Kosmodrom Vostochny sebelum pertemuan Presiden Rusia Vladimir Putin dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, di wilayah timur jauh Amur, Rusia, 13 September 2023. Sputnik/ Vladimir Smirnov/Pool melalui REUTERS/File Foto
Adik Kim Jong Un Tolak Pertemuan Apa Pun dengan Jepang, Ini Alasannya

Adik pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengatakan pada Selasa 26 Maret 2024 bahwa mengadakan pertemuan puncak dengan Jepang bukanlah kepentingan mereka


Mengintip Hotel Kapsul Khusus Gamer di Jepang, Ada Lantai Khusus Perempuan

2 hari lalu

E-Sports Hotel E-Zone. Instagram.com/@esportshotelezone
Mengintip Hotel Kapsul Khusus Gamer di Jepang, Ada Lantai Khusus Perempuan

Bagi penggemar e-sport hotel ini memungkinkan untuk bermain game sepanjang hari, tersedia juga lantai khusus perempuan


LSM Indonesia Gugat Jepang karena Fukushima, Dubes Jelaskan Alasan Tak Datangi Pengadilan

2 hari lalu

Aktivis lingkungan PBHI saat melakukan aksi penyampaian Somasi (Teguran) kepada Pemerintah Jepang terkait dengan Pembuangan Limbah Nuklir PLTN Fukushima Daiichi (Air Limbah Nuklir Fukushima)  ke Laut di depan Kedubes Jepang, Jakarta, Senin 15 Januari 2024. Dalam aksinya aktivis mengkhawatirkan kondisi laut Jepang yang sudah dicemari oleh limbah nuklir. Dalam jangka panjang limbah ini berpotensi mencemari perairan Indonesia, khususnya Jakarta. TEMPO/Subekti.
LSM Indonesia Gugat Jepang karena Fukushima, Dubes Jelaskan Alasan Tak Datangi Pengadilan

Pemerintah Jepang digugat oleh dua organisasi Indonesia atas pelepasan air radioaktif dari PLTN Fukushima ke Samudra Pasifik.


Jepang Kucurkan Bantuan untuk Produksi Kakao Berkelanjutan dan Pengentasan Kemiskinan di Gorontalo

3 hari lalu

Penandatanganan Kontrak Kerjasama Bantuan Hibah Pemerintah Jepang yang dilakukan Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi (kiri) dengan perwakilan dari General Incorporated Association Birdlife International Tokyo (kanan) sebagai organisasi pelaksana proyek pada 25 Maret 2024. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Jepang di Jakarta
Jepang Kucurkan Bantuan untuk Produksi Kakao Berkelanjutan dan Pengentasan Kemiskinan di Gorontalo

Bantuan Jepang ini, diharapkan bisa menaikkan pendapatan petani berskala kecil dan mengentaskan kemiskinan di Provinsi Gorontalo


Jepang Optimis Kerja Sama Bilateral akan Naik di Bawah Pemerintahan Prabowo Subianto

3 hari lalu

Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi dalam acara jumpa wartawan di kantor Kedutaan Besar Jepang, Jakarta Pusat pada Senin, 25 Maret 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Jepang Optimis Kerja Sama Bilateral akan Naik di Bawah Pemerintahan Prabowo Subianto

Duta Besar Jepang yakin kerja sama bilateral Jepang dan Indonesia akan semakin kuat di bawah pemerintahan Prabowo Subianto


Kim Yo Jong Benarkan Perdana Menteri Jepang Utarakan Niat Ingin Bertemu Kim Jong Un

3 hari lalu

Kim Yo Jong, adik pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri upacara peletakan karangan bunga di Mausoleum Ho Chi Minh di Hanoi, Vietnam 2 Maret 2019. Berdasarkan sistem dinasti, ia berpotensi menjadi pemimpin Korea Utara menggantikan kakaknya. REUTERS/Jorge Silva
Kim Yo Jong Benarkan Perdana Menteri Jepang Utarakan Niat Ingin Bertemu Kim Jong Un

Kim Yo Jong mengkonfirmasi Perdana Menteri Jepang sudah mengutarakan niat untuk berrbicara dengan Kim Jong Un