Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini 6 Senjata Mutakhir yang akan Dimiliki Militer Rusia

image-gnews
Tentara Rusia berada di Lapangan Merah saat gladi bersih jelang Parade militer Hari Kemenangan pada 3 Mei 2018. Parade militer Hari Kemenangan memperingati 73 tahun kemenangan pada Perang Dunia II. AP
Tentara Rusia berada di Lapangan Merah saat gladi bersih jelang Parade militer Hari Kemenangan pada 3 Mei 2018. Parade militer Hari Kemenangan memperingati 73 tahun kemenangan pada Perang Dunia II. AP
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Angkatan bersenjata Rusia diperkirakan akan memiliki sistem persenjataan baru yang canggih dan tak tertandingi. Menurut pejabat tinggi pemerintahan Rusia, peralatan baru akan melengkapi sistem pertahanan Rusia dalam sepuluh tahun mendatang.

Dilansir dari Russia Today, 7 Juli 2018, militer Rusia tengah gencar memperbarui persenjataannya dalam skala besar, yang disinyalir dilengkapi beberapa sistem senjata paling canggih di dunia, ungkap Yury Borisov, wakil perdana menteri Rusia, yang mengawasi kebijakan industri militer Rusia dan kebijakan teknis militernya.

Baca: Amerika dan Cina Perang Dagang, Rusia Ikut Naikkan Tarif Impor

Beberapa senjata baru, ditargetkan memasuki sistem pertahanan Rusia antara 2018 dan 2027, melampaui sistem senjata yang digunakan oleh negara-negara lain, termasuk negara-negara anggota NATO.

Salah satunya adalah rudal balistik jarak jauh Sarmat. Rudal balistik antarbenua Rusia ini adalah salah satu senjat yang paling banyak diperbincangkan. Rudal Sarmat disebut oleh Vladimir Putin selama pidato kenegaraannya pada 1 Maret lalu. ICBM Sarmat disebut-sebut mampu membawa muatan besar di kutub Utara atau Selatan, atau ke lokasi mana saja di muka bumi.

Rudal balistik antarbenua RS-28 Sarmat yang akan melengkapi persenjataan Rusia pada 2020. [missilethreat.csis.org]

Rudal Sarmat sudah menjalani serangkaian uji coba dan Kementerian Pertahanan Rusia mengkonfirmasi telah menyelesaikan pra-penerbangan dan penerbangan awal. Pada Mei, Putin mengungkapkan bahwa Sarmat melengkapi gudang senjata Rusia pada 2020.

Baca: Piala Dunia 2018, Pasangan Rusia Ini Pilih Bercerai

Sarmat dirancang untuk membawa hulu ledak hipersonik glider, Avangard. Glider ini dapat terbang di atmosfer dengan kecepatan lebih dari 20 Mach dan dapat menahan panas hingga 2.000 celcius yang dihasilkan oleh gesekan udara.

Kedua adalah pesawat jet tempur siluman generasi ke-5. Sukhoi Su-57 adalah pesawat tempur paling mutakhir yang bersanding dengan F-35 produksi AS. Pada akhir Juni, militer Rusia menandatangani kontrak pertama untuk menerima 12 pesawat Su-57 yang rencananya dikirim ke angkatan bersenjata tahun depan.

Sukhoi Su-57 [Sputnik]

Su-57, yang sistem avioniknya memungkinkan perhitungan medan perang otonom untuk membantu pilot dan berperan sebagai pesawat multiguna. Pesawat ini menawarkan teknologi jarak pandang rendah, penggunaan material komposit yang luas dan radar yang ditingkatkan. Persenjataan utama Su-57 disembunyikan di ruang senjata internal untuk mengurangi profil radar alat berat, tetapi juga dapat membawa amunisi tambahan pada tiang-tiang di bawah sayap eksternal.

Pesawat juga diharapkan akan dilengkapi dengan mesin baru yang dirancang khusus untuk jet generasi kelima. Dilaporkan Su-57 memiliki beberapa kelebihan dari F-35 soal kecepatan, ketinggian, sensor, rudal, jangkauan bidikan, dan kemampuan manuver.

Baca: Rudal Sarmat dan Avangard Akan Lengkapi Alutsista Rusia pada 2020

Di matra darat, tentara Rusia akan mendapatkan 100 tank tempur T-14 Armata pada 2020. Tank ini memiliki turret yang sepenuhnya otomatis dan tanpa awak yang dilengkapi dengan meriam 125 milimeter yang mampu mencapai target dengan jarak tujuh kilometer dengan kecepatan tembak 12 peluru per menit.

Awak tank ditempatkan dengan aman di dalam kabin khusus, yang diharapkan dapat menjaga awak tetap selamat termasuk ledakan dari gudang amunisi. Sementara pandangan ke luar menggunakan kamera HD.

Setelah sukses dengan sistem pertahanan udara Triumf S-400, yang menjadi tulang punggung pertahanan udara Rusia. Dilaporkan Rusia tengah mengembangkan seri terbarunya, S-500. S-400 Triumf adalah salah satu sistem anti-pesawat dan rudal Rusia yang paling canggih, yang dirancang untuk mencegat target aerodinamis hingga jarak 400 kilometer dan rudal balistik hingga 60 kilometer. Satu mobil peluncur dapat menggunakan empat jenis rudal pencegat, yang sesuai untuk target yang berbeda. Satu divisi S-400 dapat mencegat hingga 36 target secara bersamaan.

Sistem ini merupakan pertahanan udara tercanggih yang dimiliki Rusia. Rudal-rudalnya mampu melaju dengan kecepatan 4.800 m/detik atau 4,8 km/detik, sehingga target sejauh 400 km dapat dihancurkan dalam waktu sekitar 83 detik saja. Rudal sistem ini mampu menghancurkan sasaran aerodinamis pada jangkauan 2 km hingga 200 km, dan sasaran balistik pada sasaran 7 km hingga 60 km. Sputnik/Sergey Malgavko

Namun sekarang, Almaz-Antey, produsen S-400, sedang mengembangkan sistem yang lebih canggih, dengan nama sandi S-500 'Prometheus'. Dikabarkan sistem baru akan mampu mencapai target pada kisaran hingga 480 kilometer dan bisa mencegat rudal hipersonik, serta menembak jatuh F-22 raptor dan jet F-35. S-500 saat ini berada pada tahap pengembangan dan dapat digunakan pada 2020.

Dihadapkan dengan sistem pertahanan rudal global AS yang terus berkembang, Rusia juga memutuskan untuk meningkatkan perisai pertahanan misilnya, terutama yang digunakan untuk melindungi ibukotanya, Moskow. Sistem rudal pencegat yang baru bernama "Nudol". Namun, sedikit yang diketahui tentang karakteristik sistem ini.

Menurut TASS, perisai pertahanan rudal baru akan mampu menjaga wilayah Rusia dari serangan nuklir hulu ledak ganda dan mencegat semua ICBM modern yang ada, yang dilengkapi dengan sistem yang secara khusus dirancang untuk menembus pertahanan rudal. Menurut beberapa laporan, rudal pencegat baru bahkan mampu menembak jatuh satelit.

Sistem pertahanan antirudal Rusia "Nudol".[plymouth.ac.uk]

Kemudian perangkat tempur lainnya adalah perangkat elektronik mutakhir Rusia yang diberi nama sandi Tirada-2S. Meskipun tidak mengesankan dibandingkan dengan rudal Sarmat atau pesawat tempur siluman generasi kelima, peralatan baru ini sangat penting dalam setiap pertempuran modern, yakni pengacau sinyal satelit.

Baca: Rusia Luncurkan Rudal Penghancur Satelit, Menyasar Amerika?

Teknologi ini secara efektif membuat satelit tidak berguna, membuat musuh kesulitan melewati gangguan dan secara de facto meninggalkan mereka tanpa alat komunikasi modern. Pada akhirnya pengacau sinyal satelit ini dapat secara signifikan menggeser keseimbangan dalam pertempuran modern, di mana komunikasi memainkan peran penting.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

53 menit lalu

Duta Besar RI untuk Federasi Rusia, Jose Tavares. ANTARA/HO-KBRI Moskow.
Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia


Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

2 jam lalu

Seorang tersangka penyerangan penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus dikawal di dalam pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."


Jenderal AS: Kami Tak Bersedia Beri Israel Senjata Apa Pun yang Diinginkan Saat Ini

3 jam lalu

Jenderal Charles Q. Brown Junior. REUTERS
Jenderal AS: Kami Tak Bersedia Beri Israel Senjata Apa Pun yang Diinginkan Saat Ini

Jenderal militer AS mengatakan bahwa Washington belum memberikan semua senjata yang diminta Israel, karena AS tidak bersedia memberikannya saat ini


Bos Mata-mata Rusia Datangi Korea Utara, Bahas Apa?

14 jam lalu

Kim Jong Un bersalaman dengan Menlu Rusia Sergei Lavrov di Pyongyang, Korea Utara, 19 Oktober 2023. Kemenlu Rusia/Handout via REUTERS
Bos Mata-mata Rusia Datangi Korea Utara, Bahas Apa?

Kepala Intelijen Rusia mendatangi Korea Utara untuk membahas berbagai hal.


Putin Tak Serang Anggota NATO, Tapi Ancam Tembak Jet F-16

21 jam lalu

F-16 Fighting Falcon yang ditugaskan di Sayap Tempur ke-8 mengalami 'darurat dalam penerbangan', jatuh di Laut Kuning [File: Ints Kalnins/Reuters]
Putin Tak Serang Anggota NATO, Tapi Ancam Tembak Jet F-16

Putin mengatakan pesawat F-16 mampu mengangkut senjata nuklir. Ia menyatakan tak akan menyerang anggota NATO, tapi tembak jatuh F-16.


Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

1 hari lalu

Petugas pemadam kebakaran Rusia memadamkan api di tempat konser Balai Kota Crocus menyusul penembakan di Krasnogorsk, di luar Moskow, Rusia, 22 Maret 2024. Sekelompok hingga lima pria bersenjata menyerang Balai Kota Crocus di wilayah Moskow, kata layanan darurat Rusia . Setidaknya 40 orang tewas dan lebih dari 100 orang terluka dalam serangan teroris itu, kata badan intelijen Rusia, FSB. EPA-EFE/VASILY PRUDNIKOV
Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.


Rusia Kirimkan Lebih dari 29 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

1 hari lalu

Truk bantuan yang membawa pasokan kemanusiaan ke Gaza menunggu di Gerbang 96, pintu masuk yang baru dibuka memungkinkan akses lebih cepat ke Gaza utara, di Israel, 21 Maret 2024. REUTERS/Amir Cohen
Rusia Kirimkan Lebih dari 29 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Penerbangan khusus Rusia mengirimkan bantuan kemanusiaan gelombang ke-20 ke Gaza melalui Bulan Sabit Merah Mesir


Prancis Bantah Memasok Senjata ke Israel untuk Digunakan di Gaza

1 hari lalu

Presiden Prancis Emmanuel Macron melihat ke bawah di samping Menteri Luar Negeri dan Eropa Prancis Catherine Colonna selama konferensi kemanusiaan internasional untuk warga sipil di Gaza, di Istana Kepresidenan Elysee, di Paris, Prancis, pada 9 November 2023. Reuters
Prancis Bantah Memasok Senjata ke Israel untuk Digunakan di Gaza

Menhan Prancis membantah tuduhan dari jurnalis bahwa Prancis memasok komponen amunisi yang digunakan oleh tentara Israel dalam genosida di Gaza


Polisi Tangkap Koboi Jalanan di Mampang Saat Tertidur Pulas di Rumahnya

2 hari lalu

Ilustrasi penembakan. Haykakan.top
Polisi Tangkap Koboi Jalanan di Mampang Saat Tertidur Pulas di Rumahnya

Si koboi jalanan di Mampang menodongkan senjata jenis aisoft gun ke di Jalan Mampang Prapatan Raya ke seorang pengacara.


24 Tahun Vladimir Putin Menjadi Presiden Rusia, Pemilu Tahun ini Menang Besar

2 hari lalu

Presiden Rusia, Vladimir Putin. Kremlin via RUETERS
24 Tahun Vladimir Putin Menjadi Presiden Rusia, Pemilu Tahun ini Menang Besar

24 tahun, Vladimir Putin berhasil mempertahankan tahta politiknya. Bagaimana rekam jejaknya berkuasa sebagai Presiden Rusia terlama?