TEMPO.CO, Jakarta - Harga saham bank terbesar di Denmark, Danske Bank, anjlok tiga persen setelah beredar laporan Danske Bank diduga terlibat transaksi pencucian uang senilai US$8.3 miliar atau sekitar Rp 119 miliar (kurs Rp 14.320 per dolar AmerikaSerikat). Penurun harga saham ini lebih dari dua kali lipat dari yang diperkirakan sehingga semakin meningkatkan tekanan kepada Danske Bank.
Dikutip dari situs ft.com pada Rabu, 4 Juli 2018, laporan yang dipublikasi oleh surat kabar Denmark, Berlingske, menyebutkan sebanyak DKr53 miliar diduga telah mengalir ke cabang Danske Bank di Estonia. Menteri bidang usaha Denmark, Rasmus Jarlov, mengatakan pihak telah menangani kasus ini dengan sangat serius telah semakin memburuk.
“Kasus ini telah menimbulkan rasa tidak percaya terhadap keseluruhan sistem perbankan kami dan tidak ada seorang pun yang mendapat manfaat dari hal ini. Penyidikan secara internal tengah dilakukan,” kata Jarlov, Rabu, 4 Juli 2018.
Baca: PPATK Telisik Dugaan Pencucian Uang Sindikat Skimming Bank BRI
Menanggapi munculnya hal ini, anggota parlemen Denmark dari kubu oposisi menyerukan agar kasus ini di investigasi. Sebelumnya pada Mei 2018, Danske Bank telah diberikan teguran dan mendapat kritikan dari regulator di Denmark karena lemahnya kontrol terhadap anti-pencucian uang di lembaga keuangan itu sehingga bisa mengarah pada dugaan tindakan kriminal yang melibatkan uang dalam jumlah besar
Baca: PPATK: Pemberantasan Pencucian Uang Ikut Perbaiki Iklim Investasi
Danske bank. Reuters
Otoritas pengawas keuangan Denmark telah memerintahkan Danske Bank agar menyisihkan sekitar DKr 5 miliar sebagai modal untuk menutupi permasalahan ini. Namun sampai saat ini masih belum cukup bukti untuk menjadikan kasus ini menuntut pertanggung jawaban suatu individu
“Berita utama soal kasus ini jelas telah berdampak negatif terhadap sentimen investor bagi Danske Bank,” kata Adam Barrass, analis dari Berenberg,
Dia menilai isu keterlibatan pencucian uang di Danske Bank telah menurun kinerja lembaga itu sebanyak 10 persen dalam indek perbankan Eropa sepanjang 2017. Danske Bank bisa terkena denda dari Amerika Serikat karena menggunakan mata uang dollar dalam pendanaan dan transaksinya. Untungnya, denda semacam ini tipis kemungkinan terjadi karena Danske Bank tidak memiliki lisensi bank Amerika Serikat, fasilitas clearing mata uang dollar atau akses ke likuiditas Bank Sentral Amerika Serikat.