TEMPO.CO, Jakarta - Bekas korban penculikan Korea Utara, Kamis, 5 Juli 2018, mendesak Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe membawa kembali seluruh korban dan melakukan pembicaraan langsung dengan Kim Jong Un.
"Kami berharap ada pertemuan tingkat tinggi Jepang-Korea Utara sesegera mungkin. Dan, saya yakin Perdana Menteri juga berpikiran sama," kata Hitomi Soga usai bertemu Abe di kantornya.
Baca: Jepang dan Korea Utara Bertemu di Cina
Warga menonton sebuah program berita TV yang melaporkan peluncuran rudal Korea Utara, di Stasiun Kereta Seoul di Seoul, Korea Selatan, 29 Agustus 2017. Rudal Korea Utara yang melintasi melintasi kawasan udara Jepang hari ini dilaporkan jatuh pada 06.29 di dekat Hokkaido dan terpecah menjadi tiga bagian di Samudera Pasifik.AP Photo/Ahn Young-joon
Soga di antara lima warga negara Jepang yang diculik oleh Korea Utara beberapa dekade lalu, tetapi diizinkan kembali ke rumahnya pada 2002.
Selama keduanya bertemu, Abe menyatakan tekatnya menyelesaikan masalah penculikan tersebut. "Kedua negara harus menyelesaikan masalah ini dan memulai babak baru diplomasi," tulis Kyodo News.Warga menonton sebuah program berita TV yang melaporkan peluncuran rudal Korea Utara, di Stasiun Kereta Seoul di Seoul, Korea Selatan, 29 Agustus 2017. Ini merupakan rudal Korea Utara pertama yang berhasil melintasi Jepang sejak April 2009 saat Pyongyang meluncurkan rudal jarak jauh Taepodong-2. AP Photo/Ahn Young-joon
Abe dalam sebuah kesempatakan pernah mengatakan bahwa prioritas pemerintahannya adalah menyelesaikan masalah penculikan warga di Korea Utara. "Saya berharap korban penculikan segera berkumpul kembali dengan anggota keluarganya," kata Abe.
Baca: Soal Nuklir Korea Utara, Jepang Pilih Jalan Diplomatik
Soga, 59 tahun, mengatakan, dia ingin tetap berhubungan terus dengan Miyoshi, seorang ibu yang diculik bersamanya oleh agen Korea Utara 40 tahun lalu.
Pemerintah Jepang secara resmi mendaftar 17 orang korban penculikan oleh Korea Utara. Lima di antaranya telah kembali ke rumah masing-masing pada 2002. Tetapi Pyongyang masih menahan delapan orang yang dikabarkan telah tewas. Sedangkan empat lainnya tidak pernah kembali, termasuk Miyoshi.