TEMPO.CO, Jakarta - Ferdinand Bote, Wali Kota Provinsi Nueva Ecija, Filipina, tewas ditembak dalam kendaraannya pada Selasa sore, 3 Juli 2018. Kepolisian Nasional Filipina mengkonfirmasi kematiannya. Pelaku penembakan hingga berita ini diturunkan, belum diketahui.
Rappler dalam pemberitaannya menulis, Bote sedang dalam perjalanan menuju wilayah Barangay Imelda dengan menggunakan mobil Toyota Fortuner. Pada pukul 4.50 sore, kendaraannya disergap di jalan oleh seorang pelaku yang mengendarai sepeda motor dan melepaskan tembakan ke arah Bote.
"Dia berulang kali ditembak dengan menggunakan senjata oleh seorang pelaku yang belum teridentifikasi," kata demikian keterangan Kepolisian Nasional Filipina, Selasa, 3 Juli 2018.
Baca: Wali Kota di Filipina Tewas Ditembak Bandar Narkoba, Dendam?
Ferdinan Bote, Wali Kota Provinsi Nueva Ecija, Filipina, tewas ditembak di kendaraan yang ditumpanginya, Selasa, 3 Juli 2018. Sumber: CNN
Bote, 57 tahun, segera dilakukan ke rumah sakit MV Gallego Cabanatuan, sebuah rumah sakit terdekat dengan lokasi kejadian. Namun sayang, dia sudah dinyatakan tewas saat tiba di rumah sakit. Kepolisian menyebut, pelaku penembakan telah melarikan diri ke wilayah timur. Juru bicara Kepresidenan Filipina, Harry Roque, bersumpah akan ada keadilan dan penyelidikan atas kasus pembunuhan terhadap Bote.
"Kami memastikan setiap orang akan bertanggung jawab atas setiap tindak pembunuhan yang dilakukan. Kami akan mengerahkan upaya untuk mengungkap dalang tindak kekerasan ini," kata Roque.
Baca: Kantor Polisi Filipina Diserang, 4 Orang Tewas
Penyergapan dan pembunuhan terhadap Bote terjadi hanya berselang sehari setelah Wali Kota Tanauan City, Antonio Halili, dibunuh oleh penembak jitu dalam sebuah acara seremoni di Balai Kota. Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, mengklaim Halili telah terlibat dalam perdagangan narkoba. Masih belum jelas apakah penembakan Bote dan Halili saling berkaitan, termasuk motif pembunuhan.