Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Korea Utara Perkaya Nuklir? Pengamat Hoppi Yoon Bilang Ini

Editor

Budi Riza

image-gnews
Presiden Donald Trump mengacungkan jempol kepada pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, saat pertemuan bilateral di Capella, Pulau Sentosa, Singapura, 12 Juni 2018. AP
Presiden Donald Trump mengacungkan jempol kepada pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, saat pertemuan bilateral di Capella, Pulau Sentosa, Singapura, 12 Juni 2018. AP
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat hubungan luar negeri, Hoppi Yoon, mengatakan Korea Utara dan Amerika Serikat akan terus melakukan tarik – menarik hingga kelarnya proses dialog untuk denuklirisasi di Semenanjung Korea.

Yoon mengatakan ini menanggapi temuan dari lembaga intelijen AS, yang menyatakan Korea Utara masih terus mengoperasikan instalasi nuklir dan memproduksi material nuklir.

Baca:

Kim Jong Un dan Moon Jae-in Teken Deklarasi Perdamaian Korea

Baca: Deklarasi Perdamaian Panmunjeom, Trump: Perang Korea Berakhir

“Tidak ada keraguan atas niat Korea Utara untuk denuklirisasi. Tapi itu tidak berarti negara itu bakal melakukan program ini secara sepihak saja,” kata Yoon kepada Tempo lewat aplikasi Whats App, Sabtu, 30 Juni 2018.

Menurut Yoon, yang bergelar doktor dan mengajar di President University di Cikarang, Korea Utara menginginkan proses denuklirisasi nuklir dan pencabutan sanksi embargo ekonomi, yang melumpuhkan negara itu, dilakukan secara bersamaan. Namun, menurut dia, pemerintah AS tidak menyetujui ini dan ingin melihat Korea Utara melakukan denuklirisasi terlebih dulu baru diikuti pencabutan sanksi.

Baca: 

Cegat Nuklir Korea Utara, Jepang Beli Radar Rp 28 Triliun dari AS

Intelijen AS: Situs Nuklir Rahasia Korea Utara Masih Beroperasi

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Tak terelakkan, Kim akan terus mengembangkan nuklir ini hingga selesainya proses negosiasi imbal balik dengan AS,” kata dia.

Menurut temuan intelijen AS, rezim Korea Utara mencoba meningkatkan produksi bahan bakar nuklir di sejumlah lokasi rahasia selain instalasi nuklir Yongbyon, yang telah diketahui sebelumnya.

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, berbincang dengan salah satu pekerja saat mengunjungi pabrik kosmetik Sinuiju, di perbatasan Korea Utara dan Cina, Ahad, 1 Juli 2018. Kunjungan Kim ke pabrik tersebut sebagai upaya simbolik membaiknya hubungan ekonomi antara Korea Utara dan Cina. REUTERS/KCNA.

Temuan ini juga menyitir pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, diduga mencoba menyembunyikan ini untuk mendapatkan konsesi saat melakukan pertemuan bersejarah dengan Presiden AS, Donald Trump, saat keduanya bertemu di Singapura pada 12 Juni 2018 lalu.

Saat itu, seperti dilansir Reuters, Trump mencuit,”Sudah tidak ada ancaman nuklir lagi dari Korea Utara.”

Menurut media NBC, yang mengutip 5 sumber dari pejabat AS, rezim Korea Utara berupaya meningkatkan produksi pengayaan uranium untuk senjata nuklir meskipun sedang terlibat proses negosiasi dengan AS. “Ada bukti tak terbantahkan bahwa mereka mencoba menipu AS,” kata pejabat yang dikutip secara anonim ini.

Menurut Yoon, Kim membutuhkan pertumbuhan ekonomi untuk menangkal ancaman terhadap kekuasaannya dari dalam negeri. Ini membuat Kim menyadari dia tidak bisa mengembangkan senjata nuklir dan membangun  kesejahteraan ekonomi bagi negaranya. “Jadi Kim ingin melakukan ini dengan cara yang paling aman,” kata dia.

Yoon mengatakan perkembangan mengenai temuan intelijen AS ini akan terlihat saat Menlu AS, Mike Pompeo, mengunjungi Pyongyang pada pekan ini. “Kim mendesak adanya pencabutan sanksi ekonomi dari AS. Negosiasi soal ini jadi seperti ayam dan telur,” kata dia.

Pengamat dari S Rajaratnam School, Graham Ong-Webb, mengatakan laporan intelijen AS ini layak dipercaya. Dia mengaku tidak terkejut saat mengetahui adanya temuan Korea Utara memiliki instalasi nuklir selain Yongbyon, yang telah diketahui selama ini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

1 hari lalu

Orang-orang berjalan di Lapangan Naqsh-e Jahan, setelah laporan serangan Israel ke Iran, di Provinsi Isfahan, Iran 19 April 2024. Rasoul Shojaie/IRNA/WANA
11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

Isfahan merupakan salah satu tujuan wisata utama dan salah satu kota bersejarah terbesar di Iran.


Enam Fakta Dugaan Serangan Israel ke Iran, Warga Isfahan Aman

3 hari lalu

Para pengunjuk rasa membakar bendera AS dan Israel selama protes anti-Israel di Teheran, Iran, 1 April 2024MAJID ASGARIPOUR/WANA VIA REUTERS)
Enam Fakta Dugaan Serangan Israel ke Iran, Warga Isfahan Aman

Sejumlah fakta terbaru soal dugaan serangan Israel ke Iran, mulai dari fasilitas nuklir hingga kondisi warga Isfahan.


Iran Siap Tembakkan Rudal, Klaim Fasilitas Nuklirnya Aman

4 hari lalu

Juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari berdiri saat militer Israel menunjukkan apa yang mereka katakan sebagai rudal balistik Iran yang mereka ambil dari Laut Mati setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, di pangkalan militer Julis, di Israel selatan 16 April 2024. REUTERS /Amir Cohen
Iran Siap Tembakkan Rudal, Klaim Fasilitas Nuklirnya Aman

Iran mengaku fasililitas nuklirnya aman. Sehari sebelum dugaan serangan Israel, Garda Revolusi Iran mengklaim siap menembakkan rudal.


PBB Khawatir Israel Bakal Bidik Fasilitas Nuklir Iran sebagai Serangan Balasan

7 hari lalu

Kepala IAEA, Rafael Grossi. Reuters
PBB Khawatir Israel Bakal Bidik Fasilitas Nuklir Iran sebagai Serangan Balasan

Kepala pengawas nuklir PBB mengatakan pada Senin khawatir mengenai kemungkinan Israel menargetkan fasilitas nuklir Iran.


Rusia Tuduh Ukraina Serang Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia Pakai Drone Kamikaze

14 hari lalu

PLTN Zaporizhzhia selama konflik Ukraina-Rusia di luar kota Enerhodar yang dikuasai Rusia di wilayah Zaporizhzhia, Ukraina 4 Agustus 2022. REUTERS/Alexander Ermochenko
Rusia Tuduh Ukraina Serang Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia Pakai Drone Kamikaze

Rusia menuduh Ukraina menyerang pembangkit listrik bertenaga nuklir Zaporizhzhia.


Rusia Minta Ada Cara Baru untuk Atasi Masalah di Semenanjung Korea

24 hari lalu

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengunjungi Vladivostok dan mengunjungi berbagai lokasi, termasuk Universitas Federal Timur Jauh, Akuarium Primorsky, dan Pabrik Bio-Feed Arnika, selama kunjungannya ke Rusia pada 17 September 2023, dalam gambar yang dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea pada tanggal 18 September 2023. Dalam kunjungannya Kim Jong Un juga memeriksa pabrik jet tempur Rusia yang berada di bawah sanksi Barat, pembom strategis berkemampuan nuklir, rudal hipersonik, dan kapal perang pekan lalu. KCNA via REUTERS
Rusia Minta Ada Cara Baru untuk Atasi Masalah di Semenanjung Korea

Rusia juga menuduh Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya telah menaikkan ketegangan militer di kawasan Asia dan berupaya mencekik Korea Utara.


Eks Dubes AS untuk NATO Sebut Putin Tak Main-main Ancam Perang Nuklir

39 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan keterangan setelah menerbangkan pesawat pembom strategis berkemampuan nuklir Tu-160M di Kazan, Rusia 22 Februari 2024. Sputnik/Dmitry Azarov/Pool via REUTERS
Eks Dubes AS untuk NATO Sebut Putin Tak Main-main Ancam Perang Nuklir

Putin mengancam akan mengerahkan senjata nuklir Rusia bila Barat kirim pasukan ke Ukraina.


Putin Ancam Barat: Rusia Siap Perang Nuklir

41 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan pidato tahunannya di hadapan Majelis Federal, di Moskow, Rusia, 29 Februari 2024. REUTERS/Evgenia Novozhenina
Putin Ancam Barat: Rusia Siap Perang Nuklir

Rusia siap perang nuklir dengan Barat jika Amerika Serikat nekat mengirim pasukan ke Ukraina.


Kolaborasi Brimob dan UGM Ciptakan Alat Proteksi Radioaktif dan Nuklir, Disebut Pertama di Dunia

45 hari lalu

Alat proteksi radioaktif dan nuklir pertama di dunia hasil kolabotasi KBRN Pasukan Korbrimob Polri dan UGM ditunjukkan dalam Rakernis TA 2024 Korbrimob Polri di Gedung Satya Haprabu Mako Brimob Kelapadua, Cimanggis, Kota Depok pada Kamis, 7 Maret 2024. Foto: Humas Brimob
Kolaborasi Brimob dan UGM Ciptakan Alat Proteksi Radioaktif dan Nuklir, Disebut Pertama di Dunia

Inovasi ini dilatarbelakangi adanya ancaman berintensitas tinggi radioaktif nuklir berbahaya di wilayah Tangerang, Banten, tahun 2020.


Korea Selatan dan Amerika Serikat Latihan Militer Bersama, Jumlah Pasukan Ditambah Dua Kali Lipat

50 hari lalu

Pasukan Korea Selatan dan AS berfoto bersama setelah latihan tembak gabungan di dekat zona demiliterisasi yang memisahkan dua Korea, di Pocheon, Korea Selatan, 2 Januari 2024. Latihan digelar saat ketegangan di semenanjung Korea meningkat. The Defense Ministry/Handout via REUTERS
Korea Selatan dan Amerika Serikat Latihan Militer Bersama, Jumlah Pasukan Ditambah Dua Kali Lipat

Jumlah pasukan yang terlibat dalam latihan militer bersama ini, naik dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya