Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

John Legend dan Anak Imigran Unjuk Rasa Pro Imigran, Kritik Trump

Editor

Budi Riza

image-gnews
Penyanyi terkenal John Legend menyanyikan lagu baru 'Preach' saat unjuk rasa pro imigran  di Los Angeles, yang memprotes kebijakan Presiden Amerika, Donald Trump, soal toleransi nol yang memisahkan anak dan orang tuan imigran. CNN
Penyanyi terkenal John Legend menyanyikan lagu baru 'Preach' saat unjuk rasa pro imigran di Los Angeles, yang memprotes kebijakan Presiden Amerika, Donald Trump, soal toleransi nol yang memisahkan anak dan orang tuan imigran. CNN
Iklan

TEMPO.CO, Washington -  Sejumlah tokoh publik Amerika Serikat seperti penyanyi terkenal John Legend, politisi Maxine Waters hingga anak imigran Leah berunjuk rasa menentang kebijakan imigrasi Presiden Donald Trump, yang disebut toleransi nol dan memisahkan anak imigran dari para orang tua mereka.

Penyanyi John Legend bergabung dengan para pengunjuk rasa di Los Angeles dan menyanyikan lagu barunya Preach. Lagu ini bercerita soal masyarakat yang merasa sedih dan marah akibat berbagai berita buruk di media massa.

Leah, 12 tahun, merupakan salah satu anak imigran yang berpidato pada pawai unjuk rasa pro imigran di Los Angeles, Sabtu, 30 Juni 2018. CNN

“Anda tidak bisa hanya bicara soal ini atau mencuit soal ini. Anda harus melakukan sesuatu soal ini,” kata Legend yang ditemani istriny Chrissy Teigen dan putra kecil mereka Miles.

Baca: 

Pengacara Hak Sipil Amerika Menangis Soal Pemisahan Anak Imigran

2000 Anak Terpisah dari Orang Tua Akibat Kebijakan Imigrasi Trump

 

Masih di Los Angeles, wakil rakyat Maxine Waters dari Partai Demokrat untuk negara bagian California mengkritik kebijakan Trump yang memisahkan anak imigran dari orang tuanya.

Waters menyebut kebijakan Trump itu sebagai keterlaluan. “Beraninya Anda? Beraninya Anda mengambil bayi-bayi dari gendongan ibu mereka? Beraninya Anda mengambil anak-anak dan mengirim mereka ke berbagai lokasi penahanan? Menaruh anak-anak di kandang-kandang? Di penjara? Anda pikir kami akan membiarkanmu melakukan itu semua? Tidak. Donald Trump, Anda pikir bisa lolos melakukan ini semua? Anda sudah keterlaluan saat mencoba memisahkan keluarga (imigran),” kata Waters.

Sejak beberapa hari ini, Waters secara terbuka meminta warga pemrotes kebijakan imigrasi Trump untuk menganggu anggota kabinet Trump yang mendukung kebijakan itu.

Baca:

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

5 Ibu Negara Amerika Mengecam Kebijakan Imigran Trump

Atasi Imigran Gelap, Angkatan Laut Amerika Siapkan Rp 3,2 T

Salah satu pembicara yang juga menarik perhatian adalah Leah, 12 tahun, yang merupakan imigran. Leah mengaku sering merasa ketakutan ibunya, yang merupakan imigran tidak berdokumentasi, akan ditangkap petugas saat sedang berada di rumah, atau bekerja, atau mengendarai mobil.

Anggota DPR Amerika, Maxine Waters, mendukung masuknya imigran dan mengecam kebijakan pemisahan anak dan orang tuan imigran oleh Presiden AS, Donald Trump. CNN

“Saya hidup terus menerus dalam ketakutan kehilangan ibu saya yang bisa terkena deportasi,” kata Leah dalam pidato di sebuah unjuk rasa di Washington DC. “Ibu saya kuta, cantik, dan berani. Ibu juga mengajarkan saya untuk bicara terbuka jika melihat ada hal-hal yang tidak adil.”

Leah melanjutkan,”Saya tidak suka hidup dalam ketakutan. Ini menakutkan. Saya tidak bisa belajar, tidur. Saya stres.”

Unjuk rasa besar-besaran pro imigran ini digelar di 50 negara bagian AS dan di sekitar 700 lokasi dengan tema “Keluarga Harus Bersama” atau “Families Belong Together”.

Aksi unjuk rasa ini digelar memprotes kebijakan Presiden Donald Trump menerapkan toleransi nol terhadap para imigran tak berdokumen sejak Mei 2018. Kebijakan ini membuat petugas perbatasan memisahkan sekitar 2000 anak imigran dari orang tuanya yang tidak berdokumen dan harus menjalani proses hukum.

Tindakan Trump ini memicu protes massal di domestik dan luar negeri. Ini membuat Trump mengeluarkan surat perintah eksekutif pada 20 Juni 2018 untuk membatalkan pemisahan anak imigran dengan orang tuanya. Namun, anak-anak ini belum juga bertemu orang tuanya meskipun surat itu sudah dikeluarkan sekitar sepuluh hari lalu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

4 hari lalu

Seseorang terbakar di luar gedung pengadilan tempat persidangan pidana uang tutup mulut mantan Presiden AS Donald Trump sedang berlangsung, di New York, AS, 19 April 2024, dalam tangkapan layar yang diambil dari sebuah video. Reuters TV via REUTERS
Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.


Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

12 hari lalu

Kandidat presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden AS Donald Trump pada  malam pemilihan pendahuluan presiden New Hampshire, di Nashua, New Hampshire, AS, 23 Januari 2024. REUTERS/Mike Segar
Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.


Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

15 hari lalu

Mantan Presiden AS Donald Trump meninggalkan pengadilan Kriminal Manhattan setelah sidang dalam persidangan uang tutup mulut yang akan datang, di New York City, AS, 25 Maret 2024. Curtis Means/Pool via REUTERS
Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

Trump telah mengaku tidak bersalah atas 34 dakwaan pemalsuan catatan bisnis dan menyangkal pernah bertemu dengan Stormy Daniels.


Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

19 hari lalu

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pergi setelah konferensi persnya, menjelang KTT NATO, di Vilnius, Lithuania, 10 Juli 2023. REUTERS/Yves Herman
Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih


Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

19 hari lalu

Presiden Donald Trump menyambut kedatangan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman di Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, 20 Maret 2018. Lawatan Mohammed bin Salman diperkirakan akan berbicara soal ancaman Iran, termasuk pengaruh dan pengembangan program nuklir Negeri Mullah itu. (AP Photo/Evan Vucci)
Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

Arab Saudi adalah tempat yang dikunjungi Trump setelah dilantik sebagai Presiden AS pada 2017.


Liburan ke Thailand ala Chrissy Teigen di Thailand, Jangan Lupa Naik Tuk-tuk

19 hari lalu

Chrissy Teigen naik tuk-tuk di Thailand pada April 2024 di Thailand(Instagram/@chrissyteigen)
Liburan ke Thailand ala Chrissy Teigen di Thailand, Jangan Lupa Naik Tuk-tuk

Salah satu pengalaman yang dinikmati Chrissy Teigen di Thailand adalah menaiki tuk tuk, kendaraan roda tiga yang mirip Bajaj.


Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

24 hari lalu

Foto kombinasi Joe Biden dan Donald Trump. REUTERS/Mark Makela dan Tom Brenner
Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.


Trump Minta Israel Akhiri Perang di Gaza, Ini Alasannya

28 hari lalu

Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjabat tangan setelah pidato Trump di Museum Israel di Yerusalem 23 Mei 2017. [REUTERS / Ronen Zvulun / File Foto]
Trump Minta Israel Akhiri Perang di Gaza, Ini Alasannya

Sebagai sekutu paling loyal, Donald Trump memperingatkan Israel untuk mengakhiri perangnya di Gaza.


Blinken dan Biden Ucapkan Selamat kepada Prabowo, Apa Artinya untuk Hubungan Indonesia-AS?

33 hari lalu

Calon Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto menyampaikan pidato seusai penetapan sebagai pemenang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Kertanegara, Jakarta, Rabu, 20 Maret 2024. KPU menetapkan pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka sebagai pemenang Pemilu 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Blinken dan Biden Ucapkan Selamat kepada Prabowo, Apa Artinya untuk Hubungan Indonesia-AS?

Diplomat top AS, Antony Blinken, baru mengucapkan selamat kepada Prabowo setelah hasil resmi KPU diumumkan.


Anatomi Persaingan Sengit Trump Biden di Super Tuesday Menuju Bertarung di Pilpres

40 hari lalu

Foto kombinasi Joe Biden dan Donald Trump. REUTERS/Mark Makela dan Tom Brenner
Anatomi Persaingan Sengit Trump Biden di Super Tuesday Menuju Bertarung di Pilpres

Hasil dari kontes di negara bagian Georgia, Mississippi dan Washington tidak pernah diragukan lagi menyodorkan pertarungan ulang Trump Biden.