Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Unjuk Rasa Besar Pro Imigran Melanda Amerika

Editor

Budi Riza

image-gnews
Sekitar ratusan ribu warga Amerika Serikat turun ke jalan pada Sabtu, 30 Juni 2018, menuntut pemerintahan Presiden Donald Trump mengizinkan imigran masuk dan mempertemukan anak imigran dengan orang tua mereka. Reuters
Sekitar ratusan ribu warga Amerika Serikat turun ke jalan pada Sabtu, 30 Juni 2018, menuntut pemerintahan Presiden Donald Trump mengizinkan imigran masuk dan mempertemukan anak imigran dengan orang tua mereka. Reuters
Iklan

TEMPO.COWashington – Puluhan ribu warga Amerika Serikat turun ke jalan memprotes kebijakan imigrasi pemerintahan Presiden Donald Trump, yang menyebabkan pemisahan anak imigran dengan orang tuanya di perbatasan AS – Meksiko. Trump juga berencana membuka kamp penahanan imigran tak berdokumen di instalasi militer.

Para pemrotes menggelar aksi di depan Gedung Putih dan meneriakkan kata-kata “memalukan” sambil membawa spanduk bertuliskan “Keluarga Harus Bersama”.

Baca: 

Pengacara Hak Sipil Amerika Menangis Soal Pemisahan Anak Imigran

2000 Anak Terpisah dari Orang Tua Akibat Kebijakan Imigrasi Trump

 

“Cara mereka memperlakukan keluarga, cara mereka memperlakukan imigran, itu bukan cara Amerika,” kata Aneice Germain, salah satu pemrotes mengenai kebijakan keras Trump dengan ‘toleransi nol’ terhadap imigran, seperti dilansir Reuters pada Sabtu, 30 Juni 2018.

Saat unjuk rasa di depan Gedung Putih, Washington, berlangsung, Trump sedang bermain golf di luar kota yaitu Bedminster, New Jersey. Kebijakan imigrasi keras merupakan salah satu janji utama Trump pada kampanye Presiden 2016.

Panitia memperkirakan ada sekitar 30 ribu warga mengikuti aksi di pusat kota Washington. Ini menjadi unjuk rasa terbesar di ibu kota AS itu sejak 2010. Saat itu, para pengunjuk rasa mendesak Presiden Barack Obama dan Kongres merombak sistem imigrasi AS.

Baca:

5 Ibu Negara Amerika Mengecam Kebijakan Imigran Trump

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Atasi Imigran Gelap, Angkatan Laut Amerika Siapkan Rp 3,2 T

Sekelompok pengunjuk rasa memilih berunjuk rasa di depan ruah Stephen Miller, yang merupakan seorang penasehat Gedung Putih. Miller dikenal memiliki sikap keras terhadap imigran. Mereka membawa tulisan di spanduk,”Stephen Miller, kami tahu kamu tidur di mana.”

Sebelum ini, pengunjuk rasa juga pernah mendemo Menteri Keamanan Dalam Negeri AS, Kirstjen Nielsen, saat dia sedang makan malam di sebuah restoran Meksiko di dekat Gedung Putih. Para pengunjuk rasa juga menyambangi rumah Nielsen dan memintanya tidak tidur karena telah mendukung pemisahan anak imigran dan orang tuanya.

Selama ini, Trump mengatakan para imigran memunculkan tindak kejahatan di tengah masyarakat dan dia menerapkan ‘toleransi nol’ pada Mei 2018 untuk memproses hukum semua imigran ilegal yang tertangkap masuk ke AS. Ini membuat sekitar 2000 anak-anak termasuk balita dipisahkan dari orang tua mereka, yang menjalani proses hukum imigrasi. Anak-anak ini ditahan di berbagai kamp tahanan dengan ruang tertutup kawat mirip kandang hewan.

Foto dan video kamp penahanan anak-anak imigran yang dipisahkan dari orang tuanya ini memicu kemarahan publik dalam dan luar negeri, termasuk politisi dari Partai Republik, yang mengusung Trump pada pilpres 2016.

Ini membuat Trump mundur dari kebijakan pemisahan anak dan orang tua imigran itu dengan menandatangani perintah eksekutif pada 20 Juni 2018. Namun, sejumlah media AS seperti Los Angeles Times melansir, para anak-anak ini belum juga dipertemukan dengan orang tua mereka.

Aksi unjuk rasa menentang kebijakan keras imigrasi Trump ini juga digelar di 50 negara bagian dengan sekitar 700 lokasi berbeda. Di New York, para pemrotes berbaris berjalan menyebrangi Jembatan Brooklyn sambil membawa tulisan “Make America Humane Again” atau “Buat Amerika Manusiawi Lagi”. Juga ada yang membawa tulisan “Imigran Diterima di Sini.”

Sebagian pemrotes juga memblokade jembatan yang menghubungkan El Paso, Texas, dengan daerah Ciudad Juarez di Meksiko, yang menjadi jalur lalu lintas perbatasan kedua negara.

Di Chicago, ribuan warga berbaris menuju kantor-kantor petugas imigrasi federal. “Saya datang ke sini karena keluarga harus bersama,” kata Cindy Curry dari Westchester, Illinois. Sejumlah imigran juga ikut dalam aksi ini.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

1 hari lalu

Aktris Jun Ji Hyun. (Soompi)
Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.


Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

2 hari lalu

Momen saat kereta melewati kucuran air akibat banjir di stasiun kereta bawah tanah di New York, AS, 1 September 2021. Banjir langsung melumpuhkan stasiun jaringan kereta bawah tanah karena air mengalir masuk hingga membanjiri stasiun. Twitter
Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.


4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

6 hari lalu

Sejumlah rudal Iran dipamerkan selama parade militer tahunan di Teheran, Iran, 22 September 2023. Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.


Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

6 hari lalu

Fasilitas Nuklir Iran di Isfahan.[haaretz]
Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

Iran menjadi salah satu negara yang mengembangkan nuklir. Ada jasa Amerika dalam hal itu.


Gerhana Matahari Total Dirayakan Besar-besaran di Amerika Utara

16 hari lalu

Penampakan Gerhana Matahari Total yang diamati dari Pantai Airleu, Com, Distrik Lautem, Timor Leste, Kamis 20 April 2023. FOTO : Observatorium Astronomi ITERA Lampung  atau OAIL
Gerhana Matahari Total Dirayakan Besar-besaran di Amerika Utara

Perayaan gerhana matahari di Amerika Utara dilakukan besar-besaran. Ada pesta pernikahan hingga pertunjukan musik.


Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

16 hari lalu

Pesawat jet riset WB-57 milik NASA. Foto: NASA
Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

Para peneliti matahari telah menunggu bertahun-tahun untuk momen 4 menit gerhana matahari total di Amerika pada Senin pagi-siang ini waktu setempat.


4 Fakta Gerhana Matahari 8 April, Jadi Pembatas Akhir Ramadan dan Awal Syawal 1445 H

22 hari lalu

Gerhana Matahari Total di Biak, Papua, pada Kamis 20 April 2023. Astrofotografer dari Planetarium Jakarta harus berkejaran dengan awan sebelum berhasil mengabadikannya. FOTO/Planetarium dan Observatorium Jakarta
4 Fakta Gerhana Matahari 8 April, Jadi Pembatas Akhir Ramadan dan Awal Syawal 1445 H

Ramadan tahun 2024 akan diakhiri dengan fenomena gerhana. Bulan Syawal akan dimulai setelah gerhana tersebut.


5 Film yang Dibintangi Nicolas Cage

38 hari lalu

Nicholas Cage. AP/Vadim Ghirda
5 Film yang Dibintangi Nicolas Cage

Nicolas Cage salah satu aktor senior yang telah membintangi banyak film. Apa saja?


6 Presiden Lajang di Dunia

41 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri liturgi Natal Ortodoks di sebuah katedral di wilayah kediaman negara bagian Novo -Ogaryovo di luar Moskow, Rusia, 7 Januari 2024. Sputnik/Gavriil Grigorov/Pool via REUTERS
6 Presiden Lajang di Dunia

Berikut sederet presiden yang melajang saat memimpin.


Film Past Lives Masuk Nominasi Oscar: Bertutur Sisi Lain Imigran di Kanada

53 hari lalu

Film Past Lives dibintangi Teo Yoo dan Greta Lee. Foto: Instagram/@a24
Film Past Lives Masuk Nominasi Oscar: Bertutur Sisi Lain Imigran di Kanada

Film ini mengisahkan dua sahabat kecil asal Korea, Nora dan Hae Sung, dua imigran yang bertemu kembali di New York setelah berpisah beberapa dekade.