TEMPO.CO, Jakarta -Presiden Afganistan Ashraf Ghani mengumumkan gencatan senjata dengan Taliban berakhir dan memerintahkan pasukan keamanan melanjutkan operasi militernya memberangus kelompok milisi bersenjata ini.
Presiden Ghani menyampaikan pengakhiran 18 hari gencatan senjata versi pemerintah pada hari Sabtu, 30 Juli 2018. Meski gencatan senjata sudah diahiri, Ghani kembali mengulangi ajakannya kepada Taliban untuk ikut serta untuk membahas proses perdamaian.
Baca: Afganistan Umumkan Gencatan Senjata Tanpa Syarat dengan Taliban
"Tak satu pun berhak memonopoli proses perdamaian. Saatnya sekarang Taliban membuat keputusan, apakah mereka ingin tetap membunuh atau bergabung dalam proses perdamaian," kata Presiden Ghani di Kabul, ibukota Afganistan, seperti dikutip dari Aljazeera.
Taliban belum merespons ajakan damai Ghani. Malah, Taliban mengatakan, milisinya telah melakuan serangan ke Dasht-e Qala, distrik di provinsi Takhar hari ini, 30 Juli dengan menewaskan seratus lebih polisi dan mengambil alih sejumlah bangunan pemerintah.
Milisi Taliban juga membunuh 30 aparat keamanan dalam satu serangan penghadangan di dua tempat pemeriksaan di provinsi Badghis pada hari Rabu, 25 Juni lalu.
Marwa, sebelas tahun membaca buku dalam bus yang dijadikan perpustakaan di Kabul, Afganistan, 10 Maret 2018. Setiap harinya perpustakaan keliling ini berkeliling Kabul dan berhenti beberapa jam dalam satu tempat. AP
Baca: Taliban Afganistan Tolak Gencatan Senjata Setelah Idul Fitri
"Sejumlah besar Taliban datang dari berbagai arah. Setelah beberapa jam melakukan pertempuran sengit 30 pasukan keamanan Afganistan terbunuh dan Taliban menguasai markas," kata Abdul Aziz Bek, kepala dewan provisi Badghis.
Presiden Ghani melakukan langkah tak terduga dengan mengeluarkan pernyataan pada 5 Juni lalu untuk melakukan gencatan senjata tanpa syarat dengan Taliban untuk menghormati bulan Ramadan.
Taliban pada 9 Juni mengumumkan menghentikan serangan kepada pasukan keamanan Afganistan selama tiga hari untuk menghormati Idul Fitri.
Selama gencatan senjata, milisi Taliban tak bersenjata turun ke jalan-jalan di Kabul dan menyapa warga sipil. Mereka berfoto dan merekam video mereka secara bersama-sama.
Baca: Bom Bunuh Diri ISIS Saat Taliban - Afganistan Gencatan Senjata
Ghani mengatakan gencatan senjata ini membuktikan 98 persen keberhasilan dari upaya damai kedua belah pihak. Menurutnya, mayoritas milisi Taliban dan warga sipil menginginkan perdamaian.
Kemesraan itu berakhir begitu Taliban mengakhiri gencatan senjatanya selama 3 hari dan menolak tawaran presiden Ghani untuk memperpanjang masa gencatan senjata. Taliban sejak awal menyatakan tujuannya untuk mengusir pasukan asing keluar dari Afganistan dan kemudian memberlakukan hukum syariah di negara itu.