TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin kelompok Hizbullah mengecam Presiden Donald Trump dan menyebutnya sebagai "monster liar" karena kebijakan imigrasinya yang memisahkan anak-anak imigran dari orang tua mereka yang tertangkap masuk secara ilegal ke Amerika Serikat. Hassan Nasrallah mengatakan dalam pidato yang disiarkan televisi pada Jumat 29 Juni kemarin bahwa kebijakan itu menunjukkan sosok Donald Trump yang sebenarnya.
2.300 lebih anak-anak telah dipisahkan dari orang tua mereka dalam beberapa minggu terakhir saat mereka berusaha memasuki Amerika Serikat secara ilegal. Beberapa ditempatkan di tempat penampungan yang disediakan pemerintah, yang letaknya ratusan kilometer dari orang tua mereka.
Baca: Hakim California: Satukan Kembali Keluarga Imigran Dalam 30 Hari
“Bukankah gambaran anak-anak imigran yang terpisah dari ayah dan ibu mereka dan ditempatkan di tempat-tempat yang jauh satu sama lain, dengan jelas mengungkapkan kekejaman Presiden Donald Trump dan pemerintahannya?” kata Hassan Nasrallah, seperti dilaporkan dari Associated Press, 30 Juni 2018.
"Seandainya orang bisa melihat sosok nyata Trump, dia akan muncul sebagai monster liar," tambah Nasrallah.
Seorang anak yang mengikuti karavan imigran Amerika Tengah tidur di tempat penampungan di Tijuana, Meksiko, 29 April 2018. Para imigran menghadapi kemungkinan terpisah dari anak-anak mereka dan penahanan selama berbulan-bulan jika memasuki wilayah Amerika Serikat. AP/Hans-Maximo Musielik
Sementara Departemen Kehakiman, seperti dikutip dari Los Angeles Times, mengatakan kepada Hakim Distrik AS, Dolly Gee, bahwa mereka percaya hukum yang telah ada selama puluhan tahun yang telah diterapkan memberi mereka wewenang untuk penahanan imigran.
"Pemerintah tidak akan memisahkan keluarga tetapi menahan keluarga bersama selama proses imigrasi ketika mereka ditangkap di gerbang perbatasan," kata Departemen Kehakiman.
Baca: Trump Minta Imigran Ilegal Langsung Dideportasi tanpa Pengadilan
Hakim Distrik San Diego, Dana M. Sabraw memerintahkan penghentian praktik oleh badan imigrasi yang memisahkan anak-anak dari orang tua mereka. Sabraw tidak peduli oleh klaim pemerintah yang mengatakan bahwa memisahkan anggota keluarga diperlukan agar hukum pidana bisa menuntut orang dewasa yang masuk ke Amerika Serikat secara ilegal.
Hakim memberi petugas imigrasi 14 hari untuk mempertemukan kembali anak-anak imigran di bawah 5 tahun dengan orang tua mereka dan 30 hari untuk mempertemukan anak-anak yang lebih tua dengan keluarga mereka.