TEMPO.CO, Jakarta - Mantan model dewasa dari Inggris mengungkapkan bagaimana trauma akibat kehilangan bayi yang hampir membuatnya menjadi anggota ISIS. Dilansir dari News.com.au, 29 Juni 2018, Kimberley Miners, 29 tahun, mengatakan dia terpikat oleh teroris ISIS ketika dia trauma setelah tunangannya kabur dia bayi mereka meninggal karena penyakit komplikasi.
Setelah trauma kehilangan bayi dan pasangannya, Kimberley memulai pertemanan online dengan perekrut ISIS, Naweed Hussain, yang mencuci otaknya, berjanji untuk menikahinya dan berbagi lusinan gambar dan video propaganda ISIS yang mengerikan.
Baca: Diculik ISIS 4 Tahun, Seorang Gadis Yazidi Bertemu Ayahnya
Kimberley mengatakan dia menemukannya di Facebook dan segera mengirim ratusan pesan setiap hari.
Berbicara kepada acara TV This Morning, Kimberley mengakui bahwa dia bodoh karena jatuh cinta kepada anggota ISIS.
Kimberley Minners.[Sputniknews]
“Saya putus dari suatu hubungan dan baru kehilangan seorang anak. Saya sangat tersesat,” kata Kimberley.
“Saya kecewa dengan apa yang terjadi di Suriah yang terjadi kepada anak-anak. Saya mulai berbagi video tentang serangan bom. Saya segera mulai menerima banyak permintaan pertemanan dari orang-orang di Suriah."
“Itu memalukan sekarang tapi saya suka perhatian. Orang-orang mungkin tidak menyadari, tetapi ISIS secara aktif mencari mangsa via Facebook untuk orang-orang yang rentan. Orang-orang seperti saya," lanjut Kimberley.
Menurut model dari London, Inggris ini seperti dikutip Sputniknews, dia sedang dipersiapkan untuk menjadi "Janda Putih" berikutnya. Julukan ini berasal dari pengakuan Sally Jones, perempuan Inggris, yang masuk Islam dan berjanji setia kepada ISIS.
Kimberley Minners dengan pakaian burqa ketika berhubungan dengan anggota ISIS.[Daily Mercury]
Kimberley Minners ditangkap tahun lalu setelah agen intelijen menyadap pesan dari perekrutnya, Naweed Hussain, di mana dia mendorongnya untuk bergabung dengan kelompok teroris.
“Saya seperti piala yang diperlombakan, Sally Jones berikutnya. Mereka menginginkan saya dengan cara apapun. Saya takut untuk berpikir apa yang akan terjadi. Hussain mencurahkan perhatian dan pujian kepada saya dan bahkan membujuk saya untuk mengubah nama saya menjadi Aisha Lauren al-Britaniya karena itu lebih otentik. Dia berkata, "Jika kamu datang ke sini saya akan menjadikan kamu istri saya. 'Kami menukar ratusan pesan setiap hari," ungkap Kimberley.
Baca: Bergabung dengan ISIS, Perempuan Prancis Divonis Seumur Hidup
Kimberley direncanakan tiba di Suriah melalui Turki, tetapi digagalkan oleh polisi antiteror Inggris. Kimberley bisa saja dipenjara 10 tahun tetapi akhirnya dibebaskan dengan jaminan, setelah agen keamanan menyimpulkan dia telah diperdaya oleh perekrut ISIS.
Setelah penangkapannya, model tersebut mendapat informasi bahwa Hussain sedang mencuci otak perempuan Inggris lainnya sebagai jihadis ISIS, dan dua pekan lalu salah seorang dari mereka, Safaa Boular, dihukum karena merencanakan serangan teroris di Inggris.