Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kota Orlando Amerika Hentikan Uji Pemindai Wajah Amazon

Editor

Budi Riza

image-gnews
Amazon menjual sistem pengenal wajah Rekognition dan bekerja sama dengan lembaga pemerintah serta penegak hukum dalam uji coba. Lawofficer
Amazon menjual sistem pengenal wajah Rekognition dan bekerja sama dengan lembaga pemerintah serta penegak hukum dalam uji coba. Lawofficer
Iklan

TEMPO.CO, Florida – Kota Orlando, negara bagian Florida, Amerika Serikat, menghentikan ujicoba program sistem keamanan dengan perangkat lunak pemindai wajah "Rekognition" yang dibesut Amazon.

Sistem bernama "Rekognition" yang dikembangkan perusahaan raksasa Amazon ini telah memicu keluhan dari kelompok pembela hak privasi. Protes ini muncul bahkan sejak alat itu diperkenalkan pada awal tahun ini.

Baca: 

Militer Amerika Bikin Lapisan Pelindung Kapal Selam, Fungsinya?

Unjuk Rasa di Amerika Serikat, Polisi Tembak Mati Remaja 17 Tahun

Keluhan itu disebabkan karena rentan penyalahgunaan sistem keamanan "Rekognition". Banyak kelompok yang memprotes penggunaan alat itu merasa khawatir itu akan digunakan untuk mengincar para demonstran, imigran, dan siapapun yang hanya menjalankan kegiatannya sehari-hari.

Salah satu kelompok yang memprotes program tersebut, ACLU (American Civil Liberties Union of Florida) pada Senin 25 Juni 2018 waktu setempat telah menulis surat kepada Walikota Buddy Dyer dan Pemerintah Kota Orlando.

Mereka meminta pemerintah kota untuk segera menghentikan setiap penggunaan pemindai wajah oleh lembaga dan pemerintahan kota. Menurut laporan dari Reuters, UCLA menyatakan alasan mereka menuntut penghentian itu karena "orang-orang seharusnya bisa berjalan bebas di jalanan tanpa diawasi pemerintah."

Baca: 

Amerika Serikat Sahkan Penggunaan Obat Ganja untuk Epilepsi

Harley-Davidson Pindahkan Produksi ke Luar Amerika

Pada hari sama, sebagaimana dilansir dari media NPR (National Public Radio) para pejabat kota Orlando dan polisi mengeluarkan pernyataan yang mengatakan ujicoba sistem keamanan yang menggunakan "Rekognition" sudah dihentikan sejak minggu lalu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mereka juga mengungkapkan ujicoba program itu hanya terbatas pada sebagian kecil kamera yang dipasang di kota. Selama ujicoba, mereka menguji sistem keamanannya dengan melacak anggota polisi yang yang bersedia menjadi sukarelawan.

Kepada NPR, Pejabat polisi kota Orlando menjelaskan program ujicoba itu melibatkan delapan kamera video, lima di kantor pusat polisi dan sisanya di jalanan yang dipasang. Amazon akan mendapat akses termasuk foto dan wajah dari tujuh orang polisi yang menjadi sukarelawan untuk digunakan wajahnya dalam percobaan sistem keamanan itu.

Meskipun begitu, keberadaan "Rekognition" tetap menuai protes. Bulan lalu, lebih dari empat puluh kelompok pembela hak sipil mengirim surat kepada Direktur Perusahaan Amazon, Jeff Bezos, bahwa teknologi dari perushaannya rentan disalahgunakan. Surat itu menggarisbawahi bahwa teknologi pelacak dan pemindai wajah itu bisa membuat kontrol pengawasan negara menjadi tinggi.

Amazon selaku perusahaan yang mengeluarkan program "Rekognition" mengklarifikasi keterlibatan mereka. Tepatnya ketika petinggi perusahaan mereka yang menangani unit "Rekognition", Ranju Das, mendeskripsikan program keamanan Orlando dalam seminar yang diselenggarakan pada awal Mei di Korea Selatan.

Dia mengatakan "Kota Orlando bekerja sama dengan kami. Kota ini adalah smart city: mereka punya kamera di setiap jalan." Ranju Das juga mengatakan polisi bisa melacak "orang yang mereka inginkan."

Menanggapi pernyataan Ranju Das dan dugaan kepolisian Orlando bisa menggunakan pemindai wajah secara "real-time" di ruang publik, Amazon menyebut "Itu tidak tepat jika mereka telah memasang kamera di sepanjang kotanya atau menggunakannya." Perusahaan itu juga meminta maaf atas kebingungan dan kesalahpahaman yang terjadi berkaitan dengan pengunaan sistemnya.

Sementara itu, instansi penegakan hukum lain mengatakan akan tetap menggunakan perangkat pemindai wajah, walaupun dengan cara yang lebih terbatas. Polisi di Washington County, negara bagian Oregon, misalnya telah menggunakan "Rekognition" selama satu tahun setengah.

Kepala Polisi setempat, Jeff Talbot seperti dikutip dari USA Today mengatakan, "Polisi tidak pernah dan tidak akan menggunakan teknologi ini kepada masyarakat umum atau secara "real time" karena penggunaan itu melanggaran hukum negara bagian Oregon dan kebijakan kami." 

Pengunaan perangkat lunak pemindai wajah juga sudah digunakan dalam beberapa teknologi pada umumnya. Para pengguna Apple barangkali sudah pernah merasakan fitur itu dalam gawai mereka.

Contoh lain juga terjadi saat acara pernikahan Pangeran Harry dan Meghan Markle lalu. Sky News menyusun data tamu undangan kemudian mencocokannya dengan rekaman orang-orang yang memasuki Kapel St. George, Kastil Windsor, Inggris. Namun, ketika teknologi pemindai wajah itu digunakan oleh perangkat negara, nampaknya ketakutan akan diawasi “big brotherr” seperti cerita dalam fiksi distopia akan selalu ada. Ini membuat isu pengawasan publik menggunakan piranti pemindai wajah menjadi sensitif di Amerika.

ERVIRDY RAHMAT

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

1 hari lalu

Aktris Jun Ji Hyun. (Soompi)
Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.


Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

2 hari lalu

Momen saat kereta melewati kucuran air akibat banjir di stasiun kereta bawah tanah di New York, AS, 1 September 2021. Banjir langsung melumpuhkan stasiun jaringan kereta bawah tanah karena air mengalir masuk hingga membanjiri stasiun. Twitter
Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.


Alasan Tesla, Google, dan Amazon Kembali PHK Karyawan

5 hari lalu

Chief Executive Officer Tesla Elon Musk masuk ke dalam mobil Tesla saat meninggalkan sebuah hotel di Beijing, China 31 Mei 2023. REUTERS/Tingshu Wang
Alasan Tesla, Google, dan Amazon Kembali PHK Karyawan

Raksasa teknologi Tesla, Google, dan Amazon melakukan PHK karyawan. Apa alasannya?


4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

6 hari lalu

Sejumlah rudal Iran dipamerkan selama parade militer tahunan di Teheran, Iran, 22 September 2023. Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.


Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

6 hari lalu

Fasilitas Nuklir Iran di Isfahan.[haaretz]
Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

Iran menjadi salah satu negara yang mengembangkan nuklir. Ada jasa Amerika dalam hal itu.


Susul Spotify, Amazon Music Besut Playlist AI Bernama Maestro

6 hari lalu

Logo Amazon. Sumber: Reuters
Susul Spotify, Amazon Music Besut Playlist AI Bernama Maestro

Amazon Music juga ikut menyediakan teknologi playlist AI. Fitur yang sedang populer dikembangkan oleh penyedia musik streaming.


Staf Google Gelar Aksi Duduk Memprotes Kontrak dengan Israel

7 hari lalu

Para karyawan melakukan aksi duduk di kantor Google di New York untuk memprotes kerja sama raksasa teknologi tersebut dengan Israel. latimes.com
Staf Google Gelar Aksi Duduk Memprotes Kontrak dengan Israel

Para pengunjuk rasa menekan Google untuk mengakhiri kontraknya dengan Amazon untuk proyek cloud dan pembelajaran mesin Israel.


7 Orang Terkaya di Dunia Versi Forbes, Pemilik Louis Vuitton Kalahkan Bos Amazon dan Tesla

12 hari lalu

Elon Musk and Bernard Arnault bertemu di Paris. Ndtv.com
7 Orang Terkaya di Dunia Versi Forbes, Pemilik Louis Vuitton Kalahkan Bos Amazon dan Tesla

Forbes merilis orang terkaya di dunia, nomor 1 Bernard Arnault pemilik Louis Vuitton. Selanjutnya Jeff Bezos dan Elon Musk. Prajogo Pangestu ke berapa


Gerhana Matahari Total Dirayakan Besar-besaran di Amerika Utara

16 hari lalu

Penampakan Gerhana Matahari Total yang diamati dari Pantai Airleu, Com, Distrik Lautem, Timor Leste, Kamis 20 April 2023. FOTO : Observatorium Astronomi ITERA Lampung  atau OAIL
Gerhana Matahari Total Dirayakan Besar-besaran di Amerika Utara

Perayaan gerhana matahari di Amerika Utara dilakukan besar-besaran. Ada pesta pernikahan hingga pertunjukan musik.


Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

17 hari lalu

Pesawat jet riset WB-57 milik NASA. Foto: NASA
Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

Para peneliti matahari telah menunggu bertahun-tahun untuk momen 4 menit gerhana matahari total di Amerika pada Senin pagi-siang ini waktu setempat.