Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Krisis Air, Petani Berusia 70 Tahun Belah Gunung Sepanjang 3 Km

image-gnews
Daitari Naik dan istrinya saat upacara pemberian gelar pahlawan.[Twitter Niranjan Patnaik/@NPatnaikOdisha]
Daitari Naik dan istrinya saat upacara pemberian gelar pahlawan.[Twitter Niranjan Patnaik/@NPatnaikOdisha]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Daitari Naik, seorang petani berusia 70 tahun dari desa Baitarani, di distrik Keonjhar, Odisha, India, telah dianugerahi gelar pahlawan oleh warga lokal setelah menggali kanal sepanjang 3 kilometer dari sungai untuk mengairi lahan pertaniannya lantaran krisis air.

“Kami tinggal di kawasan hutan dan sebagian besar bergantung pada pertanian sebagai mata pencaharian. Karena kurangnya fasilitas irigasi, kami tidak bisa bercocoktanam dengan baik. Oleh karena itu kami bekerja selama bertahun-tahun dengan anggota keluarga lainnya bersama-sama untuk membersihkan batu dan semak-semak untuk membuat air turun,” kata Daitari Naik, seperti dilaporkan Time of India, 25 Juni 2018.

Baca: India Alami Krisis Air Bersih Terburuk Dalam Sejarah

Ketika pemerintah kabupaten tidak dapat mengambil langkah-langkah untuk menyediakan fasilitas irigasi di daerah perbukitan, masyarakat suku desa Baitarani memutuskan untuk memastikan air mengalir dari hilir ke lahan pertanian mereka.

“Kelangkaan air di daerah perbukitan sangat parah. Oleh karena itu kami mulai bekerja untuk memastikan aliran air hilir untuk budidaya. Sekarang kami merasa senang bahwa kami dapat bercocoktanam dengan baik, ”kata Mayadhar Naik, saudara laki-laki Daitari.

Daitari Naik dan istrinya saat upacara pemberian gelar pahlawan.[Twitter Niranjan Patnaik/@NPatnaikOdisha]

Banyak desa di daerah perbukitan yang dikelilingi hutan di Banspal, Telkoi, Harichandanpur menghadapi kelangkaan air baik untuk minum dan irigasi. Mereka kebanyakan bergantung pada air hujan untuk pertanian dan menggunakan air kotor dari sungai dan kolam untuk minum. Beberapa dam kecil, yang dibangun di berbagai aliran di daerah itu telah kering. Seperti Daitari, beberapa pria dari berbagai suku bekerja keras untuk mengairi lahan pertanian mereka dengan memecah batu dan semak-semak untuk membawa air dari bukit ke lahan-lahan pertanian di hilir.

Baca: Tikus Robek Uang di ATM Senilai Rp 253 Juta

"Menurut laporan (media), pria itu menggali saluran untuk membawa air dari Karnataka Nallah ke hilir untuk digunakan untuk budidaya. Kami akan mengunjungi desa dan mengambil langkah yang diperlukan untuk mengatur air untuk irigasi." Sudhakar Behera, seorang insinyur eksekutif dengan divisi Keonjhar (Odisha).

Petani berusia 70 tahun itu seorang diri menggali sebuah kanal sepanjang tiga kilometer dari pegunungan Gonasika sehingga aliran air dapat mengairi lahan kering di bawahnya. Tetapi meskipun kanal sudah siap, penduduk berharap strukturnya dapat diberi lapisan beton untuk memastikan aliran air yang lancar. Butuh waktu hampir empat tahun bagi Naik dan keluarganya untuk menggali kanal hanya dengan mencangkul.

Daitari Naik dan istrinya saat upacara pemberian gelar pahlawan.[Twitter Niranjan Patnaik/@NPatnaikOdisha]

Sementara Ketua Komite Kongres Odisha (OPCC), Pradesh Niranjan Patnaik, bertemu dengan Daitari Naik, pria yang diberitakan media setelah sepanjang 3 km dari aliran gunung untuk menyirami ladangnya.

Patnaik, seperti dikutip Odisha TV, mengatakan “Keberanian dan keteguhan Shri Datatrai Naik terpuji. Dia mampu mencapai prestasi ini tanpa menerima satu sen pun dari pemerintah.

Baca: Sebut Istri Berjanggut, Suami India Gugat Cerai Istri, Hasilnya?

Namun, kepala OPCC mengkritik pemerintah daerah karena ketidakmampuannya dalam memenuhi kebutuhan petani. Sementara kepala daerah yang tidak kompeten menikmati hasil dari kekuasaannya selama 18 tahun, Naik dan anggota keluarganya bekerja keras siang dan malam selama bertahun-tahun untuk membawa air yang sangat dibutuhkan ke desa mereka.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

10 jam lalu

Seorang pria memberikan suaranya di tempat pemungutan suara di desa Nongriat, selama tahap pertama pemilu, di Shillong di negara bagian Meghalaya, India, 19 April 2024. REUTERS/Adnan Abidi
Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

Jika menang, Narendra Modi akan menjadi perdana menteri kedua yang terpilih tiga kali berturut-turut, setelah Jawaharlal Nehru.


Rumah Aktor Bollywood Salman Khan Diberondong Peluru Gangster, Sebelumnya Terima Ancaman Pembunuhan

14 jam lalu

Salman Khan. AP
Rumah Aktor Bollywood Salman Khan Diberondong Peluru Gangster, Sebelumnya Terima Ancaman Pembunuhan

Dua lelaki memberondong rumah aktor India Salman Khan di daerah Mumbai Bandra, belum lama ini. Bintang Bollywood ini pernah dapat ancaman pembunuhan.


Vivo T3x 5G Resmi Diluncurkan di India, Ini Spesifikasinya

1 hari lalu

vivo ekspansi bisnis ke 6 negara Eropa.
Vivo T3x 5G Resmi Diluncurkan di India, Ini Spesifikasinya

Vivo T3x 5G ditenagai chipset Qualcomm Snapdragon 6 Gen 1.


Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

3 hari lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

Serangan Iran yang diluncurkan ke Israel menuai respons dari berbagai pihak termasuk Presiden AS Joe Biden, Rusia, dan Cina.


Film Jallianwala Bagh tentang Pembantaian Amritsar 105 Tahun Lalu, Ini Sinopsis dan Pemerannya

5 hari lalu

Sejumlah burung dara berterbangan di dekat patung Mahatma Gandhi saat perayaan ulang tahunnya ke-144 di Amritsar, India (2/10). AP/Sanjeev Syal
Film Jallianwala Bagh tentang Pembantaian Amritsar 105 Tahun Lalu, Ini Sinopsis dan Pemerannya

Hari ini 13 April 1919 terjadi pembantaian di Amritsar, India. Peristiwa tersebut diabadikan dalam film Jallianwala Bagh, Berikut sinopsis dan pemerannya.


Mengingat Pembantaian Amritsar di India pada 1919, Tewaskan Ratusan Orang dan Ribuan Lainnya Terluka

5 hari lalu

Kelompok Sikh mengangkat pedang sambil memprotes saat bentrokan di kuil Sikh, Kuil Emas, di Amritsar, India (6/6). REUTERS/Munish Sharma
Mengingat Pembantaian Amritsar di India pada 1919, Tewaskan Ratusan Orang dan Ribuan Lainnya Terluka

Pada 13 April 1919 terjadi pembantaian di Amritsar di Punjab, India. Berikut kilas balik peristiwa berdarah itu.


5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

8 hari lalu

Biryani, Hyderabad. Unsplash.com/Shreyak Singh
5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri


New Delhi dan Hanoi jadi Kota Tujuan Wisata Paling Murah di Dunia, Bali Peringkat Berapa?

10 hari lalu

Qutub Minar, New Delhi, India. Unsplash.com/Shabeeba Ameen
New Delhi dan Hanoi jadi Kota Tujuan Wisata Paling Murah di Dunia, Bali Peringkat Berapa?

Survei ini berdasarkan beberapa penilaian, termasuk harga makanan, transportasi lokal, dan penginapan. New Delhi dan Hanoi di urutan teratas.


Program Makan Siang Gratis Prabowo Selangkah Lebih Maju, Pemerintah Kirim Tim ke India dan Beri Ruang Fiskal

11 hari lalu

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berkunjung ke sekolah Beijing No. 2 Middle School, di Dongcheng District, Beijing, Cina, Selasa, 2 April 2024. Presiden terpilih 2024-2029 itu meninjau penerapan program makan siang gratis untuk siswa di Negeri Tirai Bambu. Foto: Humas Prabowo
Program Makan Siang Gratis Prabowo Selangkah Lebih Maju, Pemerintah Kirim Tim ke India dan Beri Ruang Fiskal

Program makan siang gratis Prabowo mendapat dukungan pemerintah, yang mengirim tim studi banding ke India serta memberi ruang fiskal di RAPBN 2025.


Komnas HAM Ungkap Warga Desa Pakel Kecewa dengan Pemda Banyuwangi, Polres, dan PT Bumisari

11 hari lalu

Anis Hidayah, komisioner Komnas HAM turun ke Pakel Banyuwangi, terkait konflik lahan antara warga dengan PT Bumisari. Istimewa
Komnas HAM Ungkap Warga Desa Pakel Kecewa dengan Pemda Banyuwangi, Polres, dan PT Bumisari

Komisoner Komnas HAM Anis Hidayah turun untuk meninjau lokasi dan situasi konflik lahan di Desa Pakel, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi.