TEMPO.CO, Jakarta - Korea Selatan dan Korea Utara akan menggelar serangkaian pertemuan untuk membahas kerjasama di sektor kereta api, jalan dan kehutanan selama dua minggu ke depan.
Kementerian Unifikasi Korea mengatakan, seperti dikutip KBS, 25 Juni 2018, bahwa kedua belah pihak akan membahas kerjasama di perkeretaapian pada Selasa 26 Juni, dan pembangunan jalan pada Kamis, dan di sektor kehutanan Rabu.
Baca: AS Kirim Peti Mati ke Korea Utara untuk Pemulangan Jasad Tentara
Pertemuan nanti akan menunjukkan bahwa kedua Korea memperluas cakupan pembicaraan bilateral mereka menuju kerjasama ekonomi. Sejauh ini, kedua pihak terutama memusatkan diskusi untuk mengurangi ketegangan militer, meningkatkan pertukaran olahraga dan menangani masalah-masalah kemanusiaan.
Baca: Korea Selatan Siapkan Cetak Biru Pembangunan Ekonomi Korea Utara
Namun, mengingat bahwa sulinyat untuk mengejar proyek kerjasama ekonomi penuh karena sanksi ketat masih berlaku untuk Korea Utara, pertemuan mendatang akan berfokus pada survei pencarian fakta dan penelitian bersama.
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un memberi arahan saat meninjau jalur kereta baru yang menghubungkan kawasan Koam and Dapchon di Pyongyang, Korea Utara, 24 Mei 2018. KCNA/via REUTERS
Sementara dilansir dari Xinhua, tiga delegasi dari masing-masing pihak akan bertemu pada Selasa di sisi Korea Selatan desa perbatasan Panmunjom untuk membahas kerjasama kereta api.
Sementara pembicaraan untuk membahas kerjasama jalan antara kedua Korea akan diadakan pada Kamis di sisi DPRK Panmunjom, sementara dialog kerjasama kehutanan akan diadakan pada 4 Juli.
Baca: Korea Utara ubah materi propaganda: 'Semua poster anti-AS di Pyongyang sudah dicabut'
Ini adalah bagian dari upaya untuk menerapkan Deklarasi Panmunjom, saat pertemuan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan pemimpin Korea Utara atas Kim Jong Un pada 27 April lalu.
Ini akan menjadi pembicaraan antar Korea pertama tentang kerjasama ekonomi. Sebelumnya Korea Selatan dan Korea Utara telah mengadakan pembicaraan tentang urusan militer, pertukaran olahraga dan masalah kemanusiaan.