TEMPO.CO, Jakarta - Foto Perdana Menteri Inggris Theresa May yang sedang bersalaman dengan Pangeran William dengan posisi badan membungkuk memicu perdebatan di media sosial. Posisi May ini dinilai memalukan karena menggambarkannya seperti budak feodal. Padahal dia dinobatkan sebagai tokoh paling berpengaruh nomor delapan versi majalah Forbes.
Foto itu diabadikan jurnalis Amerika Serikat, Glenn Greenwald, yang kemudian mengunggahnya ke Twitter dengan menyebut sikap May itu berlebihan dan memalukan.
"Perdana Menteri Kerajaan Inggris Theresa May bertemu dengan Yang Mulia Duke of Cambridge Pangeran William. Sikapnya benar-benar membingungkan dan memalukan," kata Greenwald, seperti dilansir Russia Today pada Sabtu, 23 Juni 2018.
Baca: Tiba di London, Pangeran Mohammed Disambut Ratu dan PM Inggris
Sikap hormat berlebihan May tersebut dilakukan saat bertemu dengan Pangeran William di sebuah acara di Pusat Rehabilitasi dan Pertahanan Nasional yang baru dibangun di Nottinghamshire, Inggris, pada Kamis, 21 Juni 2018.
May yang tiba lebih dulu kemudian menghampiri William dan langsung menjabat tangan Duke of Cambridge itu sambil membungkuk rendah dengan tumitnya yang dinaikkan sedikit. Greenwald menyebut sikap May ini seperti budak feodal.
Setelah foto-foto sambutan May tersebut tersebar dan menjadi viral di media sosial, berbagai komentar negatif dari netizen berdatangan.
Baca: Ini 7 Rahasia Ratu Inggris Versi Sepupunya
Menanggapi kritik tersebut, juru bicara keluarga kerajaan mengatakan sikap membungkuk di depan seorang anggota keluarga adalah suatu bentuk kesopanan yang umum dilakukan dan merupakan pilihan pribadi setiap individu.
Ini bukan pertama kalinya May bersikap serupa ketika bertemu dengan anggota keluarga Kerajaan Inggris. Sebelumnya, beberapa kali fotografer mengabadikan momen ia membungkuk rendah ketika bertemu dengan Ratu Elizabeth II dan istri Pangeran William, Duchess of Cambridge.
INDEPENDENT | RUSSIA TODAY