TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Eksekutif Intel, Brian Krzanich, 58 tahun, memutuskan mengundurkan diri setelah sebuah penyidikan menemukannya memiliki hubungan asmara dengan seorang karyawan di kantor cabang Intel. Keputusan Krzanich telah membuatnya masuk dalam daftar orang-orang yang kehilangan pekerjaan atau mengundurkan diri karena jalinan cinta yang dinilai tidak pantas. Fenomena ini telah menimbulkan gerakan di media sosial dengan #MeToo.
Kepergian Krzanich adalah pukulan telak bagi Intel, sebuah perusahan pembuat chip terbesar dari Amerika Serikat. Di bawah kepemimpinan Krzanich sejak 2013, Intel telah mendominasi dunia teknologi selama beberapa dekade.
Krzanich sudah menikah dan memiliki dua anak perempuan. Dia bergabung dengan Intel sejak merampungkan kuliah S1 pada 1982.
Baca: Balikan setelah Pasangan Selingkuh, Ini yang Bakal Kamu Rasakan
Baca: Selingkuh: Siapa yang Lebih Nekat Melakukannya, Pria atau Wanita?
Brian Krzanich, CEO Intel. REUTERS/Mike Blake
Dikutip dari situs nytimes.com pada Jumat, 22 Juni 2018, Intel dalam keterangannya mengatakan sebuah penyelidikan yang dilakukan oleh dewan internal dan eksternal Intel menemukan Krzanich telah menciderai sebuah kebijakan yang diterapkan Intel pada tingkat manajer. Dengan begitu, Dewan Intel menerima pengunduran dirinya.
"Kami sangat menghargai banyak kontribusi yang diberikan Brian kepada Intel," kata Andy Bryant, Kepala Intel, dalam pernyataan tertulis dan menyatakan perusahaan akan tetap berjalan seperti biasanya.
Sumber di Intel yang tidak mau dipublikasi identitasnya menceritakan hubungan Krzanich dengan pegawai internal Intel sudah berjalan lama. Namun hubungan ini baru terendus oleh Dewan Intel beberapa hari lalu.
Menyusul mundurnya Krzanich, Intel telah menunjuk Robert Swan, untuk menjadi CEO Intel sementara sampai mereka menemukan pemimpin yang baru. Sebelumnya, Swan menjabat sebagai Kepala Keuangan Intel. Hingga berita ini diturunkan, Krzanich belum bisa dimintai komentar.