TEMPO.CO, Jakarta - Seorang karyawan di Jepang dihukum pemotongan gaji karena kedapatan pergi makan siang lebih awal. Perbuatannya dianggap membuang waktu sehingga merugikan perusahaan.
Insiden itu terungkap setelah pejabat perusahaan Jepang itu, Kobe Water Service Bureau, mengeluarkan permintaan maaf resmi melalui siaran langsung televisi untuk kelalaian karyawannya tersebut.
Baca: Atasi Stres, Karyawan di Jepang Bekerja di Kantor Bersama Kucing
Pihak perusahaan melihat serius kejadian itu dan menganggap pekerja berusia 64 tahun itu telah membuang waktu perusahaan untuk membeli makanan.
Dalam pernyataannya, pihak perusahaan mengatakan pekerja yang identitasnya dirahasiakan itu, membuang waktu hampir 72 menit selama beberapa bulan terakhir untuk pergi membeli makan siang di luar kantor.
Perjalanan ke toko makanan dekat kantor pria hanya makan waktu tiga menit. Namun karyawan tersebut telah menggunakan waktunya lebih lama sebanyak 26 kali antara September 2017 dan Maret 2018.
Baca: Perusahaan di Jepang Terapkan Libur 3 Hari dalam Sepekan
Tindakan pria itu diketahui setelah seorang petugas lainnya melihat dia menyeberang jalan ke toko untuk membeli makanan.
"Istirahat makan siang dimulai dari jam 12.00 sampai 13.00. Dia meninggalkan mejanya sebelum jam istirahat," kata juru bicara perusahaan itu.
Namun, tak lama setelah permintaan maaf itu dibuat, pengguna media sosial di Jepang mengkritik tindakan yang dianggap ekstrim.
"Apakah pekerja sekarang tidak diizinkan pergi ke toilet lagi? Ini adalah tempat kerja atau bentuk perbudakan, "kata seorang pengguna Twitter, seperti dilansri Daily Mail pada 21 Juni 2018.
Baca: Potret Beratnya Hidup Karyawan di Jepang
"Sangat tidak masuk akal. Mengorganisir permintaan maaf di media menghabiskan lebih banyak waktu daripada tiga menit yang diambil karyawan untuk membeli makanan, " ujar pengguna Twitter lainnya.
Kasus ini menimbulkan perdebatan tentang budaya kerja karyawan di Jepang yang biasanya bekerja untuk jangka waktu yang panjang dan jarang mengambil cuti termasuk cuti sakit.
TELEGRAPH|DAILY MAIL