TEMPO.CO, Washington - Pemerintah Amerika Serikat bakal mengidentifikasi jasad sekitar 200 tentara yang dikembalikan Korea Utara. Proses identifikasi ini bisa berlangsung di Pangkalan Udara Hickam, Hawaii.
Media ABC News melansir ini karena pangkalan itu memiliki laboratorium yang biasa digunakan untuk mengidentifikasi jasad tentara AS, yang tewas dari berbagai medan perang.
Presiden Donald Trump mengatakan Korea Utara bakal memulangkan 200 jasad tentara Amerika Serikat yang dilaporkan hilang ketika Perang Korea dari 1950 hingga 1953.
Pemulangan jasad-jasad prajurit Amerika Serikat ini menjadi yang pertama kalinya sejak 2007.
Baca:
Amerika Serikat Tunda Latihan Tempur Bersama Korea Selatan
Korea Utara Akan Serahkan Jasad Tentara AS Korban Perang Korea
"Kita sudah mendapatkan kembali pahlawan-pahlawan kita yang hebat, jasad mereka akan dibawa pulang hari ini, sekitar 200 diantaranya sudah dikirim balik," kata Trump, seperti dilansir Reuters pada Kamis, 21 Juni 2018.
Pemulangan jasad para pahlawan perang Amerika Serikat itu dilakukan sebagai bagian dari hasil KTT Trump dan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, pada 12 Juni di Singapura. Pemulangan itu masuk dalam poin keempat kesepakatan kedua pemimpin.
Baca:
Trump Akan Akhiri Latihan Militer Bersama di Semenanjung Korea
Mayoritas Warga Korea Utara Baru Pertama Kali Lihat Wajah Trump
Poin keempat dari perjanjian itu secara khusus menyebutkan dikembalikannya jasad-jasad tentara Amerika yang ditahan Korea Utara. "Amerika Serikat dan DPRK berkomitmen pemulangan segera jasad yang sudah diidentifikasi," demikian isi perjanjian itu.
Presiden Donald Trump mengacungkan jempol kepada pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, saat pertemuan bilateral di Capella, Pulau Sentosa, Singapura, 12 Juni 2018. AP
Kesepakatan itu secara umum dimaksudkan untuk mengatur pedoman mengakhiri program nuklir Korea Utara. Jika Pyongyang mulai mengembalikan jasad-jasad pasukan AS yang ditahan selama puluhan tahun di Korea Utara, mungkin negara itu serius untuk membatasi kemampuan nuklirnya.
Nantinya jasad-jasad itu akan melewati proses verifikasi DNA yang ekstensif untuk memastikan sesuai dengan identitas tentara Amerika yang hilang.
Berdasarkan data militer Amerika Serikat, nasib sekitar 7,700 tentara Amerika Serikat yang terlibat dalam Perang Korea pada 1950 sampai 1953 masih belum diketahui. Dengan sekitar 5.300 dari mereka hilang di Korea Utara.