TEMPO.CO, Washington – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menuding Partai Demokrat ingin para imigran ‘mengerumuni’ AS. Pernyataan Trump mengatakan ini menanggapi kritik atas kebijakan pemerintahannya memisahkan para orang tua imigran ilegal yang tertangkap dari anak-anak mereka di perbatasan dengan Meksiko.
Cuitan Trump itu, seperti dilansir CNN, menimbulkan kesan bahwa para imigran adalah hama dan bukannya manusia.
Baca:
2000 Anak Terpisah dari Orang Tua Akibat Kebijakan Imigrasi Trump
Trump Bela Kebijakan Pemisahan Imigran Ilegal dengan Anak Mereka
“Partai Demokrat adalah masalahnya. Mereka tidak peduli tentang kejahatan dan ingin imigran ilegal masuk tidak peduli soal betapa buruknya mereka itu masuk dan mengerumuni negara kita seperti MS-13. Mereka tidak bisa menang karena kebijakan buruk yang mereka terapkan jadi mereka menganggapnya sebagai calon pemilik suara potensial,” kata Trump lewat cuitannya di akun @realdonaldtrump pada Selasa, 19 Juni 2018 waktu setempat.
Anak-anak imigran gelap yang dipisahkan dari orang tua mereka di bawah kebijakan "zero-tolerance" Presiden Donald Trump, terlihat di kompleks penampungan di di perbatasan Meksiko di Tornillo, Texas, 18 Juni 2018. Zero-tolerance merupakan kebijakan Trump terhadap penyebrangan ilegal, untuk menekan imigran gelap yang masuk. REUTERS/Mike Blake
MS-13 merupakan nama salah satu geng kriminal pada 1980an yang anggotanya merupakan imigran dari beberapa negara seperti Honduras, Guatemala dan Nikaragua. Geng ini kemudian diberantas penegak hukum AS.
Baca:
Kondisi Anak-anak Imigran Meksiko yang Terpisah dari Orang Tua
Meksiko Tangkap 39 Imigran Gelap Tujuan AS
Lewat cuitan, Trump juga mengatakan,”Kita harus selalu menangkap orang yang datang ke negara kita secara ilegal.” Menurut Trump, ada sekitar 10 ribu anak-anak dari total 12 ribu anak-anak yang dikirim orang tuanya melakukan perjalanan berbahaya. Hanya 2000 anak-anak yang datang ke AS bersama orang tua. “Banyak diantara mereka yang telah mencoba masuk ke negara kita secara ilegal sebelumnya.”
Menurut CNN, Trump juga mengatakan di sebuah hotel dalam sebuah acara bahwa dia tidak memiliki pilihan kecuali memisahkan anak-anak dari orang tuanya di perbatasan.
Presiden AS Donald Trump meniup lilin ulang tahunnya saat makan siang bersama Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, di Singapura, Senin, 11 Juni 2018. Kejutan kue ulang tahun tersebut diberikan oleh Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan. Ministry of Communications and Information Singapore via AP
“Ketika kita memproses hukum orang tuanya karena masuk secara ilegal ke AS, yang memang harus diproses hukum, maka kita harus memisahkan anak-anak mereka,” kata Trump.
Trump melanjutkan penegak hukum tidak harus memproses hukum imigran ilegal tapi itu artinya imigran ilegal tidak akan diproses hukum ketika memasuki ke AS secara ilegal. “Itu tidak baik,” kata dia.
CNN melansir kebijakan pemisahan anak dari orang tua imigran merupakan hasil dari kebijakan ‘toleransi nol’ yang diterapkan pemerintahan Trump. Ini tidak terkait dengan Partai Demokrat.
Soal kebijakan pemisahan anak dan orang tua imigran ini, jaksa agung dari 21 negara bagian AS yang diangkat oleh Partai Demokrat mendesak pemerintah AS menghentikan kebijakan itu.
Seperti dilansir Time, mereka mengirim surat terbuka kepada Jaksa Agung Jeff Session dan Menteri Keamanan Dalam Negeri, Kirstjen Nielsen. Isi surat itu menyebut tindakan pemisahan anak dan orang tua imigran ilegal sebagai tidak manusiawi dan bertentangan dengan nilai-nilai Amerika.
“Tindakan pemisahan anak-anak dari orang tua mereka yang mencari perlindungan secara hukum di Amerika adalah salah,” begitu bunyi surat itu.
Pembuatan surat terbuka ini dipimpin oleh Jaksa Agung New Mexico, Hector Balderas, menyusul munculnya pemberitaan di media massa bahwa ada sekitar 2000 anak-anak imigran dipisahkan dari orang tuanya sejak April 2018 di perbatasan AS dengan Meksiko.