Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ultimatum UEA: Houthi Harus Mundur dari Hodeidah Tanpa Syarat

image-gnews
Crane pelabuhan Hodeidah dilihat dari distrik shantytown, Hodeidah, Yaman, 16 Juni 2018. [REUTERS/Abduljabbar Zeyad]
Crane pelabuhan Hodeidah dilihat dari distrik shantytown, Hodeidah, Yaman, 16 Juni 2018. [REUTERS/Abduljabbar Zeyad]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Uni Emirat Arab memberikan ultimatum kepada pemberontak Houthi agar menarik pasukan mereka tanpa syarat dari Hodeidah, Yaman. Pernyataan ini dilontarkan UEA sesaat setelah pasukan koalisi Arab menyerbu kompleks bandara Hodeidah, 19 Juni 2018.

Dr Anwar Mohammed Gargash, Menteri Urusan Luar Negeri UEA, mengatakan operasi koalisi Arab untuk membebaskan kota pelabuhan Yaman, Hodeidah, adalah memfasilitasi proses politik dengan hati-hati, untuk mencegah bahaya bagi warga sipil. Dr Gargash mengatakan situasi di Hodeidah sangat rentan karena resiko bencana kemanusiaan yang mengancam.

Baca: Koalisi Arab Serbu Bandara Hodeidah, 26 Ribu Warga Melarikan Diri

"Kampanye militer kami memimpin bukanlah tugas yang mudah, tidak hanya untuk militer tetapi juga untuk kondisi kemanusiaan. Saya ingin menekankan bahwa solusi untuk Yaman adalah politik dan PBB, dialog orang Yaman dengan orang Yaman. Strategi kami sebagai koalisi adalah untuk mencegah Iran menciptakan milisi, memastikan rudal balistik dikendalikan dan menghapus Al-Qaeda," kata Gargash, seperti dilansir Khaleej Times, 19 Juni 2018. Dia mengatakan bahwa tujuan strategis dari serangan ini adalah untuk mengakhiri perang.

"Dan kami tidak dapat menerima bahwa perang ini akan berlanjut selama dua-tiga tahun lagi hanya karena milisi Houthi menguasai Hodeidah," kata Gargash.

"Kami mengirim sinyal yang jelas kepada pasukan Houthi dan yang lain yang mereka perlu cabut karena hari-hari mereka telah dihitung di kota ini dan kami ingin menyelamatkan warga sipil."

Anggota keluarga Ruzaiq menikmati makanan di luar tenda tempat tinggalnya yang dipenuhi lalat di tempat pembuangan sampah di pelabuhan Laut Merah di Hodeidah, Yaman, 9 Januari 2018. REUTERS/Abduljabbar Zeyad

Baca: Pertempuran 2 Hari di Hodeidah, 250 Milisi Houthi Tewas

Dia mengatakan bahwa utusan khusus PBB Martin Griffiths yang memfasilitasi pembicaraan dengan milisi Houthi akan menjadi kesempatan terakhir para pemberontak untuk menarik diri tanpa syarat dari Hodeidah.


Hodeidah telah menjadi pelabuhan utama untuk operasi kemanusiaan ke Yaman. Pemberontak Houthi telah menguasai daerah Hodeida dan 600.000 penduduknya sejak 2014.

Milisi menghambat upaya kemanusiaan dan bantuan yang telah disediakan oleh UEA bagi 1,7 juta orang di Yaman melalui Hodeidah. UEA baru-baru ini mengerahkan 10 kapal dan lebih dari 100 truk makanan dan obat-obatan.

"Jika diperlukan, kami juga akan menggunakan bantuan udara untuk memberikan bantuan guna mencegah meningkatnya krisis kemanusiaan di Yaman," kata Gargash.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Saudi Undang Houthi Bahas Gencatan Senjata Permanen di Yaman

7 hari lalu

Putra Mahkota Saudi, Mohammed bin Salman bertemu dengan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian di Jeddah, Arab Saudi 18 Agustus 2023. Saudi Press Agency/Handout via REUTERS
Saudi Undang Houthi Bahas Gencatan Senjata Permanen di Yaman

Arab Saudi mengundang delegasi Houthi ke Riyadh untuk melanjutkan perundingan gencatan senjata permanen di Yaman


Arab Saudi Eksekusi Mati Dua Tentara, Dituduh Berkhianat kepada Negara

8 hari lalu

Ilustrasi eksekusi mati
Arab Saudi Eksekusi Mati Dua Tentara, Dituduh Berkhianat kepada Negara

Kementerian Pertahanan Arab Saudi mengeksekusi dua tentara yang didakwa berkhianat


Helikopter Angkut Dua Awak Jatuh di Laut Lepas Dubai

14 hari lalu

Ilustrasi Helikopter Jatuh. shutterstock.com
Helikopter Angkut Dua Awak Jatuh di Laut Lepas Dubai

Sebuah helikopter mengalami kecelakaan hingga jatuh ke laut di Dubai.


Sosok Habib Umar, Ulama asal Yaman yang Datang ke Indonesia

25 hari lalu

Habib Umar. Foto: Instagram.
Sosok Habib Umar, Ulama asal Yaman yang Datang ke Indonesia

Habib Umar bin Salim bin Hafidz merupakan ulama besar dari Yaman. Sosok guru agama ini beberapa waktu lalu datang ke Indonesia.


100 Wanita Afghanistan Gagal Kuliah di UEA, Dilarang Taliban Naik ke Pesawat

29 hari lalu

Mahasiswi Afghanistan berjalan di dekat Universitas Kabul di Kabul, Afghanistan, 21 Desember 2022. Taliban dikenal memperlakukan perempuan sebagai warga negara kelas dua, dan hampir tidak memiliki representasi di negara tersebut. REUTERS/Ali Khara
100 Wanita Afghanistan Gagal Kuliah di UEA, Dilarang Taliban Naik ke Pesawat

Taliban melarang berangkat 100 wanita Afghanistan yang akan mendapat beasiswa di UEA. Pesawat mereka tak jadi terbang.


WFP Umumkan Bantuan ke Yaman Akan Berkurang karena Krisis Pendanaan

34 hari lalu

Seorang wanita menggendong putranya yang mengalami malnutrisi di pusat pengobatan malnutrisi di Sanaa, Yaman, 7 Oktober 2018. Amal Hussein menjadi potret kengerian perang Yaman, yang telah membawa negara ini menuju kehancuran dan krisis kemanusiaan terburuk. REUTERS/Khaled Abdullah
WFP Umumkan Bantuan ke Yaman Akan Berkurang karena Krisis Pendanaan

Terhitung mulai akhir September 2023, WFP akan mengurangi semua program bantuan di Yaman karena mengalami krisis pendanaan.


Ketegangan Mereda, Menlu Iran Temui Putra Mahkota Arab Saudi di Jeddah

35 hari lalu

Putra Mahkota Saudi, Mohammed bin Salman bertemu dengan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian di Jeddah, Arab Saudi 18 Agustus 2023. Saudi Press Agency/Handout via REUTERS
Ketegangan Mereda, Menlu Iran Temui Putra Mahkota Arab Saudi di Jeddah

Menteri luar negeri Iran bertemu dengan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) sebagai bagian dari kunjungannya ke kerajaan itu pada Jumat


10 Negara Paling Berbahaya Sedunia, 2023, Indonesia Termasuk?

35 hari lalu

Seorang wanita Afghanistan berdiri dengan membawa derijen air kosong di Bamiyan, Afghanistan, 2 Maret 2023. REUTERS/Ali Khara
10 Negara Paling Berbahaya Sedunia, 2023, Indonesia Termasuk?

Daftar negara paling berbahaya di dunia, di antaranya Afghanistan, Yaman, Suriah, Sudan Selatan, Republik Demokratik Kongo, hingga Irak.


UEA akan Bangun Rumah Sakit Kardiologi di Solo, Gibran Siapkan Lahan Solo Technopark

20 Juli 2023

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengungkapkan arahan dukungan kepada bakal capres yang akan didukung para relawan Jokowi di ajang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Foto diambil Jumat, 28 April 2023. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
UEA akan Bangun Rumah Sakit Kardiologi di Solo, Gibran Siapkan Lahan Solo Technopark

Gibran memastikan rumah sakit yang akan dibangun ini bertaraf internasional.


Jerman Tak Akan Kirim Jet Tempur Eurofighter ke Saudi dalam Waktu Dekat

14 Juli 2023

Jet tempur eurofighter ikut serta dalam latihan militer dwinegara Baltic Tiger 2022, yang merupakan kontribusi di sayap timur NATO, di pangkalan udara di Amari, Estonia, 24 Oktober 2022. REUTERS/Lisi Niesner
Jerman Tak Akan Kirim Jet Tempur Eurofighter ke Saudi dalam Waktu Dekat

Jerman tidak akan mengirimkan pesawat tempur Eurofighter ke Arab Saudi dalam waktu dekat, meskipun perang di Yaman berakhir