TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat secara resmi menangguhkan latihan tempur dengan Korea Selatan yang rencananya digelar pada Agustus. Pentagon resmi mengumumkan penundaan latihan tempur rutin pada Senin 18 Juni 2018, sebagai langkah untuk mewujudkan kesepakatan pertemuan antara Donald Trump dan Kim Jong Un 12 Juni lalu.
Dilaporkan Associated Press, 19 Juni 2018, Dana White, juru bicara Departemen Pertahanan Amerika Serikat, mengatakan perencanaan untuk latihan musim panas telah ditunda, tetapi belum ada keputusan mengenai latihan militer lainnya dengan Korea Selatan. Pentagon mengungkapkan latihan militer dengan negara-negara lain di Pasifik akan terus berlanjut.
Baca: Media Korea Utara Mulai Beritakan Isu Internasional
Dalam konferensi pers Selasa 12 Juni lalu, Donald Trump mengumumkan bahwa dia menangguhkan latihan tempur dengan Korea Selatan, kecuali negosiasi ke depannya tidak berjalan seperti yang diharapkan. Donald Trump juga mengatakan penundaan latihan tempur akan menghemat biaya dan menilai latihan sangat provokatif.
Amerika Serikat dan pasukan Korea Selatan meluncurkan Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACMS) dan rudal Hyunmoo Korea Selatan ke perairan Laut Timur, di luar Korea Selatan, 5 Juli 2017. Merespon peluncuran rudal balistik antar benua (ICBM) milik Korea Utara, AS dan Korea Selatan menggelar latihan gabungan. United States Army/Handout via REUTERS
Pentagon sendiri belum mengumumkan secara terbuka biaya latihan tempur bersama sebelumnya dan latihan mendatang dengan Korea Selatan, yang dijadikan alasan oleh Trump untuk menghentikan latihan.
Baca: Dua Korea Sepakat Bersatu di Asian Games Jakarta 2018
Namun data untuk latihan militer sebelumnya di Korea dan di kawasan lain, menunjukkan bahwa biaya untuk satu kali latihan mencapai estimasi puluhan juta dolar AS dengan anggaran militer Amerika Serikat tahun ini sebesar hampir US$ 700 miliar atau Rp 9.795 triliun.
Amerika Serikat dan Korea Selatan mulai berdiskusi tentang penangguhan sementara latihan tempur "Ulchi Freedom Guardian" yang biasanya berlangsung pada Agustus dan mungkin latihan tempur bersama lainnya juga akan ditangguhkan, sementara diplomasi nuklir dengan Korea Utara masih berlanjut.
Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan pada Jumat 15 Juni lalu bahwa Menteri Pertahanan Song Young-moo mengadakan diskusi mendalam tentang latihan tempur dengan Menteri Pertahanan Amerika Serikat, James Mattis, pada Kamis malam.
Baca: Mayoritas Warga Korea Utara Baru Pertama Kali Lihat Wajah Trump
"Korea Selatan dan Amerika Serikat telah setuju untuk menunda semua kegiatan perencanaan terkait latihan militer 'Freedom Guardian' yang dijadwalkan pada Agustus," menurut pernyataan kementerian pertahanan Korea Selatan, seperti dilansir dari Reuters. Sementara tetangga terdekat Korea Utara, Cina, ikut senang dengan pengumuman Trump untuk menangguhkan latihan tempur ini.
Keputusan Trump untuk menangguhkan latihan tempur bersama memicu kekhawatiran Korea Selatan bahwa Korea Utara berusaha untuk mengambil keuntungan dari Donald Trump yang tampaknya kurang peduli tentang aliansi pertahanan dengan Korea Selatan dibanding pemerintahan sebelumnya.
Tentara militer Korea Selatan dan Amerika Serikat ikut berpartisipasi dalam latihan militer musim dingin di Pyeongchang, Korea Selatan, 24 Januari 2017. REUTERS
Tahun lalu, "Ulchi Freedom Guardian" berlangsung selama 11 hari pada Agustus dan melibatkan sekitar 17.500 pasukan Amerika Serikat. Latihan ini juga diikuti pasukan dari negara-negara yang menyumbangkan kekuatan selama Perang Korea 1950-53, termasuk Australia, Inggris, Kanada dan Kolombia.
Baca: Donald Trump: Pertemuan dengan Kim Hindarkan Dunia Dari Nuklir
Korea Utara selalu bereaksi terhadap latihan Ulchi dengan agresif dan seringkali membalas dengan demonstrasi kemampuan militernya. Selama latihan Ulchi tahun lalu, Korea Utara menembakkan rudal jarak menengah baru yang kuat ke Jepang.
Latihan tempur utama Amerika Serikat-Korea Selatan lainnya, yakni Key Resolve dan Foal Eagle yang digelar pada awal musim semi. Latihan ini termasuk simulasi tempur langsung dengan tank, pesawat terbang dan kapal perang yang melibatkan sekitar 10.000 tentara Amerika Serikat dan 200.000 tentara Korea Selatan.