TEMPO.CO, Osaka – Sejumlah perusahaan manufaktur Jepang menghentikan kegiatan produksi setelah terjadi gempa di Kota Osaka pada Senin, 18 Juni 2018. Ini seperti perusahaan Honda Motor, Panasonic Corp, Mitsubishi Motors Corp, dan Daihatsu Motor Co.
“Panasonic menghentikan kegiatan operasional di dua pabrik di Prefektur Osaka karena sejumlah pekerja tidak bisa datang ke lokasi pabrik akibat terjebak kemacetan karena gempa berkekuatan sekitar 6,1 skala Richter,” begitu dilansir media Japan Times, Senin, 18 Juni 2018.
Baca:
Terma Jepang, Taiwan Tolak Bantuan Gempa dari Cina, Kenapa?
Gempa 6,1 SR Terjang Jepang, 3 Orang Tewas dan Ratusan Terluka
Sekitar 30 orang pegawai Panasonic dikabarkan terluka akibat gempa ini baik saat mereka berada di kantor ataupun dalam perjalanan menuju kantor.
Dinding sebuah sekolah dasar hancur usai diguncang gempa bumi di Takatsuki, Osaka, Senin, 18 Juni 2018. (Shuichiro Sugiyama/Kyodo News via AP)
Akibat gempa ini, pabrik Mitsubishi juga tutup sementara yaitu di Prefektur Kyoto dan Shiga. Dua pabrik Daihatsu juga tutup di Prefektur Kyoto dan Osaka.
Baca:
BMKG Imbau Masyarakat Tiru Cara Orang Jepang Hadapi Gempa
10 Gempa Terbesar yang Pernah Mengguncang Jepang
Seperti dilansir Channel News Asia yang mengutip media NHK, gempa berkekuatan 6,1 skala Richter terjadi di utara Osaka pada sekitar pukul 8 pagi pada 18 Juni 2018.
Gempa ini menyebabkan tiga orang tewas termasuk seorang gadis cilik berusia 9 tahun. Sekitar 300 orang terluka akibat gempa ini, yang merusak kaca sejumlah bangunan dan menyebabkan tembok serta saluran air pecah.
Pabrik lainnya yang ikut tutup milik perusahaan pembuat pendingin ruangan Daikin Industries Ltd. Sedangkan manajemen perusahaan Sharp mengatakan dua pabrik mereka di Prefektur Osaka dan Sakai tidak mengalami kerusakan.
Gempa ini juga membuat sejumlah pusat perbelanjaan tutup sementara. Restoran mie sapi Yoshinoya ikut menutup sekitar 40 persen cabangnya. Perusahaan jasa ekspedisi Japan Post Co mengatakan gempa ini membuat proses pengantara barang bisa tertunda hingga setengah hari.