TEMPO.CO, Jakarta - Korea Selatan dan Korea Utara bersepakat untuk berbaris bersama di bawah bendera Semenanjung Korea bersatu dan membentuk tim gabungan untuk berlaga di ajang Asian Games Jakarta 2018.
Kesepakatan dua Korea pada Senin, 18 Juni 2018 juga mencakup untuk menggelar pertandingan bola basket di ibukota Korea Utara, Pyongyang, pada 4 Juli 2018.
Baca Juga:
Baca:
Mayoritas Warga Korea Utara Baru Pertama Kali Lihat Wajah Trump
Pejabat Korea Utara Minta Maaf ke Jurnalis Korea Selatan
Kesepakatan itu dilakukan di tengah berbagai pembicaraan sebagai bagian dari upaya untuk mempromosikan rekonsiliasi, termasuk membuka hotline militer dan mengatur reuni untuk keluarga Korea, yang terpisah oleh Perang Korea 1950-53.
Para atlet dari kedua belah pihak akan berbaris bersama di bawah bendera semenanjung bersatu dan nama negara "Korea" selama upacara pembukaan dan penutupan Asian Games. Kedua Korea pernah melakukan ini di Olimpiade Musim Dingin di Korea Selatan pada Februari 2018.
Baca:
Pertemuan Trump dan Kim, Delegasi Korea Utara sekitar 100 Orang
Setelah AS-Korut Berdamai, Kemana Ekonomi Korea Utara Berlabuh?
Kedua pemerintah setuju untuk membuat tim gabungan untuk pertandingan yang akan datang dan untuk kompetisi internasional lainnya. Kedua tim akan mengadakan lebih banyak diskusi untuk membuat rincian.
Pertandingan bola basket akan berlangsung di Pyongyang pada bulan depan dan pertandingan lain akan diadakan di Seoul akhir tahun ini.
"Kami sepakat untuk mempromosikan kerja sama dan pertukaran olahraga termasuk pelatihan dan pertandingan gabungan," demikian pernyataan bersama duo Korea, seperti dilansir The Star pada 18 Juni 2018.
Hubungan keduanya membaik setelah hubungan Korea Utara dan Amerika Serikat juga membaik setelah sebelumnya terjadi ketegangan pada tahun lalu terkait program nuklir dan rudal Pyongyang.
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, telah bertemu dengan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, pada KTT pertama kedua negara, di Singapura pada 12 Juni 2018.
Seperti dilansir Korea Herald, Kim Jong Un, bertemu dengan Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, pada 28 April 2018. Ini merupakan pertemuan berserjarah pertama kedua Korea dan sekaligus mengakhiri Perang Korea dan dinyatakan dalam Deklarasi Panmunjom.