TEMPO.CO, Jakarta - Gempa kuat mengguncang Osaka, Jepang barat, saat jam sibuk pada Senin pagi, 18 Juni 2018, yang mengakibatkan tiga orang tewas dan ratusan lainnya terluka. Gempa berkekuatan 6,1 skala Richter (SR) itu mengguncang Osaka pukul 07.58 waktu setempat. Pusat gempa di kedalaman sekitar 13 kilometer di bagian utara Prefektur Osaka.
Badan meteorologi Jepang mengatakan tidak ada peringatan tsunami yang dikeluarkan.
Baca: Rentetan Dua Gempa di Jepang Tergolong Langka
Korban tewas akibat gempa itu antara lain seorang gadis berusia 9 tahun di Takatsuki, Prefektur Osaka. Dia dipastikan meninggal setelah terkena reruntuhan tembok yang mengelilingi kolam renang. Di prefektur itu juga, seorang pria berusia 80-an tahun dari Ibaraki meninggal setelah tertimpa rak buku di rumahnya.
Baca: 10 Gempa Terbesar yang Pernah Mengguncang Jepang
Korban tewas lain adalah seorang pria berusia 80 tahun di Kota Osaka, yang meninggal setelah dihantam reruntuhan tembok.
Lebih dari 200 orang juga terluka akibat gempa berkekuatan 5,3 SR, yang menurut Survei Geologi Amerika Serikat, dengan pusat gempa di kedalaman 15,4 kilometer. Badan meteorologi Jepang awalnya menempatkan kekuatan gempa 5.9 SR, tapi kemudian menaikkannya menjadi 6.1 SR.
Baca: 10 Gempa Terbesar yang Pernah Mengguncang Jepang
Pejabat setempat mengatakan belum menerima laporan kerusakan terkait dengan gempa tersebut.
Perdana Menteri Shinzo Abe mengatakan pemerintah akan bekerja dengan prioritas utama menyelamatkan kehidupan masyarakat.
Baca: Ini Sejumlah Gempa Besar di Jepang
Otoritas Pengaturan Nuklir mengatakan tidak mendeteksi adanya masalah akibat gempa di pembangkit listrik atom lokalnya. Namun beberapa perusahaan, termasuk Honda, mengatakan telah menghentikan operasi di pabrik lokal.