TEMPO.CO, Jakarta - Dengan membaiknya hubungan dengan dunia luar, media Korea Utara mulai mempublikasikan berita yang menggarisbawahi prinsip saling menghormati dan kedaulatan dalam hubungan internasional.
Baca: Mayoritas Warga Korea Utara Baru Pertama Kali Lihat Wajah Trump
Surat kabar Partai Buruh yang berkuasa di Korea Utara, The Rodong Sinmun, menerbitkan artikel yang mengatakan tuntutan sepihak berdasarkan keunggulan militer dan ekonomi merusak perkembangan hubungan internasional yang sehat.
"Semua negara dan kelompok etnis harus mengembangkan hubungan kerjasama mereka yang ramah berdasarkan prinsip saling menghormati, dan mereka tidak boleh melanggar kedaulatan orang lain. Hubungan antara negara-negara yang mengejar kepentingan sepihak tidak mampu berlangsung lama," demikian tulis The Rodong Sinmun, seperti dilansir Business Standard pada 17 Juni 2018.
Baca: Pejabat Korea Utara Minta Maaf ke Jurnalis Korea Selatan
Laporan itu terjadi setelah adanya perjanjian antara Korea Utara dengan Amerika Serikat pekan lalu, dimana kedua pihak sepakat untuk membangun hubungan baru.
Pada 12 Juni, Presiden Donald Trump dan Kim Jong Un menandatangani perjanjian bersama di antaranya menyataka Korea Utara berkomitmen untuk denuklirisasi lengkap Semenanjung Korea dan Amerika Serikat menjanjikan jaminan keamanan untuk Korea Utara.
Trump dan Kim Jong Un memutuskan untuk membangun hubungan baru Amerika Serikat dan Korea Utara dengan melakukan upaya bersama untuk membangun perdamaian abadi di Semenanjung Korea.
BUSINESS STANDARD|ANI NEWS