TEMPO.CO, Jakarta -Situs resmi Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat atau Kemenlu AS membuat kesalahan fatal dengan menyebut Singapura sebagai bagian dari wilayah Malaysia saat memuat informasi terkait rangkaian acara menyambut pertemuan puncak Kim Jong Un dan Donald Trump 12 Juni 2018.
Kesalahan itu terjadi ketika transkrip pengarahan dari Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo tentang pertemuan Kim dan Trump dimuat di situs Kemenlu AS pada hari Senin, 11 Juni.
Baca: PM Lee Hsien Loong Ucapkan Selamat ke Trump - Kim Jong Un
Di situs itu dicantumkan lokasi Pompeo: JW Marriott, Singapore, Malaysia, seperti dilaporkan Channel News Asia, 13 Juni 2018.
Surat kabar Malaysia, The Star, melaporkan kesalahan itu di halaman akun Facebooknya dengan menuliskan: betapa warga Singapura dan Malaysia tersinggung pada saat bersamaan.
Baca: Trump - Kim Bertemu, PM Singapura Lee Rogoh Kocek Rp 208 Miliar
Postingan the Star kemudian dibagikan lebih dari 1000 kali dan memunculkan ratusan komentar.
"Amerika Serikat harus kembali ke sekolah," tulis Jimi Leong di akun Facebooknya.
Komentar juga bermunculan di Twitter seperti dilaporkan Reuters.
"Well, Kementerian Luar Negeri AS masih berpikir Singapura ada di Malaysia," kata BrioS_BRxV.
"Trump berencana memfasilitasi pertemuan tingkat tinggi reunifikasi Malaysia-Singapura dalam waktu segera?" ujar @boblskee di akun Twitternya.
Pengelola situs Kemenlu AS kemudian meralat kesalahan itu dengan menghapus kata Malaysia.
Singapura memang pernah menjadi bagian dari wilayah Malaysia, namun pada tahun 1965 Singapura menjadi negara merdeka.