TEMPO.CO, Jakarta - Raja Malaysia, Sultan Muhammad V, akan memotong gaji dan honorariumnya sebesar 10 persen selama masa kerjanya hingga tahun 2021 untuk membantu membayar utang negaranya yang mencapai 1 trliliun ringgit Malaysia.
Pengurus istana kerajaan Malaysia, Wan Ahmad Dahlan Ab Aziz pada hari Selasa, 12 Juni 2018 mengatakan, Sultan Muhammad V sangat prihatin dengan uutang serta kondisi ekonomi di negaranya.
Baca: Raja Malaysia Setuju Beri Pengampunan kepada Anwar Ibrahim
"Dia sangat tersentuh dan menyatakan rasa terima kasihnya kepada warga Malaysia yang dengan murah hati berkontribusi pada penggalangan dana yang baru didirikan yaitu Tabung Harapan Malaysia," katanya seperti dikutip dari Channel News Asia, 12 Juni 2018.
Bulan lalu, Perdana Menteri Mahathir Mohamad menyatakan Malaysia telah menanggung utang lebih dari 1 triliun RM atau sekitar Rp 3,5 triliun. Pemerintahan yang baru menyalahkan pemerintahan sebelumnya yang dipimpin oleh Najib Razak sebagai dalang dari utang tersebut. Najib juga tengah dalam penyelidikan Komisi Antikorupsi Malaysia.
Baca: Mahathir Mohamad: Utang Malaysia Mencapai RM 1 Triliun Lebih
Mahathir pada 23 Mei lalu mengumumkan pemotongan gaji menteri di kabinetnya sebanyak 10 persen untuk membayar utang negara. Dalam konferensi pers setelah memimpin rapat kabinet pertamanya di Putrajaya, Mahathir mengatakan, "Ini menunjukkan bahwa kami sangat memperhatikan masalah keuangan Malaysia."
Selain potong gaji, menurut Wan Ahmad Dahlan, Raja Malaysia telah memutuskan bahwa tahun ini Istana Kerajaan tidak akan menjadi tuan rumah open house Idul Fitri yang telah menjadi agenda tahunan. Alih-alih open house, alokasi anggaran untuk acara tersebut akan digunakan untuk membantu warga Malaysia yang kurang beruntung.
RYAN DWIKY ANGGRIAWAN