TEMPO.CO, Jakarta -Pertemuan Tingkat Tinggi Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dengan Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un di Hotel Capella, Singapura, telah membuat Pulau Sentosa, ikut menjadi perhatian publik. Bagi turis Indonesia, Pulau Sentosa dikenal sebagai salah satu tempat rekreasi. Namun bagi masyarakat Singapura, Pulau Sentosa memiliki arti lebih dari itu.
Pulau Sentosa adalah pulau buatan yang ada di lepas pantai Singapura. Pulau ini dinamai Sentosa yang berarti damai. Pulau Sentosa merupakan sebuah pengembangan sebuah resort pada awal 1970-an hingga memungkinkan masuknya akses kendaraan, jalur kereta api dan sebuah jalur pejalan kaki yang nyaman.
Baca: Singapura Fasilitasi Ribuan Wartawan Peliput KTT Trump dan Kim
Sebuah taman bermain air yang berada di kawasan Sentosa Island di Singapura, 4 Juni 2018. Pulau Sentosa yang pernah didirikan kamp tahanan perang, dan menahan sekitar 400 pasukan sekutu dan penembak meriam, kini telah berubah menjadi lokasi wisata, dengan berdirinya sejumlah objek wisata seperti Universal Studios, kasino Resorts World, dll. REUTERS/Edgar Su
Baca: KTT Trump - Kim Jong Un, Keamanan Bandara Singapura Diperketat
Pulau Sentosa rampung dikerjakan pada 1974 yang ditandai dengan masuknya sistem mobil kable yang menghubungkan wilayah utama Singapura dengan Pulau Sentosa. Akan tetapi, pada tahun 2000, Pulau Sentosa mengalami pemugaran dengan membangun lebih banyak tempat wisata yang menarik dan hotel-hotel baru, termasuk diantaranya Hotel Capella.
Pulau Sentosa pada perjalanan waktu mengintegrasikan antara resort dan kasino. Di tempat ini pula, terdapat pusat hiburan kelas dunia seperti ResortsWorld Sentosa, taman bermain air hingga salah satu akuarium terbesar di dunia yang dibuka pada 2012 lalu.
Sedangkan Hotel Capella adalah hotel mewah bintang lima milik keluarga Kwee, warga negara Singapura. Hotel ini beroperasi pada 2009 dengan menawarkan keindahan pemandangan Laut Cina Selatan. Di hotel ini terdapat pula kamar mandi dengan pemandangan langit yang indah.