TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 12 pengawal Kim Jong Un berlari mengawal mobil limousine Mercedez Benz-S-Class yang melaju perlahan membawa pemimpin Korea Utara keluar dari bandara internasional Changi, Singapura pada Minggu, 10 Juni 2018.
Baca: KTT Antar-Korea, Pengawal Jangkung Kim Jong Un Sedot Perhatian
Kehadiran selusin pengawal elit Kim Jong Un mendapat banyak perhatian netizen dan media internasional. Ini kedua kalinya mereka muncul setelah di pertemuan puncak Kim Jong Un dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in pada Mei lalu di zona demiliterisasi atau DMZ.
Siapa pengawal elit Kim Jong Un itu? Bagaimana mereka sampai terpilih?
Menurut laporan Business Insider, grup pengawal elit Kim Jong Un berpakaian serba hitam atau gelap dengan style Barat.
Baca: Singapura Kerahkan Polisi Gurkha untuk Pertemuan Kim dan Trump
Mereka membentuk formasi unik saat mengawal mobil Kim Jong Un. Yakni, 5 orang di sebelah kanan mobil, 5 orang sebelah kiri mobil, dan 2 orang di belakang mobil. Mereka mengapit mobil tersebut.
Setiap pengawal Kim Jong Un merupakan elit militer Korea Utara yang Kantor Utamanya disebut Adjutants atau dikenal sebagai Kantor Partai Pusat #6.
Sejumlah pengawal berlari mengawal mobil Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un saat kembali ke kediamannya usai melakukan pertemuan dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in di Zona Demiliterisasi, Korea Selatan, 27 April 2018. Yonhap
Mereka merupakan segelintir dari warga Korea Utara yang dibolehkan membawa senjata berpeluru tajam saat berada di dekat Kim Jong Un. Mereka membawa senjata semi otomatis dan sejumlah senjata pendukung lainnya.
Mereka menjalani seleksi sangat ketat dengan beberapa kriteria yang ditetapkan:
1. Tinggi tubuh harus sama dengan Kim.
2. Tidak memiliki masalah dalam penglihatan.
3. Menunjukkan kemampuan super di bidang kesehatan fisik, penampilan, dan keahlian bela diri.
4. Memiliki kemampuan super dalam memantau situasi.
Baca: Pertemuan dengan Kim Jong Un, Trump: Saya Membawa Misi Perdamaian
Selain kemampuan fisik dan penampilan, latar belakang keluarga dari kakek-nenek hingga orang tua mereka juga ditelusuri.
Begitu dinyatakan lulus seleksi, mereka kemudian mengikuti pelatihan menggunakan senjata, teknik-teknik mengelak, dan seni bela diri. Mereka harus mampu melumpuhkan lawan tanpa menggunakan senjata.
Selain itu, mereka juga harus tetap fit dalam cuaca yang buruk atau ekstrim.
Pengawal Kim Jong Un ini melakukan pengawalan dengan ketat setelah Kim Jong Un beberapa kali mendapat ancaman pembunuhan di dalam maupun di luar Korea Utara.