Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pelajar di Paris Tak Boleh Lagi Bawa Ponsel ke Sekolah

Reporter

image-gnews
Donald Trump, anak berusia delapan bulan menonton video Presiden Donald Trump melalui ponsel saat berada dirumahnya di Kabul, Afghanistan, 15 Maret 2018. AP
Donald Trump, anak berusia delapan bulan menonton video Presiden Donald Trump melalui ponsel saat berada dirumahnya di Kabul, Afghanistan, 15 Maret 2018. AP
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Paris Macron mendukung usulan kebijakan yang melarang siswa membawa ponsel ke sekolah dari Kementrian Pendidikan Prancis. Bila proses legislatif kebijakan lancar, larangan membawa ponsel bagi anak sekolah ini aktif per September 2018.

“Ponsel merupakan teknologi mutakhir namun tidak dapat memonopoli kehidupan kita,” kata Jean-Michel Blanquer, Menteri Pendidikan Paris, pada stasiun televisi LCI News, seperti yang dilansir Stuff NZ pada Senin, 11 Juni 2018.

Kebijakan ini juga termasuk salah satu janji kampanye Presiden Macron. Larangan ini dinilai telah menjadi salah satu solusi dalam masalah perundungan murid di sekolah dan akses menonton tayangan pornografi. Selain itu dengan berlakunya kebijakan ini nanti, para siswa diharapkan dapat meningkatkan konsentrasinya dalam kegiatan belajar-mengajar di sekolah.

Larangan membawa ponsel ini berlaku dari awal anak masuk sekolah sekitar usia 6 tahun hingga memasuki jenjang pendidikan sekolah menengah pertama. Namun terdapat kelonggaran bagi anak berkebutuhan khusus.

Baca: Cina Bangun Jalur Khusus Pecandu Ponsel, Begini Fungsinya

Blanquer menyebut kebijakan larangan ini untuk melatih anak-anak agar tidak ketergantungan pada ponsel dalam melakukan berbagai hal. Ia mengatakan bahwa kita pun tidak dapat menemukan berbagai cara melakukan sesuatu di dunia penuh teknologi ini jika tidak dapat membaca, menulis dan berhitung. Ia menyarankan agar masyarakat kota Paris dapat menghargai sesama dan lebih sering melakukan kerja sama dalam kelompok.

Ia juga menambahkan kebijakan ini cocok diberlakukan bagi anak-anak yang menjadi generasi abad 21 yang sangat erat hubungannya dengan kecanggihan teknologi.

Sejumlah pengunjung melihat ponsel terbaru Sony Xperia XZ2 and Sony Xperia XZ compact yang diperkenalkan dalam acara Mobile World Congress di Barcelona, 26 Februari 2018. Sony XZ2 menggunakan kamera 19MP dan fitur "Motion Eye" yang menjanjikan hasil foto yang jauh lebih tajam. REUTERS/Sergio Perez

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: Lagi, Gadis Tewas karena Smartphone

Walaupun kebijakan ini terkesan positif, terdapat pihak yang kontra terhadap kebijakan ini. Sebagian pengajar memberikan reaksi marah karena mereka dapat menjadi target kebijakan larangan selanjutnya.

Stephane Crochet dari persatuan guru UNSA dalam wawancara dengan stasiun radio RTL mengatakan langkah tersebut menjadi semacam penghinaan bagi staf dewasa dan dapat mengganggu keamanan.

Kontra terhadap kebijakan tersebut ditengahi oleh ketua partai La Republique En Marche (LREM), Richard Ferrand. Ia mengatakan bahwa kebijakan larangan membawa ponsel bagi siswa ini perlu dibarengi dengan kampanye untuk mengedukasi masyarakat agar mengerti pentingnya membatasi penggunaan ponsel bagi anak.

Terdapat sebuah studi yang dilakukan oleh agensi di Paris dalam pendataan telekomunikasi. Riset itu memperlihatkan remaja berusia 12 hingga 17 tahun sebanyak 93% memiliki ponsel. Angka ini naik dibanding meningkat dari studi 2005, yakni sebanyak 72%.

SKY | STUFF NZ | EURONEWS | AUDREY ANGELICA LOHO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kembalikan Tas Berisi Rp 100 Juta kepada Pemudik, Aiptu Supriyanto Dapat Penghargaan Sekolah Perwira

3 hari lalu

Anggota Polres Lampung Tengah Aiptu Supriyanto lakukan aksi terpuji dengan mengembalikan uang senilai Rp 100 juta milik pemudik yang tertinggal di rest area. Foto: Humas Polri
Kembalikan Tas Berisi Rp 100 Juta kepada Pemudik, Aiptu Supriyanto Dapat Penghargaan Sekolah Perwira

Kapolda Lampung Irjen Helmy Santika memberikan penghargaan berupa kesempatan sekolah perwira kepada anggota Polres Lampung Tengah Aiptu Supriyanto.


Bukan Paris Ini Kota Favorit di Eropa untuk Melamar Kekasih

12 hari lalu

Portas do Sol, Lisbon, Portugal. Unsplash.com/Lisha  Riabinina
Bukan Paris Ini Kota Favorit di Eropa untuk Melamar Kekasih

Menurut sebuah studi, kota ini menempati urutan teratas sebagai kota terpopuler untuk melamar kekasih


Jauhi Paris yang Ramai, Ini Destinasi Wisata Tersembunyi di Seine-Saint-Denis

14 hari lalu

Basilika Saint-Denis. Instagram.com/@basiliquesaintdenis
Jauhi Paris yang Ramai, Ini Destinasi Wisata Tersembunyi di Seine-Saint-Denis

Berikut ini beberapa destinasi hidden-gem yang dapat ditemukan di Seine-Saint-Denis, Paris


Penembakan Massal di Finlandia, Satu Tewas dan Dua Luka Serius

17 hari lalu

Ilustrasi penembakan. dentistry.co.uk
Penembakan Massal di Finlandia, Satu Tewas dan Dua Luka Serius

Kementerian Pendidikan Finlandia terkejut dengan peristiwa penembakan massal di sebuah sekolah di Vantaa, Finlandia


39 Tahun Bandara Soekarno-Hatta: Akhiri Masa Kejayaan Bandara Kemayoran, Arsitek Bandara Charles de Gaulle Paris

19 hari lalu

Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. ANTARA/Widodo S. Jusuf
39 Tahun Bandara Soekarno-Hatta: Akhiri Masa Kejayaan Bandara Kemayoran, Arsitek Bandara Charles de Gaulle Paris

Pada 1 April 1985, Bandara Soekarno-Hatta mulai beroperasi untuk pertama kalinya. Lantas, bagaimana awal pendirian bandara internasional ini?


Tak Perlu Naik Menara Eiffel, Turis Bisa Menikmati Pemandangan Kota Paris Gratis di Gedung Ini

24 hari lalu

Menara Eiffel, Paris. Unsplash.com/Denys Nevozhai
Tak Perlu Naik Menara Eiffel, Turis Bisa Menikmati Pemandangan Kota Paris Gratis di Gedung Ini

Galeries Lafayette Paris Haussmann, sebuah bangunan abad ke-19, bisa jadi alternatif Menara Eiffel.


Peserta SNBP 2024 Lolos ke Unpad Datang dari 1.000 Lebih Sekolah

25 hari lalu

Gedung Rektorat Universitas Padjadjaran, Jatinangor. Doc: Unpad.
Peserta SNBP 2024 Lolos ke Unpad Datang dari 1.000 Lebih Sekolah

Terima lebih dari 31 ribu pendaftar, Unpad jadi PTN kelima terbanyak yang dituju peserta SNBP 2024


Belasan Ribu Siswa Tak Bisa Sekolah Akibat Banjir di Demak

30 hari lalu

Seorang kakek digendong anaknya melintasi banjir untuk mengikuti pengajian di Masjid Agung Demak di kawasan alun alun kota, Selasa, 19 Maret 2024. Banjir telah merendam 11 kecamatan di Kabupaten Demak, akibat 6 tanggul sungai jebol tidak kuat menahan derasnya arus sungai. Tempo/ Budi Purwanto
Belasan Ribu Siswa Tak Bisa Sekolah Akibat Banjir di Demak

Sebanyak 330 sekolah dari tingkat TK hingga SMP terdampak bencana banjir yang melanda Kabupaten Demak. Dinas Pendidikan meminta siswa belajar daring.


Geng Kriminal Bersenjata di Nigeria Menculik 100 Orang

32 hari lalu

Seorang wanita terlihat dengan poster presiden Nigeria Muhammadu Buhari, ketika kerabat korban penculikan kereta api Kaduna berunjuk rasa di Abuja, Nigeria 25 Juli , 2022. REUTERS/Afolabi Sotunde/File Foto
Geng Kriminal Bersenjata di Nigeria Menculik 100 Orang

Aksi penculikan massal ini dilakukan oleh geng kriminal bersenjata yang menuntut uang tebusan.


Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

39 hari lalu

Ilustrasi Persekusi / Bullying. shutterstock.com
Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

KPAI meminta segera dibentuk Satgas Daerah dan Tim Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (PPKSP).