TEMPO.CO, Jakarta - Pejabat senior di lembaga Amnesty International, Gaëtan Mootoo, bunuh diri di Paris, Prancis, setelah mengeluh stres dan bekerja terlalu berat. Keterangan tersebut disampaikan rekannya sebagaimana dikutip The Sunday Times, Kamis, 7 Juni 2018.
Kematian Mootoo itu juga diumumkan langsung oleh Amnesty kepada publik setelah mendapatkan tekanan dari rekan-rekannya karena kematian pria 65 tahun itu dianggap "tiba-tiba".
Baca: Amnesty International Minta Moratorium Hukuman Mati Diterapkan
Gaetan Mootoo. africatimes.com
Menurut laporan International Business Times, ada surat beredar di kalangan karyawan Amnesty yang intinya menuntut pimpinan Amnesty melakukan penyelidikan mendalam atas kematian Mootoo yang dianggap tak wajar.
"Staf di Amnesty meminta kepada pimpinan lembaga tersebut melakukan investigasi sebagaimana tuntutan pemerintah di seluruh dunia," tulis The Sunday Times.
Mootoo yang bekerja di Amnesty selama 32 tahun itu dikenal atas kerja kerasnya mendokumentasikan pelanggaran hak asai manusia di Afrika Barat. Beberapa rekan Mootoo mengatakan, dia sering kali menempatkan dirinya dalam kondisi bahaya ketika mengumpulan bukti pelanggaran hak asasi manusia.Gaetan Mootoo. koaci.com
Mayat Moottoo ditemukan kaku di kantornya di Paris pekan lalu. Dia tinggal di ibu kota Prancis itu bersama keluarganya. Kabar kematian Mootoo disambut kaget luar bisa oleh rekan-rekan mendiang. Mootto, tulis International Business Times, kerap mengeluh kepada mereka karena mendapatkan tekanan atas pekerjaan yang dilakukan.
Baca: Amnesty International Desak Israel Bebaskan Ahed Tamimi
"Kami benar-benar akan mengadakan penyelidikan atas kematian akibat bunuh diri ini. Kami berharap tidak ada pihak manapun menggangu penyelidikan yang sedang berlangsung," bunyi pernyataan Amnesty.