TEMPO.CO, Jakarta - Dua pejabat tinggi Australia mengunjungi Julian Assange, di kantor Kedutaan Besar Ekuador di London, Inggris. Assange adalah pendiri WikiLeaks, sebuah situs yang mempublikasi dokumen-dokumen rahasia negara dan perusahaan.
Situs smh.com.au pada Sabtu, 9 Juni 2018 mewartakan pejabat tinggi yang menemui Assange secara diam-diam itu adalah anggota komisi tinggi Australia. Bersama pengacara Assange, Jennifer Robinson, keduanya terlihat meninggalkan kantor Kedutaan Ekuador di Knightsbridge, wilayah barat kota London pada Kamis, 7 Juni 2018.
Australia selama ini dikritik karena mengabaikan warga negaranya tersebut. Kunjungan itu pun merupakan kunjungan pertama sejak berada dalam pengasingan pada 2012. Assange berlindung di kantor Kedutaan Besar Ekuador di London karena takut akan diekstradisi ke Amerika Serikat untuk menghadapi tuntutan hukum terkait pembocoran data oleh WikiLeaks.
"Julian Assange berada dalam kondisi serius. Dia masih berada di kantor kedutaan karena risiko akan diekstradisi ke Amerika Serikat. Risiko ini tak terbantahkan setelah sejumlah pernyataan yang dilontarkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, termasuk dari Direktur CIA dan Jaksa Agung," kata Robinson, seperti di kutip dari situs RT.com, Jumat, 8 Juni 2018.
Baca: Wikileaks Rilis 1.860 Dokumen Tentang Indonesia
Senyum sumringah Julian Assange setelah penyelidikan perkosaan dihentikan Swedia. twitter.com
Baca: Obama Ampuni Pembocor Rahasia, Julian Assange Penuhi Janji?
Kondisi kesehatan Assange telah bertambah buruk. Pengadilan mengungkap, Assange mengalami sejumlah gangguan kesehatan seperti masalah gigi serius, infeksi pernafasan, depresi dan kaku otot bagian bahu.
Koneksi internet dan telepon bagi Assange telah diputus oleh pemerintah Ekuador sejak enam pekan lalu. Assange pun tidak boleh menerima kunjungan dari siapapun, selain tim pengacaranya. Keputusan itu diambil setelah Assange dinilai melanggar kesepakatan tertulis yang dibuat dengan pemerintah Ekuador pada akhir 2017 untuk tidak mengeluarkan pesan melalui media sosial yang mengintervensi negara-negara lain.
Assange, sang pendiri WikiLeaks, tidak bisa meninggalkan kantor Kedutaan Besar Ekuador di Inggris tanpa jaminan dia tidak akan ditahan oleh Inggris dan kemudian dikirim ke Amerika Serikat.