TEMPO.CO, Jakarta - Cina kemungkinan akan mengirim pesawat jetnya untuk mengawal penerbangan Kim Jong Un ketika melewati kawasan udaranya untuk bertemu dengan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump di Singapura. Langkah ini diyakini sebagai upaya Cina meningkatkan pengaruhnya terhadap Korea Utara.
"Mengawal (kepala negara) dengan pesawat jet adalah salah satu protokol keamanan tertinggi yang dikerahkan oleh angkatan udara," ungkap salah satu sumber dari angkatan udara Korea Selatan, seperti dilaporkan South China Morning Post, 8 Juni 2018.
"Jika China mengerahkan pengawalan, ini mungkin pesan kepada AS-Korsel bahwa Cina mendukung rezim Kim Jong Un."
Baca: Donald Trump Akan Undang Kim Jong Un ke AS Jika KTT Lancar
Kim Jong Un memang terlampau khawatir jika menyangkut keamanan pribadinya. Adapun rute yang diambil penerbangan Kim Jong Un untuk mencapai Asia Tenggara yang berjarak 4.000 kilometer lebih dari Pyongyang belum diketahui. Namun loyalis Kim Jong Un di Korea Utara akan menyiapkan keamanan tingkat tinggi untuk menjaga Kim Jong Un.
Presiden Cina, Xi Jinping berbincang dengan Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un dalam pertemuan di Dalian, Cina, 8 Mei 2018. Keduanya berbincang akrab dalam suasana yang hangat. KCNA/via REUTERS
Baca: Eksklusif - Ahli S. Rajaratnam School Yakin Trump - Kim Bertemu
Tidak seperti ayahnya Kim Jong Il, Kim Jong Un melakukan penerbangan ke kota timur laut Cina itu menggunakan pesawat, seperti dilansir dari Associated Press. Kim Jong Un menjadi pemimpin Korea Utara pertama yang menggunakan pesawat ke luar negeri setelah 32 tahun.
"Jumlah pengawal dan rute penerbangan Kim Jong Un akan menjadi prioritas utama Korea Utara di Singapura," ungkap Lee Yun-keol, mantan personel pengawal pribadi yang berdinas di Unit Pengawal Komando Tertinggi Korea Utara, sebelum kabur ke Korea Selatan pada 2005.
Baca: Ekonomi Disinyalir Jadi Alasan Kim Jong Un untuk Denuklirisasi
"Kim Jong Un kemungkinan akan terbang ke Singapura melalui kawasan udara Cina untuk memastikan keamanannya, jadi dia akan mendapat perlindungan Cina untuk perjalanan ke Singapura," tambah Lee.
Rute penerbangan kepala negara saat kunjungan ke luar negeri selalu menjadi perhatian utama dan tidak pernah dirilis. Namun sangat tidak lazim jika penerbangan kepala negara dikawal pesawat jet angkatan udara ketika mengunjungi suatu negara.
"Biasanya, pesawat kepala negara akan mendapat pengawalan ketat oleh pesawat jet angkatan udara sebelum tiba di perbatasan dan biasanya tuan rumah akan mengirim pesawat jetnya di perbatasan," ungkap pengamat militer yang bermarkas di Hong Kong, Song Zhongping.
"Jadi secara teori, akan menjadi tugas pemerintah Singapura untuk mengawal pesawat Kim Jong Un ketika masuk ke teritorial udara Singapura," tambah Song.
Baca: Menlu Singapura Sebut Negaranya Siap Sambut Trump dan Kim Jong Un
Namun pesawat Jet Cina tidak akan mengawal Kim Jong Un sampai ke Singapura karena hukum internasional. Pesawat jet Cina kemungkinan hanya akan mengawal sampai perbatasan Cina yang kemungkinan berada di perairan Laut Cina Selatan yang menjadi sengketa.
"Pesawat jet akan terbang di kawasan udara Cina dan mereka tidak akan melakukan provokasi jadi tidak akan menimbulkan konflik,” ungkap Yue Gang, pengamat militer sekaligus mantan kolonel tentara pembebasan rakyat Cina.
Baca: Berapa Estimasi Biaya Denuklirisasi Korea Utara?
Penerbangan pertama Kim Jong Un adalah ketika ia mengunjungi kota Dalian, Cina, yang hanya berjarak 360 kilometer dari Pyongyang, Korea Utara, pada awal Mei lalu, menggunakan pesawat era Uni Soviet, Chammae-1 yang disebut-sebut sebagai Air Force One Korea Utara. Dengan kemampuan jarak sekitar 10.000 kilometer, dengan empat mesin, pesawat jet Ilyushin Il-62M mampu melakukan penerbangan nonstop dari Korea Utara ke singapura.