Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Industri Pariwisata Israel Akui Rugi Besar WNI Dilarang Masuk

image-gnews
Peziarah Kristen Ortodoks menyalakan lilin saat upacara Api Suci di Gereja Makam Suci, Yerusalem, 30 April 2016. Gereja ini diyakini sebagai situs pemakaman Yesus Kristus. AP/Dusan Vranic
Peziarah Kristen Ortodoks menyalakan lilin saat upacara Api Suci di Gereja Makam Suci, Yerusalem, 30 April 2016. Gereja ini diyakini sebagai situs pemakaman Yesus Kristus. AP/Dusan Vranic
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pelaku industri pariwisata Israel meminta pemerintahnya mempertimbangkan kembali keputusannya melarang peziarah asal Indonesia masuk Israel karena larangan itu akan membuat bisnis mereka rugi besar.

Asosiasi Operator Tur Israel dilaporkan Hareetz pada Kamis, 7 Juni 2008, mendesak diadakan pertemuan dengan pemerintah membahas soal larangan peziarah asal Indonesia masuk Israel. 

Baca: Israel Melarang Turis Indonesia Masuk, Warga Menyesalkan

"Kerugian ekonomi bagi operator tur Israel, hotel, perusahaan bus, pemandu wisata dan banyak agen tur lainnya tidak dapat diterima. Tiket pesawat telah dibeli dan kewajiban untuk hotel dan penyedia layanan lainnya telah dibayar, dan sekarang kerugian yang sangat besar telah terjadi," kata Direktur jenderal Asosiasi Operator Tur Israel, Yossi Fattal.

Kementerian Luar Negeri Israel memutuskan untuk melarang wisatawan Indonesia sebagai langkah pembalasan. Indonesia, yang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, memutuskan untuk melarang warga Israel mengunjungi negara itu setelah pembunuhan terhadap warga Palestina dalam beberapa bulan terakhir di perbatasan Gaza.

Baca: Masuk ke Israel Tak Sulit, Ini Caranya

Kementerian Luar Negeri Israel kemudian membalas dengan melarang wisatawan dari Indonesia, negara Muslim terbesar di dunia, mengunjungi Israel, pada Sabtu, 2 Mei 2018. Namun keputusan Kementerian Luar Negeri Israel memukulpelaku industri pariwisata negara itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sana Srouji, yang mengepalai Eternity Travel yang berbasis di Yerusalem, mengatakan pada bulan Juni saja, perusahaannya menerima lebih dari 2.200 peziarah Kristen Indonesia. Namun mereka sekarang tidak dapat memasuki negara itu.

"Ini adalah orang-orang yang mencintai Israel dan ingin mengunjungi dan juga menyumbang banyak uang. Mereka adalah turis yang telah membeli tiket pesawat dan sekarang harus membatalkan semuanya dan tidak akan menerima kompensasi," katanya.

Baca: WNI Dilarang Masuki Israel, Potential Loss Capai Triliunan Rupiah

Srouji menjelaskan,  travel miliknya adalah satu dari 11 perusahaan Israel yang mengkhususkan diri dalam pariwisata Indonesia. Dengan keputusan itu maka 70 persen penghasilannya akan hilang.

Larangan itu juga mempengaruhi pemandu wisata yang telah mempelajari bahasa Indonesia serta sopir bus, hotel dan tempat wisata.

Indonesia dan Israel tidak memiliki hubungan diplomasi. Selama ini, turis Indonesia yang ingin berwisata rohani ke Israel umumnya melalui Mesir atau negara penghubung lainnya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

46 menit lalu

Asap mengepul setelah serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 22 April 2024. REUTERS/Mahdy Zourob
Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

Kementerian Pertahanan Israel membeli 40 ribu tenda sebagai bagian dari upaya mengevakuasi pengungsi Gaza di Rafah


Fakta-fakta Penemuan Kuburan Massal 300 Mayat di Rumah Sakit di Gaza

2 jam lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. Lusinan warga Palestina yang tidak diketahui identitasnya dimakamkan di pemakaman massal di Gaza setelah pemerintah Israel menyerahkan jenazah yang mereka simpan di Israel. REUTERS/Mohammed Salem
Fakta-fakta Penemuan Kuburan Massal 300 Mayat di Rumah Sakit di Gaza

300 mayat ditemukan dalam kondisi terikat di rumah sakit di Gaza. Di antara mayat itu adalah wanita dan anak-anak.


Hamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup

6 jam lalu

Tslil Ben Baruch, 36, memegang plakat ketika para demonstran menghadiri protes 24 jam, menyerukan pembebasan sandera Israel di Gaza dan menandai 100 hari sejak serangan 7 Oktober oleh kelompok Islam Palestina Hamas, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas.  di Tel Aviv, Israel, 14 Januari 2024. REUTERS/Alexandre Meneghini
Hamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup

Hamas merilis kondisi terkini sandera asal Amerika Serikat yang dalam keadaan sehat.


Sempat Diboikot terkait Israel, Unilever Indonesia Sebut Kinerja Perusahaan Membaik

7 jam lalu

Benjie Yap. Foto: Linkedin
Sempat Diboikot terkait Israel, Unilever Indonesia Sebut Kinerja Perusahaan Membaik

Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap menyatakan kinerja perusahaan tersebut saat ini membaik. Sempat diterpa boikot, diduga terkait Israel


Tolak Proyek Cloud untuk Israel, 50 Karyawan Google Akhirnya Dipecat

8 jam lalu

Kantor pusat Google di Mountain View, California, Amerika Serikat. (theverge.com)
Tolak Proyek Cloud untuk Israel, 50 Karyawan Google Akhirnya Dipecat

Google menjalin kerja sama dengan Israel lewat kontrak Project Nimbus untuk layanan komputasi awan atau cloud senilai hampir Rp 20 triliun.


Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

14 jam lalu

Peta serangan langsung Iran ke Israel pada 13 April 2024. X.com/@Iej
Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

Iran meluncurkan 320 hingga 350 senjata yang membawa bahan peledak seberat total 85 ton ke Israel pada Sabtu dinihari, 13 April 2024.


Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

22 jam lalu

Foto yang dirilis pada 15 Februari 2024 menunjukkan sebuah lubang besar di pusat kesehatan UNRWA yang hancur akibat serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Gaza. UNRWA menyebut bahwa data terbaru menunjukkan 84 persen dari seluruh fasilitas kesehatan di Gaza telah mengalami dampak langsung dari serangan-serangan yang terus berlangsung. UNRWA/Handout via REUTERS
Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

Menyusul beberapa negara yang telah menghentikan penangguhan dana UNRWA, Jerman melanjutkan kerja sama dengan badan pengungsi Palestina itu.Menyusul b


Setelah Berbicara dengan AS, Israel Siap Serang Rafah dalam Waktu Dekat

23 jam lalu

Asap mengepul setelah serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 22 April 2024. REUTERS/Mahdy Zourob
Setelah Berbicara dengan AS, Israel Siap Serang Rafah dalam Waktu Dekat

Israel kabarnya telah menyediakan puluhan ribu tenda untuk warga sipil Palestina yang akan dievakuasi dari Rafah dalam beberapa minggu mendatang.


Israel Mulai Sedikit Longgarkan Akses Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

1 hari lalu

Tentara Israel berdiri di perbatasan dengan Gaza, ketika truk bantuan yang membawa pasokan kemanusiaan menunggu untuk memasuki Gaza melalui Gerbang 96, pintu masuk yang baru dibuka memungkinkan akses lebih cepat ke Gaza utara, di Israel, 21 Maret 2024. REUTERS/Amir Cohen
Israel Mulai Sedikit Longgarkan Akses Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Israel sudah mengambil sejumlah langkah penting dalam beberapa pekan terakhir dengan mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk Gaza.


Ratusan Mayat Ditemukan di Dua RS di Gaza, PBB Serukan Penyelidikan

1 hari lalu

Orang-orang bekerja untuk memindahkan jenazah warga Palestina yang terbunuh selama serangan militer Israel dan dimakamkan di rumah sakit Nasser, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 21 April 2024. REUTERS/  Ramadhan Abed
Ratusan Mayat Ditemukan di Dua RS di Gaza, PBB Serukan Penyelidikan

PBB menyerukan dilakukannya penyelidikan atas temuan ratusan mayat di dua rumah sakit di Gaza.