TEMPO.CO, Paris – Sebuah kerangka utuh dinosaurus pemakan daging dilelang seharga US$2,36 juta atau sekitar Rp32,8 miliar di rumah pelelangan Aguttes di Paris, Senin, 4 Mei 2018.
Kerangka dinosaurus sepanjang 9 meter dari jenis Allosaurus, yang berusia sekitar 150 juta tahun itu, digali dari sebuah lahan milik pribadi di Kota Wyoming pada 2013. Hukum Amerika Serikat mengatur fosil yang ditemukan di lahan privat menjadi milik dari pemilik lahan.
Baca:
Melacak Jejak Dinosaurus dan Hewan Era Jurassic di Kota Zigong
Ilmuwan Teliti Cara Ganti Kulit Dinosaurus Lewat Ketombe
Pemilik berhak membawanya keluar negeri hingga menjualnya. Namun, Presiden Society of Vertebrate, David Polly, mengatakan tren penjualan kerangka dinosaurus secara privat bisa mengancam studi ilmiah hewan itu. Ini karena para ilmuwan atau lembaga ilmu pengetahuan tidak memilik bujet untuk membeli fosil hewan itu.
“Proses pelelangan merupakan cara untuk mendapatkan harga tertinggi dari obyek lelang,” kata Polly seperti dilansir Live Science, Selasa, 5 Juni 2018. “Secara umum, museum besar tidak memiliki dana untuk membeli spesimen.”
Baca:
Bukti Ini Pasokan Dinosaurus T-rex Punya Hidung yang Peka
50 Jejak Dinosaurus Ditemukan di Skotlandia
Sebagai pengecualian, Museum Natural History pernah membeli kerangkan Tyrannosaurus rex, yang berumur 67 juta tahun, seharga US$8,4 juta atau sekitar Rp116,6 miliar pada 1997.
Polly mengatakan dia telah menulis surat protes atas nama 2200 anggota Society of Vertebrate kepada rumah lelang Aguttes untuk membatalkan proses pelelangan.
Seperti dilansir Reuters, rumah lelang Binoche dan Giquello juga pernah menjual kerangka fosil Allosaurus sepanjang 3,8 meter berumur 140 juta tahun. Harga pelelangannya mencapai lebih dari satu juta Euro atau sekitar Rp16,5 miliar.
Museum besar, biasanya, menghabiskan dana sekitar Rp140 juta atau US$10 ribu untuk melakukan proses ekskavasi besar. Ini untuk membayar biaya para ilmuwan dan ongkos perjalanan ke lokasi misalnya untuk penggalian kerangka dinosaurus.