TEMPO.CO, Singapura - Pertemuan puncak atau KTT antara Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dan pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un, akan digelar di Pulau Sentosa, yang terletak di sebelah selatan negara kepulauan Singapura.
Untuk menyukseskan pertemuan bersejarah ini, pemerintah Singapura telah menyiapkan sejumlah langkah keamanan seperti memberlakukan status Pulau Sentosa sebagai Area Acara Khusus.
Baca:
Trump -- Kim Jong Un Bakal Bertemu di Pulau Sentosa Singapura
KTT Trump -- Kim Jong Un, Singapura Bikin Medali Perdamaian Dunia
Pemerintah Singapura mengeluarkan arahan di bawah Perintah Ketertiban Umum untuk melakukan sterilisasi seluruh area pulau, termasuk perairan dari pantai selatan dan barat. Langkah itu berlaku antara 10 Juni dan 14 Juni.
Penerapan status Area Acara Khusus berarti kegiatan di pulau itu akan dibatasi. Pasukan keamanan di pulau resor itu juga akan melakukan pemeriksaan ketat terhadap orang dan kendaraan yang memasuki area.
Langkah-langkah keamanan juga termasuk pelarangan penerbangan drone, bendera, spanduk, sinyal flare dan bahan mudah terbakar lainnya dari pulau.
Baca:
Kim Jong Un Bertemu Menlu Rusia Sebelum Temui Donald Trump
Trump Sebut Pertemuan dengan Kim Jong Un Jadi Digelar
"Perairan selatan Sentosa adalah laut yang relatif terbuka, sehingga mungkin ada elemen maritim yang mungkin mencoba untuk mengamankan pulau itu," kata Dr Graham Ong-Webb dari Sekolah Studi Internasional S. Rajaratnam .
Pemberitahuan oleh Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) dan Administrasi Penerbangan Federal AS (FAA) pada hari Rabu, 6 Juni 2018, menyebutkan wilayah udara Singapura akan dibatasi selama KTT.
"Semua pesawat yang tiba di Bandara Changi Singapura akan diminta untuk mengurangi kecepatan dan menghadapi beberapa pembatasan pada penggunaan landasan pacu "untuk alasan keamanan nasional," kata pemberitahuan itu, seperti dikutip Reuters pada Rabu, 6 Juni 2018.
KTT akan berlangsung di Capella Hotel, Pulau Sentosa, Singapura, dimana Presiden Donald Trump dan Kim Jong Un akan mengadakan pembicaraan tentang denuklirisasi Korea Utara pada 12 Juni 2018.