Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dituduh Mata-mata, Rusia Vonis Jurnalis Ukraina 12 Tahun Penjara

image-gnews
Pengunjuk rasa memprotes penahanan jurnalis Ukraina, Roman Sushchenko, oleh badan keamanan Federasi Rusia (FSB), di depan kedutaan besar Rusia di Kiev Ukraina, 6 Oktober 2016.[REUTERS/Gleb Garanich/File Photo]
Pengunjuk rasa memprotes penahanan jurnalis Ukraina, Roman Sushchenko, oleh badan keamanan Federasi Rusia (FSB), di depan kedutaan besar Rusia di Kiev Ukraina, 6 Oktober 2016.[REUTERS/Gleb Garanich/File Photo]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pengadilan Rusia memvonis jurnalis kantor berita Ukraina 12 tahun penjara atas dakwaan spionase.

Jurnalis Ukrinform, Roman Sushchenko, telah ditahan sejak 2016 oleh badan keamanan Federasi Rusia, FSB. FSB Rusia menuduh Roman Sushchenko sebagai perwira intelijen militer Ukraina yang menyamar untuk mengumpulkan data sensitif tentang angkatan bersenjata Rusia. FSB Rusia menahan Roman Sushchenko, 49 tahun, ketika ia berada di Moskow setelah terbang dari Paris. Roman Sushchenko sendiri membantah tuduhan ini.

Baca: Bagaimana Jurnalis Rusia Pengkritik Putin Palsukan Kematian?

Presiden Ukraina, Petro Poroshenko, mengecam vonis ini pada Senin 4 Juni, dan menyebut pengadilan Rusia mempertunjukkan sisnisme yang luar biasa. Kementerian Luar Negeri Ukraina mendesak pembebasan Roman Sushchenko, seperti dilaporkan Associated Press, 5 Juni 2018.

Roman Sushchenko.[ukrinform.net]


Harlem Desir, perwakilan dari Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama Eropa, yang menggiatkan bidang keamanan dan kebebasan berpendapat, menyesalkan vonis Sushchenko dan meminta ia dibebaskan. Komite Perlindungan Jurnalis yang bermarkas di New York, Amerika Serikat, juga mendesak Rusia membebaskan Roman Sushchenko.

Baca: Ukraina Bantah Jurnalis Rusia Tewas, Dia Tampil di Depan Publik


Pengacara Sushchenko, Mark Feygin, mengatakan pengadilan Moskow memvonis Sushchenko 12 tahun penjara di penjara keamanan tingkat tinggi. Feygin mengatakan akan mengajukan banding.

Baca: Ukraina Menahan Pahlawan Perang, Dituding Melakukan Kudeta


"Kami menilai Roman Sushchenko tidak bersalah, namun dalam kasus seperti ini politik mempengaruhi hasil sidang," ujar Feygin setelah vonis dibacakan, seperti dilaporkan Reuters.

Feygin sendiri dicopot sebagai pengacara Sushchenko selama persidangan, dan ia meyakini tindakan ini sebagai akibat membela Sushchenko.

"Roman datang ke sini untuk kunjungan pribadi, namun karena merasa aman ia jatuh ke dalam perangkap oleh badan keamanan Rusia," kata Feygin.

Rekan-rekan jurnalis Ukraina, Roman Sushchenko, menunjukkan fotonya saat menggelar protes menuntut pembebasan Sushchenko di depan kedutaan besar Rusia di Kiev, Ukraina, 6 Oktober 2016.[AP Photo/Efrem Lukatsky]

Baca: Pilot Ukraina, yang Dituduh Rusia Tembak MH17, Tewas Bunuh Diri


Feygin mengatakan Sushchenko hanya mencari informasi untuk tujuan jurnalistik, namun ia dijebak oleh seseorang di militer Rusia yang telah ia kenal selama 25 tahun.

Feygin pun meminta Ukraina untuk melakukan pertukaran tahanan terhadap kliennya dengan Kirill Vyshinsky, jurnalis Rusia yang ditahan Ukraina. Badan keamanan Ukraina, SBU, menahan Vyshinsky, pemimpin redaksi kantor berita RIA Novosti di Ukraina bulan lalu dan terancam penjara 15 tahun atas tuduhan mendukung separatis pro Rusia.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

9 menit lalu

Veronika Novoseltseva charg d'affaires (kiri) dan Maxim Lukyanov (kanan) atase pertahanan di Kedutaan Besar Federasi Rusia untuk Indonesia dalam acara jumpa pers di Jakarta Selatan pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.


Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

23 jam lalu

Pesawat Sukhoi SU-57 dilengkapi dengan kemampuan multi-misi, otomatisasi, dan teknologi kecerdasan buatan untuk meningkatkan kemampuan Angkatan Udara Rusia secara dramatis. Karena peningkatan aerodinamis, Sukhoi Su-57 dapat melakukan perjalanan hingga Mach 2 tanpa afterburner yang memiliki jangkauan hingga 3.500 kilometer dengan kecepatan subsonik. Foto : Twitter
Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.


Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

1 hari lalu

Spyware pegasus. Amnesty.org
Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.


Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

1 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin mengecek persenjataan saat mengunjungi pusat pelatihan Distrik Militer Barat untuk pasukan cadangan yang dimobilisasi, di Wilayah Ryazan, Rusia 20 Oktober 2022. Dihadapkan dengan serangkaian kekalahan dalam perang, Putin bulan lalu mendeklarasikan
Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

Kedubes Rusia mengatakan persiapan negaranya sangat kuat untuk melawan Ukraina yang akan mendapat bantuan senilai miliaran dolar dari AS.


Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

1 hari lalu

Rusia Balas Sanksi Amerika Serikat dan Uni Eropa
Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.


Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

1 hari lalu

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan berbicara kepada anggota Dewan Keamanan dalam pertemuan untuk mengatasi situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina, di markas besar PBB di New York City, New York, AS, 18 April 2024. REUTERS /Eduardo Muno
Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

Perwakilan Rusia menilai Amerika Serikat menunjukkan sikap aslinya dengan memveto permintaan Palestina untuk menjadi anggota PBB.


Wakil Menhan Rusia Ditangkap karena Korupsi

1 hari lalu

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Timur Ivanov memberikan penjelasan kepada Presiden Vladimir Putin, Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dan Patriark Kirill, kepala Gereja Ortodoks Rusia, (tidak terlihat dalam gambar) yang memeriksa model Katedral Utama Angkatan Bersenjata Rusia di  jalannya pembangunannya di dekat Moskow, Rusia, 19 September 2018. Sputnik/Alexei Nikolsky/Kremlin via REUTERS
Wakil Menhan Rusia Ditangkap karena Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Timur Ivanov masuk dalam daftar Majalah Forbes sebagai salah satu orang terkaya di struktur keamanan Rusia.


Rusia Siap Kerja Sama dengan Pemerintah Indonesia yang Baru

1 hari lalu

Veronika Novoseltseva charg d'affaires (kiri) dan Maxim Lukyanov (kanan) atase pertahanan di Kedutaan Besar Federasi Rusia untuk Indonesia dalam acara jumpa pers di Jakarta Selatan pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Rusia Siap Kerja Sama dengan Pemerintah Indonesia yang Baru

Moskow siap kerja sama dengan pemerintah baru Indonesia yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Rabu, 24 April 2024


Wartawan Perang Semyon Yeryomin Dapat Penghargaan dari Moskow

1 hari lalu

Ilustrasi wartawan televisi. shutterstock.com
Wartawan Perang Semyon Yeryomin Dapat Penghargaan dari Moskow

Wartawan Semyon Yeryomin gugur akibat serangan drone Ukraina pada akhir pekan lalu. Dia mendapat penghargaan dari Moskow


Mengenang Presiden Rusia Pertama Boris Yeltsin yang Meninggal 17 Tahun Lalu

1 hari lalu

Mantan Presiden Bill Clinton menyeka air mata tawa saat ia berbicara pada mantan Presiden Rusia Boris Yeltsin di New York, 23 Oktober 1995. [REUTERS / Rick Wilking]
Mengenang Presiden Rusia Pertama Boris Yeltsin yang Meninggal 17 Tahun Lalu

Presiden Boris Yeltsin meninggal di usia 76 tahun tepat pada 23 April 2007 lalu. Jasanya sebagai presiden pertama Russia dikenang oleh rakyatnya.