TEMPO.CO, Jakarta - Seorang mantan pekerja seks komersial, PSK, Selandia Baru masuk dalam daftar penerimaan gelar kehormatan Ratu Elizabeth II, sebagai pengakuan atas layanannya di industri esek-esek.
Eks PSK tersebut bernama Catherine Healy. Wanita itu dianggap memainkan peran penting dalam melegalkan industri seks di Selandia Baru dan memperkenalkan undang-undang prostitusi paling liberal di dunia.
Baca: Ups, Kucing Selandia Baru Ketahuan Curi Celana Dalam
Mantan pekerja seks komersial Selandia Baru, Catherine Healy. [www.stuff.co.nz]
Menurut media di Selandia baru, Healy menerima gelar kehormatan New Zealand Order of Merit pada Senin, 4 Juni 2018. Atas kabar tersebut, Healy, 62 tahun, mengaku terkejut. Gelar itu diberikan untuk menyambut hari ulang tahun Ratu Elizabeth II.
"Ini sesuatu yang tidak saya duga dan sangat menyentuh," kata Healy, seperti dilansir Inquirer pada 4 Juni 2018.
Healy mengepalai Prostitusi Selandia Baru Bashard sejak 1989 dan mengembangkan penyedia kesehatan publik yang dipuji secara global. Dia memimpin kampanye reformasi hukum pada 2003 yang memungkinkan prostitusi dan pelacur jalanan beroperasi secara legal.Mantan pekerja seks komersial Selandia Baru, Catherine Healy. [YouTube]
Reformasi itu juga memungkinkan pekerja seks dilindungi oleh undang-undang tunjangan pekerjaan, kesehatan dan keselamatan, memberi mereka hak yang belum pernah dinikmati sebelumnya. Healy mengatakan, gelar barunya menunjukkan betapa banyak sikap telah berubah.
Baru: 1000 Orang Dikerahkan Cari Anjing Hilang di Selandia Baru
Selandia Baru memberikan penghargaan dua kali setahun bagi mereka yang dianggap berpengaruh pada perubahan dan perkembangan sosial negara itu. Gelar itu diberikan untuk merayakan Tahun Baru dan ulang tahun resmi Ratu Elizabeth II pada awal Juni.