Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hadapi Masalah Luar Negeri Pelik, Erdogan Gelar Pemilu Turki

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengikuti salat jenazah Sersan Musa Ozalkan yang gugur dalam tugas, di Ankara, Turki, 23 Januari 2018. Tak hanya Erdogan, Perdana Menteri dan Komandan Tertinggi Tentara Turki dan sejumlah kerabat juga turut melaksanakan salat jenazah. AP Photo/Burhan Ozbilici
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengikuti salat jenazah Sersan Musa Ozalkan yang gugur dalam tugas, di Ankara, Turki, 23 Januari 2018. Tak hanya Erdogan, Perdana Menteri dan Komandan Tertinggi Tentara Turki dan sejumlah kerabat juga turut melaksanakan salat jenazah. AP Photo/Burhan Ozbilici
Iklan

TEMPO.CO, Turki - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengatakan masalah luar negeri menjadi alasan utama untuk segera digelarnya pemilihan umum, yang dipercepat.

Jutaan orang Turki akan menuju ke kotak pemungutan suara pada 24 Juni 2018. Pemilu ini digelar untuk mengubah konstitusi negara dari sistem parlementer ke presidensil eksekutif. Pemilu ini diperkirakan akan dimenangkan Erdogan dengan mudah. Setelah pemilu, Erdogan akan berhadapan dengan masalah luar negeri yang semakin pelik, yang melibatkan Turki.

"Perkembangan di Suriah dan tempat lain telah mendesak untuk beralih ke sistem eksekutif baru untuk mengambil langkah-langkah terkait masa depan negara kita dengan cara yang lebih kuat," kata Ergodan, seperti dilansir Al Jazeera pada 1 Mei 2018.

Baca: Pemilu Turki, Erdogan Diperkirakan Menang Mudah

Pemungutan suara akan mengakhiri fase transisi saat ini antara kedua sistem itu dan akan memberikan kekuatan besar di tangan Presiden baru.

Erdogan, yang diproyeksikan akan menang, telah lama menjelaskan keinginannya untuk mengganti sistem parlementer ke sistem Presidensil. Pada sistem parlementer, Presiden harus membutuhkan persetujuan parlemen untuk mengambil kebijakan penting. Sebaliknya, sistem Presidensil memberikan kewenangan lebih besar bagi Presiden untuk bertindak.

Baca: Presiden Erdogan Minta Warga Turki Tukar Mata Uang Asing ke Lira

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bersama Partai AK yang berkuasa, Erdogan berpendapat model baru, yang mirip dengan sistempresidensil eksekutif Amerika atau Perancis, akan memungkinkan pengambilan keputusan yang kuat. Erdogan harus membuat sejumlah keputusan sulit tentang berbagai tantangan yang dihadapi Turki di beberapa bidang.

Seperti dilansir media Anadolu Agency, Erdogan mengaku optimis pemilu ini akan usai dalam satu putaran saja. "Tidak ada masalah dengan opini publik. Pemilu ini akan kelar dalam satu putara," kata dia. Erdogan menjadi Presiden sejak 2014. Sebelumnya, Erdogan menjadi Perdana Menteri dari 2003 -- 2014. 

Di antara isu-isu luar negara mendesak negara adalah: ancaman keamanan yang ditimbulkan oleh kelompok bersenjata - Partai Pekerja Kurdistan (PKK); benturan kepentingan militer dengan AS di Suriah utara; dan ekstradisi Fethullah Gulen - yang dituding Ankara mendalangi upaya kudeta gagal 2016.

Turki juga menghadapi masalah proses bergabung dengan Uni Eropa; pengaruh Iran di kawasan Timur Tengah; dan konflik yang belum terselesaikan di Siprus.

Pada saat yang sama, Turki juga mengalami hubungan luar negeri yang memburuk dengan Mesir, Israel, Libya dan Yaman. Belum lagi masalah-masalah di negara-negara Islam Afrika, termasuk memimpin pengakuan global untuk negara Palestina.

Semua isu luar negeri ini menjadi faktor utama pendorong kebijakan luar negeri Turki di masa depan. Krisis militer di Suriah menjadi agenda utama dalam konteks geopolitik regional.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

1 hari lalu

Pria Palestina duduk di reruntuhan rumah yang hancur akibat serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Jalur Gaza utara, 22 April 2024. PkkREUTERS/Mahmoud Issa
Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

Turki mengatakan bahwa laporan HAM tahunan Washington gagal mencerminkan serangan Israel di Gaza.


Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

2 hari lalu

Ismail Haniyeh REUTERS
Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

Qatar menyatakan tetap berkomitmen dalam upaya memediasi gencatan senjata antara Hamas dan Israel.


Erdogan Bertemu Ismail Haniyeh, Israel Mengecam

5 hari lalu

Presiden Turki Tayyip Erdogan berbicara dalam rapat umum solidaritas dengan warga Palestina di Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Istanbul, Turki 28 Oktober 2023. REUTERS/Dilara Senkaya
Erdogan Bertemu Ismail Haniyeh, Israel Mengecam

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah berusaha untuk menjadi penengah dalam konflik Gaza yang telah mengguncang Timur Tengah sejak 7 Oktober.


Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

8 hari lalu

Presiden Turki Tayyip Erdogan menghadiri konferensi pers dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz (tidak dalam gambar) di Kanselir di Berlin, Jerman, 17 November 2023. REUTERS/Liesa Johannssen
Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.


Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

9 hari lalu

Ilustrasi digital nomad (Pixabay)
Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

Apa saja persyaratan untuk mendapatkan visa digital nomad di Italia atau Turki?


15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

9 hari lalu

Berikut ini daftar fakta unik Turki, mulai dari kebiasaan minum teh, asal-muasal Sinterklas, hingga bunga tulip yang jadi bunga nasional. Foto: Canva
15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

Berikut ini daftar fakta unik Turki, mulai dari kebiasaan minum teh, asal-muasal Sinterklas, hingga bunga tulip yang jadi bunga nasional.


Jelajahi Situs Bersejarah di Turki dengan Kereta Wisata Baru

11 hari lalu

Kayseri, Turki. Unsplash.com/yusuf Onuk
Jelajahi Situs Bersejarah di Turki dengan Kereta Wisata Baru

Turki memiliki kereta wisata baru yang akan membawa wisatawan menjelajahi situs bersejarah di negara tersebut


5 Tradisi Perayaan Lebaran di Berbagai Negara, Hidangan Ouzi di UEA sampai Ziarah Kubur di China

14 hari lalu

Orang-orang menghadiri salat Idul Fitri menandai akhir bulan puasa Ramadhan, di luar Masjid Agung Hagia Sophia di Istanbul, Turki 13 Mei 2021. REUTERS/Kemal Aslan
5 Tradisi Perayaan Lebaran di Berbagai Negara, Hidangan Ouzi di UEA sampai Ziarah Kubur di China

Perayaan lebaran di berbagai negara menunjukkan kekayaan budaya dan keberagaman. Berikut yang dilakukan di 5 negara ini.


Desak Gencatan Senjata di Gaza, Turki Batasi Ekspor Puluhan Jenis Produk ke Israel

16 hari lalu

Pekerja memproduksi masker wajah karena permintaan untuk produksinya meningkat pesat dan berjuang untuk memenuhi pesanan, atas mewabahnya Virus Corona di fasilitas pabrik Turki di Istanbul, Turki, 30 Januari 2020. REUTERS/Umit Bektas
Desak Gencatan Senjata di Gaza, Turki Batasi Ekspor Puluhan Jenis Produk ke Israel

Kementerian Perdagangan Turki mengumumkan pembatasan ekspor produk tertentu ke Israel untuk mendesak gencatan senjata dan aliran bantuan kemanusiaan ke Gaza.


Erdogan Telepon Prabowo: Beri Selamat Menang Pilpres hingga Ucapan Idul Fitri

16 hari lalu

Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto menyampaikan sambutan di acara buka bersama di DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Jumat, 29 Maret 2024. Pertemuan tersebut bertujuan untuk bersilaturahmi sekaligus bersyukur karena telah memenangkan Pemilu 2024 meskipun masih ada tahapan-tahapan yang belum mengesahkan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Erdogan Telepon Prabowo: Beri Selamat Menang Pilpres hingga Ucapan Idul Fitri

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memberikan ucapan selamat kepada Prabowo Subianto via sambungan telepon.