TEMPO.CO, Jakarta - Pertemuan Presiden RI Joko Widodo dengan Perdana Menteri India Narendra Modi pada Rabu, 30 Mei 2018, akan membahas banyak agenda. Duta Besar India untuk Indonesia, Pradeep Kumar Rawat, mengatakan topik yang akan dibicarakan antara lain wilayah perbatasan laut Indonesia-India, yang telah menjadi kekhawatiran kedua negara menyusul pesatnya perkembangan dunia terkait dengan masalah maritim saat ini. Perbatasan laut Indonesia dengan India terletak di Laut Andaman, Samudra Hindia, antara perairan Sumatera dan Pulau Nikobar.
"India dan Indonesia disatukan oleh wilayah maritim. Indonesia adalah negara dengan perbatasan laut terdekat dengan India dan sektor maritim pun berkembang pesat sehingga kita bisa kucurkan investasi di sini. Ada lingkup besar bagi kedua negara untuk saling bekerja sama," kata Duta Besar Rawat, Senin, 28 Mei 2018.
Baca: 71 Persen Masyarakat India Dukung Modi
Presiden Joko Widodo berjabat tangan dengan Perdana Menteri India Narendra Modi dalam kunjungannya ke Hyderabad House di New Delhi, India, 12 Desember 2016. Dalam lawatannya di India, Jokowi juga dijadwalkan akan melakukan pertemuan dengan sejumlah CEO perusahaan India dan menghadiri acara ramah tamah dan santap siang dengan Staf KBRI New Delhi. REUTERS/Adnan Abidi
Baca: Jokowi Siap Sambut Kedatangan Perdana Menteri India
Hal lain yang akan masuk agenda pembicaraan kedua kepala negara adalah upaya meningkatkan kerja sama bidang ekonomi. Nilai perdagangan Indonesia-India pada 2017 tumbuh 43 persen dibanding 2016. Sayang, peningkatan tidak terjadi di sektor pariwisata.
Rawat mengatakan target peningkatan pariwisata masih jauh dari harapan. India telah berhasil mempromosikan Indonesia pada masyarakat India sehingga tercatat ada sekitar 500 ribu turis India melancong ke Indonesia pada tahun lalu. Namun hanya sekitar 5.000 wisatawan Indonesia yang pelesiran ke India. Dengan begitu, Rawat menilai masih diperlukan kerja sama untuk memperkuat upaya menarik wisatawan Indonesia agar mau berwisata ke India.
Hubungan India-Indonesia telah berkembang menjadi kemitraan strategis sejak 2015 dan momentum bangkitnya hubungan kedua negara saat Jokowi melakukan kunjungan kenegaraan ke India pada Desember 2016u. Rawat pun tak menampik kunjungan Modi pada 30 Mei 2018 ini adalah kunjungan balasan yang diharapkan bisa makin meningkatkan kerja sama kedua negara diberbagai sektor.
Lewat hubungan kemitraan strategis ini, banyak dialog level menteri yang dilakukan kedua negara. Rawat menjelaskan, dialog tersebut antara lain adalah pembicaraan antar-menteri bidang energi. Bagi India dan Indonesia, energi adalah sektor krusial dan keduanya telah membangun kerja sama di bidang ini, salah satunya energi matahari. Ada pula kerja sama Indonesia-India di bidang energi nuklir serta energi ramah lingkungan. Sayang, Duta Besar India untuk Indonesia itu tidak buka suara mengenai total nilai kerja sama bidang energi ini.