TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Israel akan melarang tahanan Hamas di penjara Israel menonton Piala Dunia yang diselenggarakan mulai Juni. Pernyataan ini disampaikan Menteri Keamanan Publik Israel, Gilad Erdan, kepada kepala layanan penjara, Ofra Klinger, pada Minggu 27 Mei 2018.
"Saya tidak berniat mengizinkan teroris Hamas untuk menonton Piala Dunia, ketika mayat tentara kami ditahan di Gaza, bersama dengan warga kami yang diculik," kata Erdan Gilad seperti dilansir dari Times of Israel, 28 Mei 2018.
Baca: Tahanan Palestina Tewas di Penjara Israel, Serangan Jantung
Menteri Keamanan Publik telah membawa wacana ini kepada ahli hukum untuk memeriksa kemungkinan mengubah peraturan untuk mencegah tahanan menonton saluran televisi.
Menteri Keamanan Publik, Gilad Erdan, saat menghadiri konferensi pers di Tel Aviv, Israel, 26 Januari 2017.[Times of Israel]
Peraturan penjara Israel akan mengizinkan setiap tahanan menonton televisi, namun Erdan Gilad mengatakan peraturan ini akan diubah selama Piala Dunia berlangsung mulai 14 Juni hingga 15 Juli.
Baca: Mahmoud Abbas Potong Gaji Tahanan Palestina di Penjara Israel
"Siapa pun yang telah meninggalkan keluarga sebangsa dan memilih budaya pembunuhan serta teror seharusnya tidak boleh menikmati kompetisi olahraga internasional yang menyatukan orang-orang seluruh dunia," lanjut Erdan Gilad.
Wacana untuk mencopot hak tahanan Palestina dari siaran Piala Dunia berasal dari 74 keluarga Israel yang tergabung dalam forum, yang mengatakan mereka berharap langkah Erdan akan menjadi yang pertama untuk mencegah para teroris untuk merayakan Piala Dunia di penjara. Saat ini ada sekitar 6.500 warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.