Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ilmuwan Teliti Cara Ganti Kulit Dinosaurus Lewat Ketombe

image-gnews
Rekonstruksi gambar dinosaurus yang memiliki bulu berwarna-warni seperti pelangi, bernama Caihong Juji, yang ditemukan di Cina , pada 31 Oktober 2016, dirilis ke publik pada 15 Januari 2018. [Courtesy Velizar Simeonovski/The Field Museum for the University of Texas at Austin/Handout via REUTERS]
Rekonstruksi gambar dinosaurus yang memiliki bulu berwarna-warni seperti pelangi, bernama Caihong Juji, yang ditemukan di Cina , pada 31 Oktober 2016, dirilis ke publik pada 15 Januari 2018. [Courtesy Velizar Simeonovski/The Field Museum for the University of Texas at Austin/Handout via REUTERS]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ilmuwan paleontologi dari University College Cork di Irlandia menemukan fakta bagaimana dinosaurus berganti kulit berdasarkan penelitian ketombe pada burung purba. Ketombe dinosaurus yang berumur sekitar 125 juta tahun membantu para peneliti menemukan cahaya baru pada evolusi burung purba.


Sama seperti ketombe manusia, ketombe yang diteliti dari dinosaurus terbuat dari sel-sel keras yang disebut corneocytes, yang muncul dalam kondisi kering dan mengandung protein keratin.

Baca: Tahukah Anda, Seperti Apa Otak Dinosaurus?

Ahli paleontologi, Dr. Maria McNamara dan timnya, mempelajari sel-sel fosil dan ketombe dari burung purba, dengan mikroskop elektron dan menerbitkan jurnal penelitiannya.

"Sel-sel fosil diawetkan dengan detail yang luar biasa - sampai ke tingkat serat keratin berskala nano," kata Dr. McNamara, seperti dilaporkan Dailymail.co.uk, 26 Mei 2018.

"Fakta yang luar biasa adalah bahwa ketombe fosil hampir identik dengan burung modern, bahkan putaran spiral dari serat tubuh masih terlihat," ujar Dr. McNamara. Ketombe menjadi bukti pertama yang menunjukkan bagaimana dinosaurus mengganti kulit mereka.

Dinosaurus berbulu seperti Microraptor, Beipiaosaurus dan Sinornithosaurus, jelas mengganti kulit mereka dalam serpihan, seperti burung awal Confuciusornis yang dipelajari oleh tim dan juga burung dan mamalia modern. Penggantian kulit bukan melalui satu potongan atau beberapa potongan besar, seperti halnya pada reptil modern. Studi ini menunjukkan bahwa kulit modern ini berevolusi pada periode akhir zaman Jurassic Tengah.

Baca: Ilmuwan Ini Membelah Tulang Dinosaurus, Sebuah Misteri Terungkap


"Ada peningkatan evolusi dinosaurus berbulu dan burung pada saat ini, dan menarik untuk melihat bukti bahwa kulit burung dan dinosaurus berbulu berevolusi sangat cepat," tambah Dr. McNamara.

Burung modern memiliki corneocytes atau lapisan kulit luar yang sangat berlemak dengan keratin longgar, yang memungkinkan mereka untuk mendingin dengan cepat ketika mereka terbang dalam waktu yang lama.

Namun, corneocytes dalam fosil dinosaurus dan burung yang diselimuti keratin, menunjukkan bahwa fosil tidak menjadi hangat seperti burung modern, kemungkinan karena mereka tidak bisa terbang sama sekali atau tidak terbang untuk waktu lama.

Profesor Mike Benton, dari Fakultas Ilmu Bumi Universitas Bristol, mengatakan "Tidak lazim untuk mempelajari kulit dinosaurus, dan fakta ketombe ini membuktikan dinosaurus tidak menumpahkan seluruh kulitnya seperti kadal atau ular modern tetapi kehilangan serpihan kulit di antara bulunya."

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Kesalahan yang Perlu Diwaspadai Saat Memijat Bayi

5 jam lalu

Ilustrasi pijat bayi. massagemag.com
5 Kesalahan yang Perlu Diwaspadai Saat Memijat Bayi

Memijat bayi pun membutuhkan teknik dan cara tertentu. Salah memijat dapat berakibat fatal pada bayi.


Dapat Melembapkan Kulit, Apa Itu Lanolin?

10 hari lalu

Ilustrasi perempuan memakai pelembap. (Self)
Dapat Melembapkan Kulit, Apa Itu Lanolin?

Lanolin adalah pelembab kulit untuk mencegah dan mengatasi kulit yang kering, kasar, gatal, atau iritasi.


Mengenang Roberto Cavalli, Desainer Legendaris yang Suka Tiru Kulit Binatang

10 hari lalu

Model yang kerap menjadi model di peragaan busana untuk rumah mode papan atas seperti Givenchy, Dolce and Gabbana, dan Roberto Cavalli, Izabel Goulart terlihat seksi saat mengahdiri penayangan film
Mengenang Roberto Cavalli, Desainer Legendaris yang Suka Tiru Kulit Binatang

Roberto Cavalli perancang busana asal Italia ternama itu tutup usia di angka 83 tahun.


6 Kebiasaan Perawatan Kulit yang Memperparah Jerawat

24 hari lalu

Ilustrasi jerawat (Freepik)
6 Kebiasaan Perawatan Kulit yang Memperparah Jerawat

Jerawat adalah masalah umum pada orang dewasa dan beberapa kebiasaan perawatan kulit bisa membuatnya semakin parah.


7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

30 hari lalu

Ilustrasi Semangka
7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

Semangka menjadi buah yang pas sebagai pilihan di bulan Ramadhan. Pada kondisi tubuh yang mengalami dehidrasi, buah ini menjaga kesehatan dan keseimbangan nutrisi.


Dehidrasi Pengaruhi Kulit, Ini Tips Tampil Tetap Glowing Saat Puasa

41 hari lalu

Tips Glowing Skin/Canva
Dehidrasi Pengaruhi Kulit, Ini Tips Tampil Tetap Glowing Saat Puasa

Simak cara merawat kulit agar tetap sehat dan glowing (bercahaya) saat berpuasa


7 Cara Mengatasi Kulit Kering saat Berpuasa

42 hari lalu

Ilustrasi perawatan kulit. Unsplash.com/Pressfoto
7 Cara Mengatasi Kulit Kering saat Berpuasa

Berikut adalah beberapa tips dan saran perawatan kulit saat puasa untuk menjaga kulit Anda tetap sehat dan bersinar.


Alasan Tak Boleh Langsung Cuci Muka setelah Wajah Terkena Sinar Matahari

55 hari lalu

Ilustrasi cuci muka. Shutterstock
Alasan Tak Boleh Langsung Cuci Muka setelah Wajah Terkena Sinar Matahari

Jangan langsung cuci muka setelah beraktivitas di luar ruangan atau terpapar sinar matahari. Dermatolog sebut alasannya.


Apa itu Sindrom Stevens Johnson yang Dialami Artis Kartika Putri?

57 hari lalu

Kartika Putri menunjukkan wajahnya penuh luka melepuh pada Rabu, 21 Februari 2024. Foto: Instagram/@kartikaputriworld
Apa itu Sindrom Stevens Johnson yang Dialami Artis Kartika Putri?

Sindrom Stevens Johnson merupakan kelainan fatal pada kulit dan selaput lendir yang sedikit langka terjadi.


Rutinitas Penting Perawatan Kulit yang Dianjurkan Dokter

59 hari lalu

Ilustrasi cuci muka. huffingtonpost.com
Rutinitas Penting Perawatan Kulit yang Dianjurkan Dokter

Dokter kulit menekankan pentingnya menjaga rutinitas perawatan kulit setiap hari, termasuk membersihkan wajah teratur dengan produk yang sesuai.