TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas hukum di Hejiang, Provinsi Sichuan, Cina, muncul dengan metode baru untuk mendesak peminjam uang nakal membayar utangnya.
Triknya adalah menunjukkan wajah dan nama mereka dalam klip pendek di bioskop sebelum film dimulai.
Baca: Begini Cara Cina Permalukan Pengutang Nakal
Disebut 'Reel of Shame', klip itu digunakan untuk memberi tahu penonton agar 'melihat' pengutang atau debitur atau dalam bahasa Cina disebut sebagai Laolai dengan memperlihatkan wajah, nama dan detailnya di layar lebar. 'Laolai' mengacu pada peminjam yang gagal membayar utang mereka tepat waktu.
Untuk memastikan cara itu efektif, pihak berwenang memilih untuk memamerkan wajah para pengutang itu di bioskop di kota asal mereka.
Baca: Perang Dagang Amerika dan Cina, Kedelai Kena Jegal
"Mempermalukan pengutang secara umum telah menjadi metode yang semakin luas untuk menghukumnya di samping hukuman lain karena gagal membayar pinjaman," kata Direktur Otoritas Pengadilan hejiang, Li Qiang, seperti dilansir NDTV pada 23 Mei 2018.
Video Reel of Shame yang ditayangkan di bioskop di Hejiang baru-baru ini viral di Weibo. Video itu menunjukkan wajah dan nama dari 26 eksekutif bisnis wilayah itu yang gagal membayar pinjaman mereka meskipun mendapatkan perintah pengadilan.
Menariknya, Reel of Shame adalah salah satu metode yang paling memalukan yang biasa digunakan di Cina.
Seperti dilansir SCMP, Li Qiang juga mengatakan lewat website bahwa,”Tindakan lainya yang digunakan untuk menghukum para laolai termasuk dengan cara daftar hitam dan pembatasan perjalanan.”
Tahun lalu, pemerintah Cina meluncurkan sistem nasional yang memungkinkan nama peminjam, nomor kartu identitas, foto, alamat rumah dan jumlah yang harus dibayar debitur disebarkan di muka umum melalui berbagai saluran sebagai cara memaksa mereka membayar utang.